Rabu, 07 April 2021

Mak (Ibu) kartini di sanubariku


                                                                Dokumentasi Pribadi

Raden Ajeng Kartini adalah sosok wanita yang tidak akan dilupakan sepanjang masa. Perjuangannya terhadap pembebasan hak bagi kaum wanita telah membawa kesejajaran antara laki-laki dan perempuan. Sosok ayu yang lahir di bulan April tanggal 21 tersebut selalu diperingati setiap bulannya sehingga generasi-generasi milineal mengetahui akan adanya sejarah, perjuangan, dan pengorbanan. Gadis cantik yang beruntung, berasal dari kalangan terpandang masa itu, mendapat kesempatan untuk belajar. Melihat keadaan nasib wanita di tanah air kecintaannya di tindas, dengan kecerdasan, tekad, usaha, doa dan perjuangannya akhirnya usahanya tidak sia-sia. Sosoknya telah mengangkat derajat perempuan hingga perempuan menjadi sosok yang patut dibanggakan.

Meskipun perjuangan beliau telah usai tapi cita-cita beliau tidak boleh mati. Mari bangkitkan emansipasi wanita sampai kapanpun. Meskipun derajat perempuan sudah  tinggi, kita tidak boleh melupakan bahwa perempuan tetap harus menghormati suaminya sebagai kepala keluarga. Setinggi apapun pangkat wanita, tidak akan bisa merubah statusnya sebagai seorang istri, ibu, dan anak.

Lalu siapakah sosok kartini bagiku? Sosok kartini bagiku tak lain adalah mak (ibu). Bulan Februari tahun 2021, genaplah 11 tahun kepergian beliau. Meskipun telah tiada, beliau selalu terpatri di dalam hati hingga maut menjemputku. Mak sudah mengandung ku selama 9 bulan, melahirkanku menjadi bayi mungil, menjaga dan merawatku, siang malam  tidurnya terganggu demi meredakan tangisanku. Aku diajarkan berbicara, aku diajarkan berjalan, aku diajarkan segala hal hingga aku bisa melakukannya sendiri. Kehangatan dan perlindungan selalu ada untukku. Beliau akan bersedih di kala aku sakit, beliau akan merawatku ketika aku sakit, beliau akan selalu menjagaku, tanpa menghiraukan kesehatan beliau. Mak adalah sosok inspirasiku dalam menjalani hidup ini.

Perjuangan mak tidak pernah usai, lihatlah bagaimana tekadnya untuk menyekolahkan kami hingga kami menjadi manusia yang cerdas, pintar dan bermanfaat bagi negara. Sosok guru yang sederhana tersebut, selalu mengajarkan kami untuk jujur, rendah hati, dan bersahabat. Kami diajarkan untuk hiidup sederhana, kami diajarkan untuk bertanggung jawab, kami diajarkan untuk mnejadi manusia yang kuat dan tahan banting dalam keadaan apapun. Ditanamkannya ilmu agama, diajarinya sopan santun, dan dilatihkan kami dengan bekerja keras. Itulah sosok yang harus saya banggakan. Kederhananaan mu kadang-kadang membuat orang iri, kesederhanaanmu kadang-kadng membullymu, kesederhanaan mu itu membuat keluarga tak menyukaimu, dan kesederhanaanmu itu mengajarkan anak-anakmu hidup sederhana dan bijaksana.

Aku baru sadar setelah menjadi seorang ibu, ternyata caramu mendidik kami, ajaran kerasmu dalam pergaulan, dan sikap perhitunganmu dalam menafkahi kami benar-benar luar biasa. Apa jadinya aku, jikalau dulu engkau limpahkan banyak uang ketika aku kuliah? Bisa jadi kuliah ku tidak selesai atau berantakan karena dimanjakan uang. Apa jadinya aku, jika aku tidak diingatkan untuk selalu menjaga diri? Aku pasti akan terjerumus dengan pergaulan sesat. Apa jadinya aku, jikau aku tidak melanjutkan pendidikan? Pasti jelas aku tidak akan berhasil seperti hari ini. Kadang aku berpikir, “Bagaimana mungkin sosok perempun sederhana seperti mak bisa kepikiran sejauh itu?” Benar-benar menakjubkan. Penghasilan yang di dapat hari ini, disiapkan untuk persiapan anak sekian bulan ke depan. Ternyata beliau tidak pelit seperti perkiraan gadis kecil dulu, beliau hanya waspada dan jaga-jaga. Jika keadaan mendesak atau terjadi sesuatu yang genting beliau sudah memiliki pegangan. Hebatnya mak dalam segala hal. Aku baru menyadarinya, ketika engkau telah jauh dari hidupku.

Banyak pengajaran mak yang tidak akan pernah aku lupakan. Meskipun seorang guru zaman itu, untuk menghidupi kami berenam, beliau bisa menjadi apapun. Beliau bisa bermertamorfosis menjadi seorang petani, suatu waktu beliau bisa menjadi saudagar. Itulah yang mereka lakoni demi kami. Ketika menjadi petani, hasilnya selalu melimpah, hal itu disebabkan mereka selalu mengingat hak orang lain. Ketika menjadi saudagar, mereka menjadi kepercayaan orang. Bagaimana mungkin mereka mendapat kepercayaan dari orang lain kalaulah bukan kejujuran dan tanggung jawab.

Mak, sampai kapanpun aku akan selalu ingat pesan dan nasehatmu. “Jadilah diri sendiri dan carilah sesuatu untuk peganganmu suatu hari nanti”. Semua nasehat yang disampaikan benar adanya. Terima kasih banyak, mak. Tidak ada yang bisa menggantikan posisimu sampai kapanpun. Aku akan selalu ingat ajaranmu untuk selalu patuh terhadap suami. Terima kasih mak. Perjuanganmu mengajarkan ku untuk tetap menjadi seorang perempuan yang biasa-biasa saja. Terima kasih mak, atas semua kesederhanan yang engkau berikan. Engkaulah kartiniku sampai kapanpun. Ternyata tuhan lebih sayang mak.

Pangkalpinang

Okmi032021

#Menulisishabitmenulissepanjanghayat#

#Inspirasikartini#kurikulumngumpet#

3 komentar:

  1. Kereeen tulisan nya bu, mengalir dengan jujur seakan pembaca menikmati isi cerita.

    BalasHapus
  2. Kereeen tulisan nya bu, mengalir dengan jujur seakan pembaca menikmati isi cerita.

    BalasHapus
  3. Saya tambah semangat, membacanya dan buat rujukan menulis💪

    BalasHapus

Gadis pemalu dan sederhana kelahiran 41 tahun yang silam telah memilih tambatan hatinya "guru" sebagai profesi utama dalam nengaru...