Sabtu, 17 April 2021

Asa Menulis Resume Menjadi Buku




“Tidak ada yang akan berhasil kecuali kau melakukannya.”

Maya Angelou

Mulailah hidupmu dengan mimpi tapi jangan harap mimpimu terwujud kalau tidak berusaha. Hampir semua orang mempunyai impian untuk sukses dalam kehidupan; sukses dalam berkarir, sukses dalam keluarga, sukses menjadi pemimpin, dan sebagainya. Kesuksesan bisa diraih apabila ada niat, ada usaha, dan ada keinginan untuk mewujudkannya. Kesuksesan akan didapat jikalau sungguh-sungguh. Mau setinggi apapun mimpi seseorang kalau tidak diwujudkan maka mimpi itu hanyalah mimpi kosong. Mau sekecil apapun mimpi seseorang kalau giat dan bersungguh-sungguh meraihnya mimpi itu akan menjadi mimpi nyata. Begitu pula hal nya dalam mengikuti belajar menulis gelombang 18, jika ingin mewujudkan sebuah buku, maka kerjakan semua tugas  resume. Praktekkan menulis setiap hari meskipun pengembangan idenya masih terbatas. Teruslah menulis sampai menulis menjadi kebiasaan baru dalam kehidupan. Kerjakan apa yang bisa dikerjakan hari ini dan jangan tunggu besok.

Pertemuan keenam kali ini, membuat saya terlambat mengerjakan resume. Hal ini disebabkan hari Jumat tersebut daerah domisili saya mengalam cuaca sagat buruk. Hujan lebat disertai petir yang menyambar tiada henti. Sehingga saya melewatkan kuliah dengan bu Aam. Padahal materi yang akan dibahas sangat penting dan menarik bagi saya sebagai penulis pemula. Saya sangat surprise ketika melihat flyer yang dishare di grup WA. Di sana terlihat wajah bu Aam bersama Bunda Kanjeng. Ini adalah flyer kedua buat kebersamaan mereka hanya posisinya yang berbeda. Jika di flyer pertama Narasumbernya Bunda Kanjeng maka di flyer kedua Bu Aam Narasumbernya. Melihat hal tersebut serasa menyaksikan ada interaksi yang intens di antara kedua penulis hebat tersebut.

Seperti biasa sebelum kelas dimulai, kelas akan dibuka terlebih dahulu. Kebetulan sekali yang terlibat dalam perkuliahan hari ini adalah tiga sosok inspiratif dalam menulis mereka adalah Omjay,bunda Kanjeng dan bu Aam. Omjay mendapat kesempatan pertama kali untuk membuka kelas, kemudian dilanjutkan oleh ibu Kanjeng untuk memandu jalannya perkuliahan hari ini. Setelah bertegur sapa sebentar, akhirnya bunda Kanjeng mempersilahkan bu Aam memasuki kelas dan mulai menyampaikan materi. Adapun tema dalam pertemuan keenam adalah  Menulis Resume untuk Menjadi Buku. Materi ini adalah materi penting dan wajib dipahami karena tugas kami sebagai peserta adalah membuat resume setiap habis pertemuan belajar. Dengan adanya materi yang akan disampaikan oleh bu  Aam, mempermudah kami untuk menulis resume sesuai dengan alurnya.

Bu Aam memulai perkuliahan diawali dengan sebuah pepatah terkenal  Tak Sayang Maka Tak Rindu. Makna pepatah tersebut adalah agar terjalinnya hubungan timbal balik antara Narasumber dengan peserta didik maka harus saling mengenal satu sama lain di dalam kelas. Untuk mengenal siapa sosok bu Aam sebernya, kami diberi kesempatan untuk berselancar di blog nya bu Aam. Aam Nurhasanah adalah adalah nama lengkapnya. Lahir di Cipanas pada 12 Agutus 1988. Profesi beliau adalah seorang Kepala Sekolah di SMPS Matlaul Hidayah Cipanas dengan berlatar belakang pendidikan sebagai guru bahasa Indonesia telah mengantarkan beliau meraih berbagai macam karya khususnya dalam dunia literasi. Beliau telah menghasilkan 15 buku antara lain buku antologi ”Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng” Juli 2020. Buku Solo “Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat” Agustus 2020. Buku kolaborasi Prof. Richardus Eko Indrajit judulnya “Parenting 4.0: Mengenal Pribadi dan Potensi Anak Generasi Milenial Multiple Intelligence” September 2020. Buku antologi “Kisah Inspiratif Sang Guru” Oktober 2020,”Kompilasi Artikel YPTD” November 2020,  “Jejak Digital Motivator Andal” Desember 2020, “Patidusa Pujangga Wiyata” Desember 2020, buku solo kedua “Kunci Sukses Menjadi Moderator Online” Desember 2020, “Kompilasi YPTD Lima” Januari 2021,  “The Power of Silaturahmi in Wriring” Februari 2021,  antologi kepala sekolah Wilayah Bina III SMP Kabupaten Lebak  berjudul “Jejak langkah Mengukir Prestasi” Februari 2021, antologi puisi “Semai Sukma Ksatria” Februari 2021, Buku Solo ketiga juara 1 lomba blog tingkat nasional berjudul “Blogger Inspiratif” Maret 2021 dan buku antologi “Haru Biru Hijrah Meraih Berkah” Maret 2021, dan antologi puisi "Makk!!!" April 2021. Wow... Menakjubkan sekali. Semoga kami bisa mengikuti jejaknya bu Aam.

Setelah diberi kesempatan mengenal bu Aam lebih dekat, selanjutnya bu Aam menyampaikan pentingnya tema yang diangkat hari ini. Alasan pemilihan tema “Menulis Resume untuk Menjadi Buku” karena menulis resume adalah salah satu jalan yang paling mudah untuk menerbitkan buku. Menit berikutnya, bu Aam menyampaikan materi dalam bentuk power point dengan topik teknik membuat resume menjadi buku. Sebelum menjelaskan ketujuh teknik tersebut, bu Aam terlebih dahulu menjelaskan tentang pengertian resume. Menurut KBBI resume  adalah rangkuman atau ringkasan. Jadi dengan kata lain resume adalah menyajikan sebuah topik/ materi dengan menggunakan bahasa sendiri sebagai bukti kita mengikuti perkuliahan sesua jadwal yang telah ditetapkan.

Ada tujuh teknik  dalam menulis resume menjadi sebuah buku, ketujuh teknik tersebut adalah sebagai berikut;

  1. Mengumpulkan resume dalam file word. Informasi yang benar-benar bermanfaat buat saya secara pribadi. Biasanya saya membuat resume langsung menuliskannya di blok, jadi saya tidak menyimpan file wordnya sama sekali. Dengan adanya teknik ini saya harus menulis di word terlebih dahulu baru memindahkan tulisan di blog pribadi.
  2. Menentukan tema. Setelah terkumpulnya resume, langkah selanjutnya adalah menentukan tema yang menarik dan cocokuntuk semua resume.
  3. Membuat TOC (TABLE OF CONTENT)/ Daftar isi. Table of content merupakan gambaran atau panduan untuk melihat isi buku yang akan ditulis. TOC terdiri dari; Kata sambutan, kata pengantar, prakata, daftar isi, bab 1 misalkan temanya kelas belajar menulis. Berikutnya jelaskan sub temanya seperti; Motivasi menulis, mengapa harus menulis, Mengatasi kesulitan menulis. Bab 2 misalkan temanya  Narasumber-narasumber hebat. Maka sub bab nya ditulis secara rinci siapa saja narasumber yang dimaksud. Misalkan 2.1 Wijaya Kusumah, M.Pd. 2.2 Dra. Sri Sugiasti, M.Pd. dst.  Bab 3 misalkan temanya  menerbitkan buku bersama penerbit mayor. Maka sub temanya seperti; Dunia penerbitan, Proses menerbitkan buku, Writing preneurship, Ekosistem Industri buku, Proses pengiriman buku ke penerbit, Gaya selingkung, dan strategi pemasaran buku. Bab yang terakhir adalah  profil penulis.
  4. Mulai mengembangkan TOC.  Langkah selanjutnya adalah mengembangkan semua bab yang ada pada daftar isi.
  5. Review, revisi, dan edit naskah. Untuk memastikan sudah bagus atau tidaknya tulisan maka tulisan tersebut mesti direview, direvisi, dan diedit. Pastikan terlebih dahulu, apakah penerbit yang akan dituju memiliki tim editor atau tidak. Kalau tidak maka harus mencari editor lain yang akan membantu mengedit naskah.
  6. Lengkapi Sinopsis buku. Kemudian baru melengkapi sinopsis buku yang berisikan gambaran umum atau ribgkasan singkat isi buku yang ditulis.
  7. Kirim ke Penerbit. Setelah mengikuti semua prosedur di atas dan tulisan dianggap sudah bagus langkah selanjutnya adalah mengirimkan tulisan ke Penerbit.

Teknik menulis resume tersebut harus benar-benar dipahami oleh peserta belajar menulis gelombang 18 untuk bisa menghasilkan buku yang bagus dan menarik untuk dibaca. Selanjutnya ada berbagai hal yang harus kita perhatikan dalam mengubah resume menjadi buku diantaranya: (a) Buku kumpulan resume dipersepsikan sebagai buku true story. Jadi yang diutamakan adalah cerita pengalaman mengikuti setiap pertemuan. Kalau cerita pengalaman  berarti ada kesan-kesan, pendapat pribadi terhadap materi narasumber, dihubungkan dengan pengalaman kita sendiri. (b) Ada satu bab khusus yang membahas awal suka menulis dan pandangan terhadap menulis. Contoh pandangan terhadap menulis:sebelumnya mengira menulis sulit karena mentok nggak ada ide. Setelah ikut pelatihan tercerahkan bahwa jangan nunggu ide, tapi ciptakan ide. (c) Naskah buku resume isinya bukan sekedar copas materi dari narasumber.Yang namanya resume berarti ambil poin-poin penting saja. (d) Resume di blog boleh panjang. Karena ada peserta yang menganggap hampir seluruh isi materi itu penting. Tapi ketika akan dijadikan naskah buku, harus dibuat lebih ringkas lagi dengan lebih memilih poin-poin penting. (e) Apa saja yang diringkas? (1) Biodata narsum tidak usah panjang-panjang. Misalnya prestasinya banyak, ambil satu prestasi aja yang paling "Wah.“ (2) Sesi tanya jawab diambil beberapa saja. Daftar pustaka dibuat jika memang ada mengutip dari buku.Kalau isinya full hanya dari narasumber saja, tidak usah.

Makin kesini makin menarik materinya. Tinggal memahami secara mendalam apa yang mesti dilakukan baik pada saat menulis resume maupun ketika mau membukukan resumenya. Untuk mencapai target akhir dari belajar menulis ini adalah dengan menghilangkan rasa malu terhadap tulisan yang dihasilkan. Menulislah terus menulis hingga menulis menjadi sebuah kebutuhan sehari-hari. Tanpa menulis dunia seolah-olah kosong. Tuliskan ide-ide yang muncul sebanyak mungkin. Biarkan ide tersebut terurai dengan lancar. Setelah selesai baru naskahnya diedit, direvisi dan direview kembali sehingga tulisan yang dihasilkan benar-benar luar biasa. Penuturan dan penjelasan bu Aam dalam kuliah kali ini benar-benar membuat peserta belajar menulis makin termotivasi dalam menyelesaikan resumenya. Mesti masih harus banyak belajar, yang terpenting sudah ada gambaran dan kejelasan langkah-langkah yang harus dilakukan ke depannya untuk menerbitkan sebuah buku.

Tak terasa, waktu makin bergulir dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Seperti biasa, semua pertanyaan dijawab oleh narasumber dengan sangat memuaskan. Saya terkesan dengan salah satu pertanyaan peserta, “Resume adalah ringkasan. Materi yang  ada disetiap pertemuan itu sudah padat. jadi untuk  meringkas saya merasa kesulitan karena akan mengurangi kelengkapan dari materi. Tapi kalau diminta mengembangkan saya rasa perlu teknik khusus lagi. Takutnya nanti kalau ditambah-tambah akan menimbulkan persepsi yang beragam pula. Bagaimana cara mengatasi kesulitan saya buk?” Dengan lancar bu Aam memberikan jawabannya,”Terima kasih  atas pertanyaannya.  Mengembangkan tulisan di sini, bisa dikatakan membumbui dengan sedikit pengalaman pribadi kita saat menulis. Bisa juga menambahkan beberapa referensi tulisan dari sumber lain. Jadi bukunya terkesan hidup. Saya menulis resume dengan gaya cerita. Jd pengalaman saat menulis resume saya ceritakan di situ. Misal kegagalan dalam menulis, inspirasi menulis, dll.

Sangat mengesankan sekali materi perkuliahan hari ini. Saya yang selama ini sering bermimpi ingin bisa menulis akhirnya bisa mulai menulis lewat grup belajar menulis gelombang 18. Semoga saja mimpi saya untuk menghasilkan buku terwujud setelah mengikuti perkuliahan ini. Dan semoga saja kemampuan menulisku makin meningkat dari waktu ke waktu. Mari jadikan menulis is habit dan menulislah sepanjang hayat.   

Tanggal pertemuan: 16/04/2021

Resume ke: 6

Tema: Menulis Resume Untuk Jadi Buku

Narasumber: Aam Nurhasanah, S.Pd. 

Gelombang: 18

Pangkalpinang Okmi032021

 

2 komentar:

Gadis pemalu dan sederhana kelahiran 41 tahun yang silam telah memilih tambatan hatinya "guru" sebagai profesi utama dalam nengaru...