"Knowing is not enough; we must apply. Willing is not
enough; we must do."
Johann Wolfgang von Goethe
Ingin menjadi hebat dan sukses? Lakukan apa yang harus
dilakukan tanpa menyingkirkan atau menyakiti orang lain. Lakukan yang
diinginkan sepenuh hati dan capailah yang dicita-citakan dengan usaha yang
sungguh-sugguh. Belajarlah agar menjadi pintar tapi tidak cukup hanya sekedar
belajar. Aplikasikan apa yang telah didapat agar ilmu menjadi lebih bermakna.
Berharaplah setinggi langit tapi wujudkan harapan itu dengan kerja keras,
tekad yang kuat dan motivasi diri yang tinggi. Dengan segala usaha yang sifatnya
positif akan mengangkat derajat diri kita pada waktunya karena perjalanan hidup
tiap-tiap orang berbeda; ada yang tanpa berusaha hidup nya sukses, ada yang
mati-matian berusaha hasilnya nihil, dan bahkan orang yang tidak dianggap sama
sekali suatu waktu bisa membungkam mulut orang lain. Itulah hidup... tidak bisa
di sangka-sangka.
Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd adalah
seorang guru SD di Jakarta. Lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Sebagai
bukti kepiawaian beliau dalam berliterasi telah terbit puluhan tulisannya di berbagai
media cetak. Sebagian besar dimuat di
Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Ada juga yang dimuat di
Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah
Hidup. Selain menulis di media cetak, tulisannya juga tertuang dalam berbagai media
online dan juga karya buku, baik buku solo maupun buku antologi. Semoga
karya-karya beliau bisa memberikan inspirasi dan motivasi buat kami semua.
Perkuliahan hari ini tepatnya ramadhan ke-7 mempertemukan
kami dengan seorang guru, blogger, penerbit dan juga seorang yang sangat inspiratif
sekali, yang dipandu oleh pak Sucipto. Sebelum menyampaikan materi, beliau memberikan
sedikit motivasi tentang pengalaman beliau selama mengikuti kelas belajar. Pria
jebolan belajar menulis gelombang 4 (Maret 2020) sudah mersakan manfaat dari
pelatihan belajar menulis ini. Beliau sudah
merasakan enaknya menulis dan kecanduan menerbitkan buku. Peserta pelatihan menulis gelombang 18 ini dikatakan
sangat beruntung karena banyak materi yang akan dipresentasikan tidak terdapat
di gelombang sebelumnya. Salah satu materi yang tidak diangkat waktu itu adalah
materi yang akan dibahas hari ini yang bertemakan “Menerbitkan Buku Semakin Mudah
di Penerbit Indie". Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah? Karena
salah satu penerbit melayani penerbitan
buku tanpa seleksi dan penerbitannya mudah serta cepat, penerbit yang dimaksud adalah penerbit indie.
Dengan adanya gambaran seperti itu, membuat kami, penulis
pemula makin semangat untuk menulis dan memoles tulisan kami sehingga tulisan
kami bisa segera diterbitkan. Beliau juga mengatakan bahwa penerbit indie
juga membawa berkah untuk buku-buku beliau. Beliau sangat berterima kasih
kepada penerbit indie karena telah membantu proses penerbitan buku beliau. Memang kalau di penerbit indie, kita perlu keluar
biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan tapi itu memang konsekuensi
dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab
penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan. Pernah di tahun
2014 ketika beliau sudah memiliki tulisan tapi belum bisa dibukukan karena ada
kendala biaya penerbitan saat itu membuat semangat beliau down, namun itu tidak
berlangsung lama karena tahun 2019 beliau kembali bangkit dan kemudian tahun
2020 berkat kerjasama dengan penerbit indie beliau akhirnya bisa menerbitkan
berbagai macam buku. Pengalaman beliau membangkitkan gairah menulis bagi kami
untuk terus berkarya dan menghasilkan
buku.
Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua tim
yang terlibat dalam pelatihan belajar menulis ini, yang telah bersedia
meluangkan tenaga, waktu, dan ilmu yang bermanfaat buat kami. Semoga amal bapak
ibu semua menjadi catatan penting buat akhirat nanti. Aamiin. Selanjutnya kami dimotivasi untuk dapat menyelesaikan
tugas akhir yaitu membuat buku solo dari resume yang kami buat setiap pertemuan. Kami diberikan hak sepenuhnya untuk memilih
penerbit yang akan dipercayai untuk menerbitkan buku kami. Banyak penerbit yang
telah diperkenalkan kepada kami, jadi kami bebas memilih penerbit mana saja, karena tiap penerbit memiliki penawaran dan
ketentuan yang berbeda-beda. Salah satu penerbit yang di rekomendasikan adalah
penerbit rekanan beliau yaitu penerbit Gemala. Mengapa di penerbit Gemala? karena dengan harga terjangkau sebuah naskah bisa diterbitkan.
Bagaimana proses menerbitkan buku di Gemala? 1) PDF master bisa diminta tapi akan ada watermarknya. Sehingga jika ingin cetak ulang, harus di penerbit gemala minimal 10 buku. 2) Jangan memberi target kapan harus selesai karena naskah harus mengantri untuk diproses. Minimal prosesnya 1 bulan sejak biaya penerbitan di transfer. 3) maksimal 130 hal A5. Lebih dari itu ada biaya tambahan per halaman. 4) Sertakan dalam naskah; cover ( judul buku dan nama penulis saja), kata pengantar, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis dan sinopsis.
Sebelum mengirimkan naskah ke penerbit, ada baiknya naskah
dibaca berulang ulang untuk melakukan review, revisi bahkan mengedit naskah
secara pribadi karena tidak semua penerbit menyediakan layanan editor.
Bagaimanakah mengedit naskah secara pribadi? Hal yang bisa dilakukan dalam
mengedit naskah adalah; a) Jangan menggunakan singkatan dalam menulis kata,
kemudian hati-hati dalam pengetikan. B) Jangan sampai ada huruf yang salah atau
tertinggal. c) Tiap-tiap paragraf sebaiknya tidak usah berisi terlalu banyak
kalimat. d) Biasakan membuat kalimat-kalimat pendek yang efektif dan e) Setiap
bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya.
Tiada terasa satu jam berlalu dengan cepat sehingga pemateri
harus mengakhiri materinya. Materi yang disampaikan hari ini benar-benar
membuat peserta makin termotivasi untuk menyelesaikan resumenya dan
mengumpulkan resume terpilih untuk dibuat naskah menjadi buku. Berikutnya adalah
sesi tanya jawab. Saya sangat terkesan dengan salah satu pertanyaan peserta, “Di
Penerbit Gemala, apakah sudah terdaftar di IKAPI? Apakah buku yang dicetak bisa
dibonuskan untuk Perpusnas? Jawaban yang
diberikan sangat memuaskan karena langsung disertakan dengan bukti. Pak Brian menjawab, “sudah
terdaftar dengan nama Keira Publishing, karena Gemala merupakan anak perusahaan
dari Keira Publishing. Iya tentu saja 2 eksemplar dikirim ke perpusnas dan 1
eksemplar ke perpusda Depok (Penerbit Gemala lokasinya di Depok). Penjelasan
beliau menambah catatan tersendiri buat kami dalam memilih penerbit nantinya. Diakhir
pertemuan beliau mengingatkan kami bahwa pelatihan ini merupakan salah satu
cara untuk bisa menerbitkan buku, maka belajarlah semaksimal mungkin, jangan
menyia-yiakan kesempatan yang hanya datang satu kali. Menerbitkan buku ibarat
belanja online. Pesan apa yang dibeli, transfer nominalnya tunggu lebih kurang
satu bulan, buku terbit dan dikirim ke penulis. Jadi, Wujudkanlah mimpi-mimpi
kosong menjadi mimpi nyata dengan terus berlatih menulis. Menulislah sampai
menulis menjadi makanan sehari-hari, tanpa menulis hidup serasa ada yang
kurang, maka jadikan menulis is habit dan menulislah sepanjang hayat.
Resume ke: 7
Tema: Menerbitkan buku Semakin Mudah di Penerbit Indie
Narasumber: Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd
Gelombang: 18
Pangkalpinang Okmi032021
waaah..semakin keren tulisan nya bu okmi... opening nya..cetaar .😊👍
BalasHapusWaaaahh kereeen banget tulisan bu okmi membuat pembaca menggebu2 bersemangat😍😍😍
BalasHapusTerima kasih...Terima kasih sudah mampir. Semoga Kita bisa berjuang bersama2 sampai akhir pertemuan bila perlu, sampai kapanpun.
BalasHapusSemoga resume ini kelak menjadi buku yg bermutu
BalasHapusAamiin, ya Allah ya RobBalaalamiin.
BalasHapusTerima kasih Banyak Omjay, semua ini tidak terlepas dari keterlibatan Omjay dan Teman2 hebat semua.
Lengkap sekali bu resumenya👍🏻
BalasHapusSemangat❤️❤️❤️
BalasHapus