Selasa, 30 November 2021

Meskipun Berbeda Kita Tetap Satu


Guru adalah sosok pejuang dan pahlawan di bidang pendidikan yang akan mengabdi selama puluhan tahun untuk mencerdaskan putra putri Indonesia. Dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 15 tahun 2018 tentang pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, memulai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Apapun organisasi yang berhubungan dengan guru tidak akan pernah menghambat tugas utamanya. Perbedaan memang biasa tinggal bagaimana individu masing-masing guru memilih dan percaya dengan organisasi pilihannya. Tidak ada aturan yang mengharuskan memilih organisasi tertentu karena guru bukan partai politik dan juga bukan dipilih melalui pemilihan umum. 

Sebagai contoh, dari kecil kami sudah mengenal organisasi guru PGRI dan KORPRI karena almarhumah mak (ibu) dan abak (bapak) berprofesi sebagai guru. Organisasi tersebut melekat sampai saya sendiri dan beberapa anggota keluarga lain berprofesi sebagai guru. Sementara organisasi guru lainnya baru terdengar ketika mulai dewasa. Saya berprinsip jika saya sudah memilih satu organisasi maka saya akan berpegang teguh pada organisasi tersebut terlepas terkenal atau tidak nya organisasi tersebut. Bagi saya pribadi, selama guru tersebut berada di wilayah NKRI,  pastilah tugas nya sama meskipun dalam naungan organisasi yang berbeda.

Kita harus mengingat akan semboyan Bhineka tunggal ika meskipun berbeda tapi kita satu. Keberagaman itulah yang sebenarnya menjadi kekayaan hakiki bangsa ini. Keberagaman itu tidak boleh dijadikan alasan untuk memecahkan keutuhan negara ini. Begitu juga dengan profesi guru. Kita harus bersatu padu untuk mencerdaskan anak bangsa bukan bersaing demi memperebut tonggak kepemimpinan dengan mengatakan organisasinya lebih hebat dari organisasi lain.

Marilah kita kembali kepada tujuan awal yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik. Mari Kita bersama-sama duduk dan berbagi tentang hal-hal baru, temuan baru yang sangat berarti di dunia pendidikan. Jauhkan ego dan tujuan yang ingin menjatuhkan pihak lain dengan cara menyebar hoax, bukankah tugas kita adalah mencerdaskan anak bangsa.

Guru dikenal dengan sosok yang cerdas, berpikir logis, kreatif, inovatif, dan penuh dengan ide dan temuan baru. Mari kita buktikan pada dunia bahwa pendidikan di Indonesia tetap berkualitas. Bagaimana cara nya? Tentu saja dengan melahirkan peserta didik yang kompeten dan berkualitas baik softskill maupun hardskill nya sesuai dengan keahlian dan bakat yang dimiliki.

Sekilas mari kita renungkan lagu Hymne guru. Lirik nya yang penuh makna mampu meluluhlantakkan hati dan sanubari kita. Betapa dasyat kandungan bait atau kalimat yang diciptakan karena guru adalah garda terdepan dan profesi yang sangat mulia dalam melahirkan generasi-generasi tangguh, pintar, spiritual, intelektual, dan hebat.

Semua guru menginginkan yang terbaik untuk peserta didik. Akan tetapi kondisi real di lapangan menuntut guru harus memutar kepala nya agar proses pembelajaran menyenangkan dan menarik. Kadang-kadang teori berbeda jauh dengan praktek di lapangan. Tapi guru berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk anak didiknya.

Guru sebagai manusia biasa juga sering menemui kendala dalam proses pembelajaran. Kendala yang ada tidak menghambat diri nya untuk terus berkarya tapi kendala tersebut dijadikan temuan baru yang harus dicari solusinya.

Guru punya hati. Guru pun juga punya ego. Sebagai manusia biasa dia pun ingin bahagia dengan profesi yang diembannya terutama dalam proses pembelajaran itu sendiri. Dia berusaha menggunakan hati untuk melakukan pendekatan dengan peserta didik agar mereka sadar akan hak dan kewajiban sebagai peserta didik.

Kebahagiaan terbesar bagi guru adalah melihat betapa tulusnya senyuman anak didik ketika belajar, betapa antusias nya mereka menerima pelajaran, betapa aktif nya mereka bertanya dan berdiskusi. Kegembiraan tampak dari raut wajah mereka, keingintahuan melahirkan hal baru, serta betapa menyenangkan mereka berinteraksi dalam pembelajaran.

Guru akan senantiasa belajar dan mengembangkan potensi dan kompetensi nya untuk terus membenahi kemampuan dan pengetahuan nya sehingga menjadi guru yang selalu dirindukan oleh siswa. Bukan dirindukan tidak datang ke sekolah tapi dirindukan kehadiran nya di kelas. Semoga kita mampu mewujudkan mimpi seperti itu sehingga guru benar-benar menjadi sosok yang inspiratif, memotivasi, dan selalu dinanti kedatangan nya.

Semoga guru mampu menjalankan  semboyan yang dilahirkan oleh bapak pendidikan Indonesia yaitu bapak Kihajar Dewantara, "Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Guru harus mampu menjadi figur dan panutan bagi anak didik. Guru juga harus mampu menyemangati, memotivasi, mendorong,  membangun dan menggugah semangat peserta didik untuk selalu berpikir positif dan berinovasi  dalam berkarya. Serta guru harus memberi dorongan agar siswa senantiasa melakukan hal-hal yang bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Dengan demikian anak didik akan merasakan bahwa pendidikan penting untuk masa depan mereka. Dengan begitu mereka belajar bukan karena keterpaksaan dan ikut-ikutan tapi mereka belajar karena kebutuhan akan menjadi seseorang yang bermanfaat baik untuk diri sendiri, keluarga,  masyarakat, lingkungan, bahkan untuk bangsa dan negara.




Senin, 29 November 2021

Jembatan Literasi


Flyer  Sosialisasi dan Seleksi Program Nasional 1000 Guru Motivator Literasi bulan Agustus 2021 bersama Forum Indonesia Menulis (FIM) membuat jiwa dan raga ini meronta untuk bergabung dan berpartisipasi. Beberapa kali pendaftaran dilakukan dengan membuka link yang disediakan tapi selalu tidak berhasil. Ada-ada saja kendala yang muncul; kendala yang pertama link tidak bisa dibuka. Beberapa kali mencoba membuka link tetap saja tidak bisa. Kendala kedua takut terjadinya kesalahan dengan link yang disebarkan sehingga tidak connect sama sekali. Kendala ketiga yang sangat tidak mungkin terjadi adalah habisnya kuota internet. Padahal quota baru diisi. Menyerah adalah salah satu solusi. Saya berhenti sampai di situ dan  akhirnya keinginan pupus di tengah jalan. Mimpi ingin menjadi guru motivator literasi gagal total.

Hari silih berganti, semua mimpi juga ikut sirna dan tenggelam dalam kesibukan. Memang saat ini kesibukan hari-hariku sangat padat. Di sekolah saya harus berprofesi sebagai guru profesional, apapun masalah yang ku hadapi tidak boleh mempengaruhi pekerjaanku. Sementara di rumah, saya harus sibuk dengan segala pekerjaan rumah tangga dan anak-anak. Meskipun ada yang menjaga dan merawat mereka, aku tidak sepenuhnya bebas. Ketika berada di rumah, anak-anak akan mengelilingiku. Mereka tidak mengerti jikalau ibu mereka sangat capek dan lelah. Mereka hanya butuh perhatian dan kasih sayang karena sering ditinggalkan. Kadang-kadang emosi sangat labil sehingga merekalah sasarannya. Padahal itu sebenarnya tidak boleh terjadi tapi sebagai manusia saya bukanlah  manusia yang sempurna.

Kesibukan lainnya yang menyita waktu dan perhatian adalah kondisi suami yang sakit. Sakit suami bukan sakit biasa; demam, batuk, flu, atau sakit biasa lainnya. Sakit suami membutuhkan penanganan yang benar terutama dalam menjaga nutrisi dan makanan beliau. Penyakit suami adalah penyakit yang suatu waktu bisa merenggut nyawa nya. Untuk pengobatan suami, kami harus ke luar kota dan meninggalkan anak-anak. Saya tidak mengeluh dengan kondisi ini. Saya terkadang hanya kelelahan sehingga emosi sangat labil. Semoga saja ada harapan dan hari cerah sehingga suami bisa sembuh dan diangkat penyakitnya. Semoga saja yang pernah membaca tulisan ini ikut mendoakan supaya suami saya diangkat penyakit nya oleh Allah SWT dan kembali normal.

Menulis menjadi salah satu obat untuk menghilangkan kesedihanku. Ketika menulis semua rasa yang tersimpan seakan keluar sehingga aku larut dalam tiap tulisan yang ku tulis. Dengan menulis, aku mengurangi waktu untuk menangis dan meratap. Dengan menulis aku bisa mengungkapkan semua isi hati. This is my way to solve my sadness. Satu hari sebelum hari seleksi guru Motivator Literasi tersebut, tiba- tiba salah satu guru sekaligus teman sekantor kembali mengirim ulang flyer Sosialisasi dan Seleksi Program Nasional 1000 Guru Literasi Motivator 2021. Niat ikut serta yang sudah padam karena mengalami kegagalan dalam melakukan pendaftaran di awal pengumuman kembali terlahir dan makin  panas. Hati serasa terbakar dan meronta ingin ikut kembali. Dengan niat yang tulus dan menggebu-gebu, saya kembali mencoba mendaftar. Pikiran saya saat itu, "Jikalau pendaftaran kali ini tidak berhasil maka, program tersebut benar-benar bukan jodohku.”  Malam sebelum sosialisasi dimulai, saya membuka google dan mengetik alamat link pendaftaran yang tertera di flyer tersebut. Saya sempat mengira jikalau usaha saya tidak akan berhasil dan akan sia-sia. Ternyata link yang saya buka merespon. Entah berapa kali saya mengucap hamdalah dan rasa syukur kepada Allah SWT atas izin-Nya link pendaftaran terbuka.

Di saat yang sama, suami meminta saya untuk mematikan lampu karena mata beliau terasa silau dan sakit sehingga beliau lebih menginginkan suasana gelap. Saya paham akan maksud beliau. Dengan izin beliau, saya meminta waktu sebentar untuk menyelesaikan pendaftaran tersebut.  Saya pun membaca dengan seksama tiap perintah yang diberikan dan mengisi formulirnya  dengan teliti dan hati-hati untuk menghindari kesalahan. Setelah memeriksa dan memastikan  semua jawaban akhirnya saya mengirimkan formulir pendaftaran tersebut. Kali ini saya tidak boleh gegabah karena  Ini adalah pendaftaran dan kesempatan  terakhir karena acara Sosialisasi dan Seleksi Program Nasional  1000 guru motivator Literasi  2021  diadakan besok pagi. Setelah pengiriman berhasil, saya tak henti-henti nya tersenyum dan kembali bersyukur kepada  Tuhan Sang Kuasa karena jikalau tanpa izin-Nya, aku tidak bisa bergabung dan ikut dalam program tersebut.

Malam itu memiliki makna yang berbeda, karena malam itu akan menjadi sejarah baru bagi saya terlibat langsung dalam persaingan dan kompetisi tingkat nasional. Meskipun saya baru di dunia kepenulisan, tidak membuat keberanian mencoba tantangan baru sirna. Memang benar akhir Maret 2021 merupakan awal perjuangan diriku mulai belajar menulis, meskipun masih baru dan belum memiliki apa-apa tidak membuat aku rendah diri dalam bersaing. Aku harus mencoba tantangan yang lebih berat untuk menguji keseriusanku dalam dunia menulis. Meskipun aku bukan pujangga, bukan juga penyair, apalagi penulis ternama, tidak membuat aku gentar untuk melangkah. Aku akan mencoba dan memberikan yang terbaik semampu yang ku bisa. Malam itu menjadi bukti kesungguhanku dalam  menulis dan malam itu juga mental seorang penulis hinggap di dasar sanubari terdalam.

Bagi saya pribadi mengikuti ajang ini adalah sebuah mimpi, mana mungkin saya terpilih jikalau saya adalah baru belajar menulis dan belum memiliki pengalaman yang berarti dalam bidang menulis. Tapi dengan tekad dan semangat saya memberanikan diri ikut dalam ajang tersebut. Jikalau berhasil maka ini akan menjadi langkah yang harus saya emban ke depan nya, bagaimana saya mengajak, merayu dan menarik siswa, teman-teman bahkan semua warga sekolah untuk mulai menulis dan membudayakan Literasi di sekolah. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita punya niat dan tekat untuk melakukan nya.  Semangat itulah yang membuat saya berani ikut Sosialisasi dan Seleksi guru motivator Literasi tersebut.

Jikalau saya tidak terpilih, juga tidak masalah bagi saya, yang penting saya telah mencoba dan memberikan yang terbaik. Satu hal yang harus saya ingat adalah berani mencoba meskipun gagal. Saya tidak ingin menyesali sesuatu yang ingin saya lakukan tapi tidak berpartisipasi di dalam nya sehingga akhirnya penyesalan yang ada. Menang atau kalah dalam permainan adalah hal yang wajar, yang terpenting kita harus bisa dan mampu menyikapi kemenangan dan kekalahan itu sendiri. Hal yang paling penting yang ingin saya peroleh adalah pengalaman, pengetahuan, dan ilmu baru yang melibatkan dunia kepenulisan.

Saya sadar kalimat yang saya ciptakan tidak romantis dan tidak seindah penulis hebat dan terkenal tapi saya percaya dengan kemampuan dan penalaran saya, meskipun tulisan yang saya hasilkan biasa saja bagi orang lain tapi sangat istimewa bagi diriku. Aku bukan penulis tapi aku berani menuliskan kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, dan akhirnya paragraf menjadi sebuah cerita. Kemajuan inilah yang patut aku syukuri. Aku yang awalnya ragu dan canggung menulis akhirnya berani menulis. Bagiku pribadi ini adalah awal dan langkah besar dalam berkarya.  Pramoedya ananta Toer berkata, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”  Kata bijak tersebut mampu menggerakkan hati untuk terus menulis. Membagi waktu memang sulit, apalagi kita perempuan, karena semua bermula dari niat maka ada saja jalan dan waktu untuk terus menulis.

Sabtu 15 Agustus 2021 jam  07.30, saya sudah stand by dan bergabung dengan ribuan pendaftar lainnya untuk mengikuti acara sosialisasi dan seleksi Program Nasional 1000 Guru Motivator Literasi. Acara dipandu oleh kak Ria Irawan yang sekaligus bertugas sebagai MC. Meskipun dilaksanakan secara daring, acara tersebut serasa hidup. Apalagi ketika Fakhrul Ar-Razi  founder Forum Menulis Indonesia, penulis 17 buku best seller dan sekaligus sebagai Motivator Literasi Indonesia versi perpustakaan Nasional RI menyampaikan visi GML menuju Indonesia sebagai kiblatnya Literasi dunia. Cara nya tidak lain adalah dengan menghidupkan budaya literasi di sekolah menuju Sekolah Literasi Nasional. Bagaimana cara nya mengajak dan menghimbau semua warga sekolah untuk produktif menulis dan menghasilkan karya.  Cara nya adalah dengan bergabung bersama Guru Motivator Literasi. 

Apa itu Guru Motivator Literasi? Farkhrul Ar-Razi mengatakan bahwa Guru Motivator Literasi adalah program pengembangan literasi dengan berfokus pada produktivitas karya yang bertujuan menjadikan guru sebagai penulis yang memiliki tugas untuk mensosialisasikan dan menggerakkan budaya literasi  sehingga semua warga sekolah menulis. Dengan produktif menulis akan membawa sekolah menuju Sekolah Literasi Nasional.

Acara yang saya ikuti benar-benar serius. Jadwal yang telah disusun dengan seksama berjalan dengan lancar. Meskipun Secara virtual, antusias peserta di luar perkiraan. Pendaftar yang ikut juga membludak, target awal 1000 peserta ternyata yang mendaftar 6000an peserta. Saya tidak menyesal bisa bergabung di ajang ini. Apakah saya sepenuhnya fokus pada acara sosialisasi ini? Jawaban nya tidak. Saya mengikuti sosialisasi ini sambil menemani dan merawat suami yang sakit. Karena menggunakan HP dan headphone, saya juga bisa merawat suami sekaligus. Saya sudah mempertimbangkan dengan matang resiko dan efek yang akan saya temui nantinya. Suami tidak keberatan dengan keaktifan saya, yang terpenting saya bisa menjaga kesehatan sehingga terhindar dari down. Maklum, kesibukan saya belakangan ini luar biasa sekali sehingga saya benar-benar harus Fit. Saya akan selalu mengingat pesan suami. Jika saya merasa sanggup maka saya akan berpartisipasi jikalau saya tidak sanggup maka saya akan mundur. Banyak alasan membuat saya ingin melibatkan diri dalam ajang pengembangan potensi diri.

Ternyata untuk lolos seleksi tidak main-main.  Semua peserta diwajibkan membuat sebuah tulisan berupa artikel dalam jangka waktu  7 hari yang dimulai dari tanggal 16 Agustus sampai tanggal 22 Agustus. Saya sempat pesimis awalnya, apakah saya sanggup membuat karya tulis dalam waktu yang singkat. Meskipun tantangan ini berat, tidak membuat diriku mundur atau berhenti melangkah. Saya bisa dan harus bisa karena saya percaya saya bisa.  Kata-kata itulah yang terus menyemangati diriku. Tugas saya selanjutnya adalah memikirkan judul dan tulisan yang akan saya angkat. Masa pandemi ini membuat pergerakan guru dan siswa terbatas. Tulisan yang akan saya tulis nantinya  harus benar-benar mempunyai rasa dan roh sehingga menarik untuk dibaca. Saya harus memiliki strategi dan karya yang benar-benar bisa menyentuh hati pembaca.

Acara belum berakhir, satu PR sudah menunggu. Saya benar-benar harus berkomitmen untuk mengikuti ajang ini sampai selesai. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi tapi kita harus siap dengan segala kemungkinan. Setelah memberikan secara rinci apa yang harus kami lakukan nantinya, kak Fakhrul pun menutup sesinya. Masih banyak yang harus disiapkan agar bisa lolos di ajang ini.

Sesi berikut nya kami berjumpa dengan Coach Aswan. Beliau juga seorang penulis, mentor, dan manajer Program Guru Motivasi Literasi. Saya sangat suka dengan motto beliau, “Tumbuh berkembang dengan karya. Bermanfaat untuk dunia” Wow! Memukau sekali kalimatnya. Sesi inilah tugas Guru Motivator Literasi makin jelas.

Jika kami lulus seleksi program nasional guru motivator literasi ini, kami harus mengemban tugas untuk menjalankan amanat yang tertera di dalam guru motivator literasi yaitu melakukan sosialisasi kepada semua warga sekolah untuk memulai menulis. Program tersebut adalah melakukan wisata literasi siswa, wisata literasi guru dan wisata literasi kepala sekolah. Itulah tugas pokok guru motivator literasi mewujudkan sekolah literasi nasional.

Mendengar tugas pokok tersebut membuat saya bertanya dalam hati, “Apakah mungkin siswa, guru, dan kepala sekolah mau menulis?” Pertanyaan ini tidak perlu saya jawab karena langkah ini adalah langkah ke depan jikalau saya dinyatakan lolos seleksi.

Senin, Selasa, Rabu terlewati begitu saja. Saya belum mempunyai tema artikel yang akan saya pertaruhkan untuk lolos atau tidak nantinya. Saya belum mau ambil pusing, karena saya masih sibuk dengan pekerjaan lainnya. Kamis malam,  tiba-tiba saya mendapat gambaran apa yang akan saya tuliskan tapi saya belum menemukan judulnya. Saya mulai menulis dan terus menulis. Saya berusaha mengaitkan antara ide pokok dengan kalimat pendukung. Saya juga berusaha mengaitkan antara satu paragraf dengan pragraf lainnya sehingga menjadi tulisan yang menarik. Ketika otak buntu, saya berhenti menulis. Kemudian saya kembali ke kalimat yang sudah tercipta. Di situlah saya mulai mengedit, menambahkan dan mengurangi kalimat, kata ataupun prasa yang tidak cocok pada masing-masing kalimat.

Saya membaca berulang-ulang tiap paragraf hingga muncul ide-ide baru yang terlewatkan. Yang saya tulis adalah pengalaman yang pernah saya alami sebagai guru mata pelajaran sekaligus sebagai wali kelas. Sehingga jadilah artikel saya yang berjudul, “Pendekatan Wali Kelas Terhadap Siswa-Siswi Yang Memiliki  Hasrat dan Motivasi Rendah dalam  Belajar” Tulisan ini bisa selesai hanya dalam dua hari. Pencapaian yang luar biasa buat saya. Saya mampu menyelesaikan sebuah artikel dalam waktu yang singkat. Ini menjadi bukti nyata bagi saya, jika memang ada niat, segala sesuatu yang dilakukan akan terasa mudah. Harapan saya adalah semoga artikel yang saya tulis mampu menarik hati para juri sehingga terpilih dan lolos seleksi. Tugas berikutnya adalah saya membaca dan memeriksa terakhir kalinya, siapa tahu masih ada tanda baca yang kurang, kata yang tidak baku, ataupun tata bahasanya tidak tepat. Setelah merasa yakin semua dan sudah sesuai prosedur, saya pun mengirimkan naskah/artikel saya melalui Link yang disediakan.

Alhamdulillah, satu langkah terselesaikan dengan baik. Tinggal menunggu hasilnya. Saya terus berharap jikalau tulisan saya lolos seleksi. Hari yang ditunggu pun akhir nya datang. Tanggal 26 Agustus 2021 keluarlah pengumuman guru motivator literasi yang dianggap lolos dan maju untuk tahap berikutnya. Alhamdulillah, nama saya dengan asal sekolah yang sama dinyatakan salah satu peserta yang lolos seleksi. Ternyata yang lolos lebih dari 1000. Alhamdulillah saya tergabung dalam Guru Motivator Literasi Grup C. Saya tiada berhenti menyebutkan Asma Allah SWT. Berkat rahmat, angerah, dan izin-Nya lah akhirnya perjuangan saya membuahkan hasil.

Tantangan saya ke depan nya adalah mengikuti training of coach selama dua hari, dari pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore. Jika semua orang, hari Sabtu dan Minggu menghabiskan waktu dengan keluarga, berbeda dengan saya. Saya harus menyelesaikan apa yang sudah saya mulai sehingga benar-benar mendapatkan hasil yang terbaik. Baik untuk diri saya secara pribadi, maupun untuk semua warga sekolah. Target akhir saya adalah berhasil mengajak siswa, guru, dan kepala sekolah menulis. Meskipun sulit, saya harus patahkan tantangan itu.

Semoga tulisan saya yang sangat sederhana ini, mampu menginspirasi dan memberi motivasi untuk kita semua agar mulai menghidupkan budaya literasi di sekolah. Saya sendiri menamakannya Jembatan Literasi karena diberi kesempatan untuk mulai berkarya lewat tulisan. Pilihlah jalan terbaik sehingga menulis menjadi habit. Jika bukan kita yang memulai, siapa lagi yang bisa kita harapkan. Tiada kata susah jikalau kita mau memulai karena kendala utama menulis adalah mulai menulis itu sendiri. Sebaik apapun ide, pemikiran, dan temuan serta inovasi jikalau tidak dituliskan tidak bermakna. Mari jadikan pemikiran-pemikiran baru dalam bentuk tulisan sehingga kita akan dikenang sepanjang masa. Mari kita mulai berkarya dalam betuk tulisan sehingga kita akan dicatat sejarah dan karya kita akan abadi selama nya. 

 

 

Kamis, 25 November 2021

Perayaan HUT PGRI Dan Guru ke 76 di SMKN 3 Pangkalpinang

Guru...

Jiwamu suci bagai cahaya mentari yang selalu menyinari dunia

Kehangatanmu sangat berarti bagi jiwa-jiwa yang haus kasih sayang

Engkaulah pelita sepanjang masa

Yang akan selalu bersinar meskipun dalam kegelapan


Selamat hari ulang tahun  PGRI dan guru ke 76, semoga kebaikan mu membawa mu ke surgaNya suatu masa nanti.

Sebelum upacara hari guru

Perayaan Hari Ulang Tahun PGRI dan Guru di SMKN 3 Pangkalpinang hari Kamis 25 November 2021 sangat meriah. Kemeriahan ini di luar predeksi. 

Acara pertama adalah pelaksanaan upacara bendera dimana guru bertindak sebagai petugas. Upacara berlangsung sangat khidmat, sehingga suasana sangat haru terlebih ketika pembina memberikan amanat yang sangat menyentuh hati dan jiwa kami. Beliau menceritakan bagaimana sejarah terbentuknya PGRI 76 tahun yang silam. Amanat beliau diakhiri dengan istilah  "Jasmerah" Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Keharuan yang tidak disangka adalah ketika pembacaan doa. Air mata berlinang meratapi dosa ketika doa untuk orang tua didengungkan. Semoga mereka di Surga.

Acara kedua adalah persembahan siswa yang mengadakan aneka ragam lomba. Sebelum perlombaan dimulai, kegiatan diawali dengan pelepasan balon ke udara yang dilanjutkan dengan persembahan spesial  siswa-siswi. Ternyata di tengah-tengah persembahan tersebut, terjadilah perkelahian antara siswa, ketika semua guru melerai peristiwa tersebut, belum sempat saya melangkah, saya melihat kesibukan dan mendengar ucapan mereka "Cepat" ternyata mereka berhasil melakukan frank. Saya hanya bisa mengabadikan Frank tersebut lewat foto, mestinya saya membuat video. Mungkin salah satu efek dari kepanikan tadi.

Ketika perhatian guru teralihkan, mereka berkarya.

Acara berikutnya adalah lomba dimana guru dan siswa dilibatkan. Lomba pertama adalah balap kelereng yang dibagi menjadi 3 kloter. Saya sangat merasakan keseruan acara hari ini. Melihat rekan-rekan guru berlomba menjadi pemandangan yang tidak biasa. Perut seakan kram karena kelucuan tingkah mereka. Pipi seakan kaku, dan suara menjadi serak. Yang sangat mengherankan saya adalah meskipun terik matahari sangat panas, tidak menghilangkan semangat guru-guru. Peristiwa yang takkan terlupakan sampai kapanpun.

Keseruan yang paling kocak abis adalah ketika lomba joget balon berpasangan. Siapa yang menyangka ternyata kekompakan dan kegesitan guru melebihi jiwa-jiwa muda. Semua tenaga dan energi dikerahkan sepenuhnya untuk memenangkan lomba. Keseruan terakhir adalah lomba makan kerupuk. Setelah rentetan acara dilalui dengan meriah, penuh canda dan tawa, tibalah di acara penghujung yaitu pemotongan tumpeng. Alhamdulillah, acara hari ini berjalan dengan sangat luar biasa. Semoga acara seperi ini terus diadakan di tahun-tahun mendatang sehingga terciptanya keakraban dan mempererat tali silaturahmi.

Terima kasih anak-anak tercinta yang telah meninggalkan kenangan termanis dan terindah bagi guru-guru. Ambillah hikmah positif  dari peristiwa hari ini sehingga kalian semakin baik ke depan nya. Terima kasih telah menghiasi sejuta tawa hari ini. Semoga mimpi kalian akan terwujud nanti. Aamiin.

                                                         Keseruan guru2 balap kelereng




Rabu, 24 November 2021

Gubernur Hadir Edotel Siap Beroperasi

Bapak Gubernur bersama Guru 

Slogan "Gubernur Hadir Edotel Siap Beroperasi" akhirnya bisa terpasang di SMK Negeri 3 Pangkalpinang, Rabu 24 November 2021. Kedatangan Gubernur pagi ini disambut dengan meriah oleh seluruh warga sekolah. Mimpi SMKN 3 Pangkalpinang yang selama ini sering terawang-awang akhirnya menemui takdir.

Setelah sampai di SMK Negeri 3, Bapak Gubernur langsung melangkahkan kakinya dengan menyapa dan berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa yang kebetulan menjadi pagar betis di sepanjang jalan menuju Edotel. Karena keramahan dan keakraban beliau, siswa dengan santai dan sedikit malu mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.

Setelah berinteraksi dengan beberapa siswa, sampailah beliau di area  kantor ticketing dan display room of fashion, di sanalah interaksi dan komunikasi bapak Gubernur dengan kepala program dan guru  terjadi. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan terkait pengetahuan yang didapatkan oleh siswa. Alhamdulillah, Kepala Program perhotelan bisa menjelaskan secara detail. Setelah berinteraksi dengan guru, Bapak Gubernur langsung melanjutkan perjalanan menuju ruang kepala sekolah. 

Di ruang tersebut, Kepala Sekolah mempresentasikan  sebuah alat komunikasi baru yang bisa memantau semua aktivitas yang terjadi di dalam kelas baik selama proses pembelajaran berlangsung maupun tidak. Kepala sekolah bukan hanya sekedar memantau tapi juga langsung mengambil alih ruang kelas ketika guru berhalangan datang, tujuannya bukan untuk mengganti atau menghukum guru yang bersangkutan tapi untuk mendisiplinkan dan menenangkan siswa agar tetap fokus mengerjakan tugas yang diberikan. Alat tersebut dinamakan switch board PABX yaitu Private Automatic Branch Exchange.

Selanjutnya, Bapak Gubernur diarahkan  menuju ruang praktek boga, kebetulan hampir tiap hari ada kelas yang belajar praktek memasak. Tentu saja kehadiran beliau menjadi momentum yang tak terlupakan oleh warga SMKN 3 terutama siswa-siswi yang berkesempatan berkomunikasi secara langsung. 

Tidak berhenti sampai di sana, perjalanan dilanjutkan menuju Edotel yang menjadi salah satu tujuan utama kedatangan beliau. Setelah meninjau dan mengobservasi edotel, Bapak Gubernur langsung diarahkan menuju  service room. Di sini Bapak Gubernur diservice oleh beberapa siswa, salah satu nya Muslimah yang ikut LKS tingkat Nasional tahun 2021. Sambil menikmati secangkir kopi dan makanan ringan, Bapak Gubernur kembali berinteraksi dengan siswa sekaligus guru pembina yang bertanggung jawab terhadap ruangan ini.

Moment hari ini tidak akan mudah dilupakan oleh warga SMKN 3 Pangkalpinang karena sejarah seperti ini tidak akan terulang dan sangat langka terjadi. Hal yang akan selalu diingat adalah sikap ramah dan kebapakan beliau ketika berinteraksi dengan siswa ataupun guru yang ditemui. 

Beliau tidak segan-segan mengingatkan kami para guru untuk mengajar dengan hati nurani. Beliau sempat berkata, "Siswa bukan anak kita, tapi perlakukan mereka seperti anak sendiri" Kalimat tersebut sangat berarti buat kami para guru karena  kalimat tersebut sangat sesuai dengan slogan dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional ke 76 tanggal 25 November  2021 yaitu "Bergerak Dengan Hati Pulihkan Pendidikan" 

"Pendidikan bukan semata mengajarkan pengetahuan tapi bagaimana membentuk karakter siswa," lanjut beliau. Saya sangat sependapat dengan beliau karena belajar bisa dimana saja, tapi yang paling sulit dilakukan adalah bagaimana membentuk karakter siswa sehingga mereka bisa menjadi siswa yang berkarakter pancasila. Sulit? Sangat sulit. Selagi ada usaha dan niat serta pendekatan terhadap siswa, semoga saja mereka bisa menyadari nya secara perlahan karena segala sesuatu butuh proses.

Semoga kedatangan Bapak Gubernur bukan hari ini saja, tapi berkesinambungan sampai Edotel beroperasi kembali sampai menemui dan mengulangi masa keemasan kembali seperti yang terjadi beberapa tahun yang lalu. 

Kami seluruh warga SMKN 3 Pangkalpinang, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur yang telah meluangkan waktu untuk berkunjung, berinteraksi dengan siswa-siswi dan guru, serta  berkenan memberikan perhatian, nasehat, dan saran yang bersifat positif untuk kemajuan SMK Negeri 3 Pangkalpinang ke depannya. Semoga Sumber daya manusia baik guru maupun siswa meningkat terus menerus baik softskill maupun hardskill sehingga terwujudnya siswa yang kompeten di bidang masing-masing serta guru yang professional.


Bawa selasih dan buah anggur

Mangga dipetik dengan bergaya

Terima kasih bapak Gubernur

Semoga SMKN 3 makin jaya 


Pangkalpinang, 24 November 2021

Okmi Astuti

Selasa, 23 November 2021

Terima Kasih Guruku

 Guruku yang hebat

Terbuat dari apa hati mu?

Kau begitu tulus mendidik dan menasehati kami

Tak kau hiraukan wajah mu yang pucat

Keringat dinginmu menetes 

Dan tubuh lemah mu semakin tak bertenaga

Di hati mu cuma ada 

Anak didik menunggu mu di kelas


Guruku yang luar biasa

Terima kasih untuk semua sentuhanmu

Engkau marah tapi mendidik

Engkau cerewet tapi mampu membentuk kepribadian kami

Tak sekalipun Engkau berniat menyakiti apalagi melukai kami


Guruku yang bijaksana

Ungkapan seperti apa yang pantas kami sematkan untukmu 

Naluri kepemimpinanmu mampu meluluhkan hati keras kami

Kelembutanmu mampu menyadarkan kesalahan kami

Jiwa dan hatimu seakan tercipta untuk anak didikmu


Guru Terbaikku

Terima kasih untuk segala perjuangan mu

Terima kasih untuk semua didikan dan kasih sayangmu

Hingga kami mampu meraih mimpi dan cita 


Terima kasih guruku

Kan kami kenang segala budi baikmu

Semoga Tuhan selalu menjagamu

Hingga Engkau dikenang sepanjang masa


Pangkalpinang, 23 November 2021

Minggu, 14 November 2021

Manusia berencana Tuhan memiliki ketetapan-Nya

Tak seorangpun mampu melawan kehendak dan takdir-Nya. Sejauh mana pun bersembunyi apa yang telah diterapkan pasti terjadi. Melihat di sekeliling tempat berteduh saat ini, membuat kami tetap bersyukur, ternyata masih ada orang lain yang ujiannya lebih dasyat dari kami.

Kita diberikan kesempatan untuk bernafas, kesehatan, serta nikmat agar bisa bertahan hidup. Kadang kita suka lupa bahwa hidup ini hanya sebentar. Kita juga sering lupa jikalau kita sedang menumpang sehingga sewaktu-waktu kitapun akan dijemput Nya kembali.

Tiada guna meratapi hidup yang singkat ini, berjuang, Berperang, dan berusaha untuk menjadi lebih baik adalah cara yang baik agar tetap bersyukur. 

Melangkah menuju kebaikan sangat sulit dilakukan, tapi usaha harus tetap dilakukan agar biasa bermanfaat buat sesama. 

Sebagai seorang ibu dan istri, saya benar-benar harus siap siaga. Sewaktu-waktu bom akan segera meledak sehingga saya harus mampu mengatasi semuanya. 

Jika saya terlihat kuat, itu hanyalah sebuah topeng agar saya bisa melalui hari demi hari tanpa ingin meratapi ataupun menangisi keadaan saat ini. Belum selesai ujian pertama, Tuhan menguji dengan ujian yang lain, belum selesai kedua ujian tersebut, saya diuji dengan ujian berat lainnya. 

Apa yang akan terjadi jikalau saya hanya menangis, bersedih, dan bahkan tidak kuat? Semua yang dibangun selama ini akan hancur dan tidak bersisa. Kekuatan dan kesabaran yang kumiliki datang Nya juga dari Allah SWT. Jikalau tanpa izin-Nya, Aku juga tidak berdaya.

Saya hanya bisa menjalani skenario yang telah ditetapkan-Nya untukku, moga saja apa yang dititipkan saat ini memberi hikmah yang sangat luar biasa untuk Kami sekeluarga ke depannya. Takkan lari gunung dikejar, takkan hilang rezeki yang di titipkan untuk kami.

Kami hanya disentil sedikit saja untuk menguji sejauh mana kami berterima kasih dan bersyukur atas segala nikmat yang telah dititipkan kepada kami selama ini. 

Semoga kami sekeluarga terutama saya, selalu sehat dan kuat dalam menjalani semua tahapan ujian yang telah ditetapkan-Nya. Semoga kami menjadi orang-orang yang selalu bersyukur akan segala nikmat-Nya. Aamiin.


Kamis, 11 November 2021

Serah Terima Jabatan Kepengurusan MGMP Bahasa Inggris 2021

Kamis, 11 November 2021 menjadi pertemuan perdana tatap muka MGMP bahasa inggris kota Pangkalpinang setelah sempat vacuum karena kesibukan dan mewabahnya virus corona. Pertemuan kali ini membahas tentang berakhirnya masa kepemimpinan pengurus lama dan pemilihan pengurus baru.

Sangat disayangkan, saya nggak bisa bergabung karena ada hal penting yang tidak bisa saya tinggalkan.  Saya hanya bisa memantau nya lewat WhatsApp grup, meskipun tidak sepenuhnya.

Setelah bersilaturahmi dan berdiskusi ringan, akhirnya waktu pemilihan pengurus baru pun dilakukan melalui Google form. Saya melewatkan pemilihan tersebut karena tidak mengetahui bahwa pemilihan dilakukan secara daring, setelan mengetahui nya pun sudah terlambat sehingga saya hanya bisa membaca hasil pemilihan tersebut.

Saya hanya bisa mengucapkan selamat kepada pengurus baru, semoga MGMP ke depan nya lebih aktif apalagi dengan adanya wajah baru pastilah program baru juga akan mengikuti. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pengurus lama yang telah bekerja keras dan semangat tinggi dalam menjalankan tugas. Saya sangat apresiasi sekali atas segala usaha yang dilakukan untuk kepentingan MGMP ataupun anggota nya. 

Pemilihan pengurus baru

Semoga MGMP Bahasa Inggris ke depannya bisa menghadirkan hal-hal baru yang bermanfaat bagi anggota dan organisasi, sehingga terwujudnya semua program yang sudah direncanakan. Jika ada niat dan usaha, hal yang tidak mungkin terjadi bisa berubah menjadi mungkin. Mari kita hidupkan MGMP denga tampilan dan wujud baru sehingga bisa memotivasi anggota dan organisasi lainnya untuk selalu berkarya terutama dalam berliterasi. 

Mari satukan kata, tekad dan tujuan menuju puncak tertinggi bersama-sama. Ilmu akan hilang jika tidak diulang, ilmu akan abadi jika dituliskan menjadi buku. Berkarya tidak harus menunggu terkenal dulu tapi berkaryalah dulu baru terkenal. Lihatlah bagaimana mereka merangkak, tertatih mengejar impiannya,  jangan sampai kita tertinggal karena bermalasan dan sikap acuh, keluarlah dari zona nyaman yang dipegang teguh selama ini, dengan begitu hidup akan lebih bermakna dan berwarna.

Selamat bekerja pengurus baru, kami mendukungmu hingga pencapaian terbaik. Selamat bertugas dan selamat berkarya demi MGMP Bahasa Inggris Kota Pangkalpinang.


 











Rabu, 03 November 2021

Tugas GML Awal Selesai

Akhirnya, selesai juga tugas awal guru motivator literasi. Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada rekan-rekan guru yang telah ikut serta dalam menulis artikel tentang pengalaman mereka dalam menerapkan metode pembelajaran semasa pandemi. Ucapan terima kasih juga saya anugerahkan kepada bapak Agus Sugihartono sebagai kepala sekolah yang telah mendukung terlaksana nya acara implementasi serta tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada siswa-siswi yang terlibat dalam penulisan pantun dan puisi. Ucapan terima kasih juga saya samping kepada Pembina OSIS beserta segenap anggota OSIS yang telah meluangkan waktu nya dalam berpartisipasi menghidupkan budaya literasi Sekolah.

Perjalanan guru motivator literasi belum usai, tapi baru dimulai. Harapan terbesar saya sebagai guru motivator literasi adalah bagaimana mempertahankan budaya literasi yang baru dimulai dan memperluas pergerakan agar semua warga sekolah mau berliterasi. 

Pekerjaan yang sulit jika dikerjakan dengan keiklasan akan menjadi mudah, tapi permasalahan yang muncul adalah keinginan memulai yang belum terniat. 

Banyak sekali rencana dan angan-angan yang tercipta di kepala ini, tapi belum sempat terealisasi karena kondisi fisik saya sendiri juga belum stabil. Ingin saya mengajak anak-anak berpetualangan dengan dunia blog dimana mereka bisa berpetualangan dengan segala ide dan pengalaman yang dimiliki. Ini bukan sekedar angan-angan tapi ini adalah mimpi yang harus diwujudkan untuk menumbuhkan budaya literasi baca tulis.

Moga saja apa yang telah saya mulai tidak berhenti sampai di sini sehingga tidak sia-sia ilmu yang didapat.



Curhat seorang ibu

Kalut, kata pertama yang hadir ketika anak sakit. Siapa yang menginginkan anak nya sakit? Pasti tak satupun menjawab ingin. Setiap orang tua pasti sedih melihat anak nya lemah tak berdaya. Inilah yang kurasakan saat ini. Anak sulung kami tiba-tiba mengeluh sakit perut ketika bangun tidur. Saya menganggap nya sakit biasa karena baru bangun tidur dan belum makan, wajarlah sakit perut. Saya pun asik dan larut dalam kegiatan memasak. 

Maksud hati selesai berkutik dengan dapur dan menyiapkan sarapan suami, saya segera bersiap pergi ke tempat kerja, tiba-tiba suara tangis dan teriakan terdengar, ternyata si sulung sedang merintih menahan sakit. Saya pun berlari ke kamar dan memastikan apa yang terjadi dengan perutnya. Ternyata perut nya benar-benar nyeri. Saya pun meminta nya mengusapkan minyak sinergi, mana tahu bisa mengurangi rasa sakit.

Saya benar-benar bingung. Akhirnya saya menemui suami dan memberitahukan apa yang terjadi. Sebenarnya saya tidak ingin menambah beban pikiran suami, hanya saja saya takut Salah melangkah, maka nya saya menceritakan kepada suami. Alhamdulillah, suami merespon dengan cepat, agar membawa si sulung ke dokter.

Ya Allah Tuhan Penguasa Alam, kuatkan aku, beri aku kesabaran. Jangan sampai diri ini down, masih banyak yang harus saya urus. Besok pagi adalah jadwal cek darah suami, sementara anak juga ikut sakit.

Sekitar jam 8 lewat, kami berobat ke faskes pertama, setelah diperiksa dokter menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit karena ada kekhawatiran usus buntu. Aku mulai blank dan tambah stress. Ya Allah, kuatkan diri ini dengan segala ujian yang. engkau berikan. Aku takut tak sanggup maka nya.

Setelah rujukan selesai kami pun segera  ke rumah sakit yang dimaksud. Saya benar-benar galau. Jika daun bisa bicara ingin ku ajak mereka berteriak dan menceritakan semua rasa di dada ini.

Berkali-kali ku menguatkan hati agar tegar, berkali-kali pula aku jatuh. Semakin aku merasa kuat maka semakin lemah pikiran ini. Tak kuasa lagi menahan air mata. Aku benar-benar linglung. Tenaga dan emosi Ku tidak stabil. 

Ya Allah, bimbing aku agar tidak salah dalam melangkah. Beri aku kekuatan hingga aku mampu menghadapi badai ini. Kemana lagi tempat yang tepat untuk mengadu. Kemana lagi aku bisa membagi rasa yang yang menyayat hati ini. Semoga aku mampu bertahan ya Allah.

Pangkalpinang, 04 November 2021


Gadis pemalu dan sederhana kelahiran 41 tahun yang silam telah memilih tambatan hatinya "guru" sebagai profesi utama dalam nengaru...