Lagi dan lagi, postingan kangkung muncul. Sebenarnya ini awal yang berat bagi saya. Karena sudah bergabung di grup menulis maka saya harus mulai menulis. Meskipun tulisan saya tak seindah dan tak sebagus teman2 Yang luar biasa hebat, paling tidak saya sudah mencobanya Dan menuangkan pikiran saya.
Kembali ke pokok Bahasa kedua yaitu kangkung. Kangkung kangkung kangkung yang dalam menanam jagung di kebun kita. Cangkul Kali.
Ke pasar basah selalu menjadi rutinitas di minggu pagi. Begitu pula minggu 04-04-21. tanggal yang cantik. Setelah mengantar si Sulung latihan teokwondo, saya bersama suami langsung melajukan motor ke pasar. Tapi sebelum sampai ke lokasi, kami berhenti untuk menikmati sedapnya aroma dan rasa lontong Padang. Maklumlah jarang-jarang ada yang Jual lontong khas padang. Ketika mulai menikmati makanan yang telah disajikan tiba-tiba hujan turun sangat lebat. "Semoga hujannya cepat reda" saya berkata.
Setelah menikmati hidangan yang super lezat, saya bertanya "Yah, masak apa hari ini? Sambil berpikir suami saya menjawab "Terserahlah". Mendengar kata seperti itu saya bingung kemudian saya Coba tanyakan beberapa alternatif "rendang" gimana? Secara spontan dia menjawab ",Sudah Bosan". Kemudian saya munculkan alternatif ke dual, gimana kalau gulai touco? Sambil tersenyum dia menjawab "boleh".
Setelah hujan reda, kami berangkat ke pasar. Kami menyusuri sepanjang pasar tanpa merasa jijik sedikitpun dengan pasar yang becek setelah diguyuri hujan. Ketika sampai di bagian ikan, terbersit keinginan membeli cumi. Kemudian lanjut hunting kangkung. Bakalan sedap, kangkung cumi dimasak saus tiram. Wow akan sangat menggoda sekali. Apalagi dilengkapi dengan tempe dan tahu goreng.plus sambal terasi. Mmmmm... Yummy. Jadilah santapan siang bersama green kangkung ala-ala diriku.
Kemana gulai tauconya? Gulai tauco menyusul di hari berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar