Jumat, 21 Mei 2021

Bagaimanakah Konsep Buku Nonfiksi?



“Never run from the enemy, tackle them”
Victoria Addino

Lari dari masalah tidak akan pernah menyelesaikan masalah akan tetapi akan memunculkan masalah-masalah baru. Sama halnya dengan ketika masalah muncul, kita hanya menyikapinya dengan kesedihan dan tangisan. Apakah  masalah yang dihadapi  hilang dengan sendirinya? Jawabannya tentu tidak. Hadapilah masalah-masalah yang muncul dengan kepala dingin, tenang, dan sabar. Lambat laun pasti ada solusinya. 

Perkuliahan belajar menulis, akhirnya dimulai kembali pasca lebaran. Hampir dua minggu mengabaikan menulis, membuat menulis agak canggung kembali. Tepatnya hari Jumat, tanggal 21 Mei 2021 perkuliahan dimulai kembali dan kembali ke jadwal awal yaitu pukul 19.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB. Pertemuan malam ini adalah pertemuan ke-16, yang mempertemukan kami kembali dengan bunda Kanjeng dan bu Aam. Malam ini perkuliahan akan disampaikan oleh seorang wanita hebat yang telah berhasil memenangkan tantangannya menulis buku dalam waktu satu minggu bersama Prof. Ekoji. Beliau adalah bu Musiin, M.Pd. Sebelum memulai kelas, tidak lupa kami semua mendoakan OM Jay, pak Brian, dan Bu May segera sembuh dari penyakit mereka, sehingga bisa bergabung di kelas menulis gelombang 18 ini.

Melihat keberhasilan dan kesuksesan beliau dalam menulis buku membuat saya kembali instropeksi diri. Saya bertanya-tanya dalam hati, betapa hebatnya mereka yang telah memenangkan tantangan menulis tersebut. Saya harus belajar banyak hal dari mereka, sehingga saya bisa seperti mereka. 

Kali ini saya gagal dalam tantangan tersebut, saya berjanji akan menggantinya di kesempatan lain. Kegagalan ini tidak membuat saya down ataupun kecewa karena saya harus melihat kondisi real di sekitar saya. Jangan sampai saya mengabaikan kewajiban utama saya demi mengejar keinginan dan mimpi saya. Saya harus benar-benar dalam membagi waktu sehingga saya tidak menyesal di kemudian hari. 

Setelah membaca biodata beliau, saya sangat yakin sekali beliau adalah seorang wanita yang yang super hebat. Selain sebagai guru, beliau juga aktif dalam berwirausaha dan bahkan mampu mendirikan usaha sendiri untuk membangun ekonomi masyarakat. 


Dari segi kecintaannya dalam berliterasi, beliau telah menjadi penulis sukses dan  telah mendapatkan sertifikasi penulis. Banyak  karya buku yang telah dihasilkan:

1.    Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z

2.   Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya   bersama Prof Eko)

3.    Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)

4.    Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)

5.    Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji

6.    Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.

7.    Menulis Artikel populer di majalah online

Betapa hebatnya bu Iin, memulai kelas dengan menghadirkan sosok yang sangat terkenal, beliau adalah Prof. Eko. Kalimat bu Iin secara tak langsung memotivasi kami untuk terus menulis dalam kondisi apapun. Agar sukses menulis, kita harus memperbanyak membaca, menyaksikan tayangan-tayangan video yang berisikan informasi dan mencari tahu bagaimana mengasah dan mengembangkan kemampuan menulis. Salah satu channel yang bisa dinikmati untuk mensupport tulisan kita adalah Ekoji Channel. Cari ide yang sesuai dengan minat dan hobi kita sehingga menulis menjadi mudah. 

Berikutnya, narasumber juga menghadirkan sosok Dan Poynter yang telah sukses menerbitkan buku populer yang berjudul, "Is There A Book Inside You?" Bukunya banyak dijadikan sebagai rujukan bagi penulis pemula. Sukses tidaknya seseorang dalam menulis buku, dikembalikan kepada individu masing-masing, apakah dia siap menuliskan  pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki atau tidak. 

Sebelum menulis buku, sebaiknya kita harus mengetahui apa sebenarnya alasan ingin jadi penulis. Dengan adanya alasan tersebut, kita bisa berkomitmen untuk selalu menulis, apapun kondisinya. Meskipun saya sudah memiliki alasan kenapa saya ingin jadi penulis, di waktu-waktu tertentu saya bisa meninggalkan kebiasaan tersebut, saya tidak bermaksud untuk melanggar komitmen yag sudah saya buat. Saya hanya melakukannya karenan alasan tertentu. 

Apa alasan bu Musiin ingin jadi penulis? Alasan beliau  ingin menjadi penulis adalah; 1) Untuk mewariskan ilmu lewat buku. 2) Beliau ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline. 3) Ingin mengembangkan profesi sebagai seorang guru. Luar biasa sekali alasan yang diutarakan oleh bu Iin. Semoga alasan ini bisa memacu kami untuk terus berkarya dalam tulisan. 

Banyak materi baru akan ditampilkan malam ini. Ada tiga pola yang dapat digunakan dalam  penulisan buku nonfiksi yaitu: 1) Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit). Contohnya: Buku Pelajaran.2) Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contohnya: Buku Panduan. 3) Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara).

Berikutnya, kami juga dijelaskan tentang langkah-langkah menulis.  Menurut bu Iin langkah langkah menulis adalah; 1) Pratulis terdiri dari; a) Menentukan tema. b) Menemukan ide. c) Merencanakan jenis tulisan. e) Mengumpulkan bahan tulisan. f) Bertukar pikiran. g) Menyusun daftar. h) Meriset. i) Membuat Mind Mapping. j) Menyusun kerangka

Dalam menulis, tema bisa diambil cukup satu saja dari sebuah buku.Contoh tema buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Agar tema  menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkannya dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa, status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan, dan dengan membaca buku.

Sebagai contoh, bu Iin mengambil tema pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020.  Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

Apa itu referensi? Referensi terdiri dari:

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka. Berikut adalah contoh kerangka yang telah disetujui oleh Prof. Eko;

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

  1. Pembagian Generasi Pengguna Internet
  2. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

  1. Media Sosial
  2. UU ITE
  3. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

  1. Pengertian
  2. Elemen
  3. Pengembangan
  4. Kerangka Literasi Digital
  5. Level Kompetensi Literasi Digital
  6. Manfaat
  7. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
  8. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

  1. Keluarga
  2. Sekolah
  3. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62Perkembangan Gerakan 

  1. Literasi Digital Di Indonesia
  2. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
  3. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Setelah adanya kerangka, ketika menulis bukunya, beliau juga mengikuti  nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be) Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.

 Selanjutnya adalah bagaimana membuat anatomi buku. Anotomi Buku yang dimaksud terdiri dari; 

  1. Halaman Judul
  2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
  3. Halaman Daftar Isi
  4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh
  5. Halaman Prakata
  6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
  7. Bagian /Bab
  8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
  9. Halaman Glosarium
  10. Halaman Daftar Pustaka
  11. Halaman Indeks
  12. Halaman Tentang Penulis

2) Menulis Draf 

  1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas. 
  2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

 3) Merevisi Draf

  1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
  2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

4). Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

  1.  Ejaan
  2. Tata bahasa
  3. Diksi
  4. Data dan fakta
  5. Legalitas dan norma

Apakah menulis semudah membalikkan telapak tangan? Tentu saja tidak semudah itu. Banyak hambatan yang dijumpai ketika menulis.  Hambatan-hambatan dalam menulis adalah;

  1. Hambatan waktu
  2. Hambatan kreativitas
  3. Hambatan teknis
  4. Hambatan tujuan
  5. Hambatan psikologis

Adakah cara untuk mengatasi hambatan tersebut? Cara mengatasi hambatan dalam menulis adalah; 1.    

  1. Banyak membaca
  2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
  3. Disiplin menulis setiap hari.
  4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)

Materi yang sangat padat sekali. Membuat saya berkejaran dengan waktu. Tiada terasa satu jam berlalu. Berikutnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul malam ini, sangat menarik. Narasumber mampu menjawab semua pertanyaan dengan sangat memuaskan.

Sebagai closing statementnya, bu Iin menyampaikan bahwa musuh besar  perubahan adalah diri sendiri. Apakah hal-hal hebat yang ada di diri bapak ibu akan berlalu begitu saja, tanpa bisa diambil oleh anak cucu kita. Keluarkan potensi bapak ibu menjadi sebuah buku. 

Closing statement yang sangat memotivasi kami untuk terus berjuang dan berusaha menaklukkan rasa takut dalam menulis dan mengeluarkan ide-ide untuk menulis. Semoga kami tertular oleh virus menulis sehingga menulis is habit dan menulis sepanjang hayat. 

Tanggal pertemuan: 21/05/2021

Resume ke: 16

Tema: Konsep Buku Nonfiksi

Narasumber:  Musiin, M.Pd.

Gelombang: 18

Pangkalpinang Okmi032021



10 komentar:

  1. Saya selalu suka dengan gaya menulis bunda Okmi. Kereeen👍

    BalasHapus
  2. Terima kasih bu may yang baik hatinya.
    Pintar sekali menyenangkan hati orang lain. Semoga cepat sembuh ya, Dan bisa belajar bersama2 kembali.

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Terima kasih sudah mampir dan memberikan komentar nya bunda Hermiwati.

      Hapus
  4. Berwarna warni, rapi, kereenn ... 👍

    BalasHapus
  5. Mantap bu.. Tulisannya👍👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Syamsul Badri komentarnya.

      Hapus
  6. Tak bosan bosan membaca resume Ibu Astuti. Mantap dan menuh inspirasi.

    BalasHapus

Gadis pemalu dan sederhana kelahiran 41 tahun yang silam telah memilih tambatan hatinya "guru" sebagai profesi utama dalam nengaru...