Senin, 31 Mei 2021

Menyikapi Komitmen Yang Telah Dibuat Untuk Menulis Di Blog



Tidak ada yang tidak bisa dilakukan jika ada niat untuk mengerjakannya

Meskipun butuh waktu dan proses! 

Pertemuan malam ini, benar-benar menyita waktuku. Aku tidak mudah menemukan kata-kata dan ide untuk dituangkan ke dalam tulisan. Aku bingung memulai darimana. Padahal ini adalah malam ke-20 dimana setelah malam ini, kami mulai menghadapi proses pembukuan buku. Saya benar-benar kewalahan dalam merangkai kalimat menjadi paragraf yang menarik. Padahal materi malam ini sangat menarik sekali. Saya berusaha sekuat tenaga untuk menghasilkan tulisan yang berhubungan dengan materi malam ini. 

Malam ini kembali kami bertemu dengan Omjay dan bu Kanjeng. Kebetulan sekali bu Kanjeng adalah moderator malam ini. Selama dua jam ke depan bu Kanjeng akan menemani pak Dedi Dwitagama yang akan menyampaikan materi tentang komitmen menulis di blog. Mendengar kata komitmen membuat saya tersenyum ketir. Bagaimana tidak, saya sudah berkomitmen menulis tapi komitmen itu belum sepenuhnya terlaksanakan. Meskipun begitu, ketika ada waktu luang, saya berusaha menghasilkan tulisan, meskipun tulisannya sangat sederhana sekali. Karena saya menyadari bahwa di awal menulis memang sulit tapi ketika tangan mulai bergerak dengan sendirinya pula ide-ide muncul dan berebutan untuk dituliskan. 

Sebelum kelas dimulai, kami dipersilahkan untuk membaca profil atau biodata sang Narasumber melalui dua tautan berikut ini. https://trainerkita.wordpress.com/about/ https://dedidwitagama.wordpress.com/2006/01/24/about-me/

Speechless, kata pertama yang muncul ketika membaca profil seorang bapak Dedi Dwitagama. Entahlah kata apa yang tepat untuk melukiskan keberhasilan yang telah diraih. Beliau adalah seorang guru matematika yang sekaligus juga sebagai kepala sekolah. Pengalaman beliau di dunia pendidikan sangat luar biasa, begitu juga dibidang lainnya. Trainer, motivator, inspirator, blogger, dan masih banyak yang tidak tersebutkan satu persatu. Sempurna sekali. Dan hal yang paling mengejutkan adalah beliau adalah guru bloggernya  Omjay. Wajarlah, bakat menulis beliau menular dan mendarah daging melalui Omjay sehingga Omjay sendiri berhasil menjadi guru blogger Indonesia.

Rasa syukur kembali bergema di hati. Tak putus-putus bertemu dengan orang-orang hebat, orang-orang yang selalu menularkan kebaikan melalui tulisan dan mereka-meraka yang selalu memberikan inspirasi dan berbagi pengalaman dalam menulis. Saya merupakan salah satu orang yang paling beruntung yang bisa belajar langsung dengan mereka walaupun melalui  grup WA. Ucapan terima kasih tak berhenti mengalir dari bibir ini karena bisa bergabung dalam grup menulis ini. 

Meskipun mengantongi sejuta prestasi, tak membuat beliau berpuas diri. Meskipun sudah memiliki segalanya, motivasi belajar beliau tidak berhenti. Saya menyimpulkan bahwa motivasi beliau tidak pernah pudar meskipun usia terus bertambah. Bagi beliau belajar  tak mengenal usia dan belajar sepanjang hayat. 

Berikut adalah prestasi yang sangat membanggakan yang pernah beliau raih, di antaranya;
• Wakil Indonesia pada Academic Leadership Training for School Principal
  UNESCO, Seoul Korea Selatan 2012
• JUARA 1 GURARU AWARD – GURU ERA BARU AWARD INDONESIA – Acer,
  Jakarta, 2012
• Nominator Blog Pendidikan terbaik Indonesia, Pesta Blogger Nasional,
   Jakarta, 2011
• Juara 3 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta, 2008
• Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Jakarta Pusat, 2008
• Juara 2 e-Learning Award tingkat Naasional, Pustekkom Depdiknas RI,
   Oktober 2008
• Juara 3 Kompetisi blog “I Love Mobile Blogging”: XL dan Dagdigdug, FKI
   – JHCC Jakarta, Juni 2008
• Wakil DKI Jakarta pada Lomba Guru Berprestasi tingkat Nasional,
   Jakarta, 2004
• Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 2004

Bagaimana beliau mengenal blog? Setelah perkenalan, beliau menceritakan bagaimana awal kisah mengenal blog. Waktu itu tahun 2005, ketika adik beliau bernama Agus Sampurno yang memiliki tautan blog beikut  https://gurukreatif.wordpress.com/ mengatakan bahwa blog lagi trend di Amrik. Dari situ beliau mulai mempelajarinya melalui http://dwitagama.blogspot.com/. Kemudian di tahun 2007 muncul wordpress, selanjutnya beliau berpindah ke Wordpress untuk menuangkan segala bentuk tulisan beliau. 

Bagaimana dengan saya? Apakah pernah menulis di blog dulu? Iya. Saya pernah belajar blog beberapa tahun silam dan saya juga pernah menulis di blog tersebut. Saya ingat wordpress. Itulah kali pertama saya belajar membuat blog. Tapi sayang seribu sayang, blog menghilang karena tidak pernah digunakan lagi.  Dan sayapun juga lupa nama blog tersebut. Menyesal, kata itu yang muncul di sanubari. Ketika mengenal grup ini. saya diharuskan mempunyai blog. Tentu saja saya harus belajar otodidak. Syukur pak Brians waktu itu mengirimkan link yang bisa diakses untuk membuat blog. 

Saya belajar sendiri apa yang harus dilakukan. Memang benar, jikalau ada niat untuk belajar, seberat apapun kendala yang ditemuai akan teratasi. Kesuksesan diraih karena ada usaha dan niat. Kesuksesan diraih karena keinginin yang kuat untuk mewujudkan apa yang diinginkan. Alhasil saya berhasil dan sudah menghasilkan hampir 20 tulisan yang sifatnya resume dan beberapa lagi tulisan lainnya. 

Melihat kesuksesan pak Dedi, membuat diri ini ingin meraih apa yang dicita-citakan dalam menulis. Menulis setiap hari. Menulis merupakan bagian darijiwa. Menulis ibarat kebutuhan makan dan minum. Tapi apa yang diinginkan kadang-kadang harus berhenti di tengah jalan. Hal seperti itulah yang masih belum mantap tertanam dalam jiwa ini. Ibarat sinyal HP, kadang bagus kadang hilang. Semangat untuk menulis harus dipupuk ulang, sehingga diri ini selalu termotivasi untuk menulis tiap hari. Tiada hari tanpa menulis. Memang benar, sulit mewujudkan komitmen yang telah dibuat.

Kelas malam ini berbeda dengan kelas yang pernah berlangsung selama ini. Peserta diminta untuk menanyakan sebanyak mungkin pertanyaan yang berhubungan demhan materi yang disampaikan. Kenapa nara sumber menerapkan pembelajaran seperti ini? Tujuannya adalah agar semua peserta aktif. Semua jawaban yang diberikan narasumber itu sendiri adalah inti perkuliahan malam ini. 

Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari peserta pelatihan:

Pertanyaan pertama;

1. Apakah kiat sukses menjadi guru bloger? Kiat sukses blogger itu bermacam-macam sesuai target pribadi pembuatnya, secara umum blogger sangat bahagia jiga tulisannya dibaca orang dan saat searching topik tertentu, blognya tercantum pada halaman pertama pencarian, ada juga yg sukses krn menghasilkan uang banyak, ada yg sukses krn menghasilkan buku banyak, diundang jadi pembicara kemana-mana, dsb ... kitanya konsisten menulis membuat tulisan yg menarik minat pembacanya

2. Tulisan seperti apakah sejatinya yang cocok untuk di tulis dalam blog. Maksud saya jenis fiksi atau non fiksi? Semua tulisan bisa ibu muat di blog ibu, sesuai minat, sesuai keperluan, atau sesuai mood ibu karena blog itu milik ibu, suka-suka ibu saja.

3. Apakah untuk pemanis tulisan di blog, perlu ditampilkan gambar, foto, video dll. Selain sekadar tulisan? Gambar dan video sebaiknya perlu disertakan pada setiap posting kita krn itu sangat menarik perhatian dan mempermanis penampilan blog kita.

Pertanyaan Kedua;

Sesuai dengan topik bahasan malam ini yaitu komitmen menulis di blog. Sebagai bloger pemula yang benar-benar baru mengenal dunia blog, saya masih belum tertantang untuk menulis. Selama belajar menulis saya hanya baru bisa menjadi penulis musiman. Namun ketika saya menulis di blog dan ada yang berkomentar serta melihat pengunjungnya lumayan banyak, rasa percaya diri mulai tumbuh dalam menulis. Hal yang ingin saya tanyakan, komitmen seperti apa yang harus di bangun agar menulis di blog menjadi sebuah kebiasaan?

Statistik pengunjung memang bisa membuat percaya diri blogger lebih meningkat, komitmen yg ibu buat harus ibu penuhi secara kontinyu, misalnya ibu berkomitmen menulis satu posting stiap bulan .... ya usahakan setiap tanggal ttt tulisan ibu tayang (wordpress dan kompasiana bisa menjadwal kapan tulisan ibu akan ditayangkan) Saat ibu punya banyak ide, punya waktu, ibu bisa menulis sekaligus lima posting dan menayangkan selama lima bulan ke depan, andai ibu sibuk ke depannya. Komitmen ibu tetap terlaksana karena ada tabungan posting. 

Pertanyaan Ketiga;

Mengapa bapak lebih memilih wordpress daripada blogspot? Mengenai wordpress, di media saya tertulis 99% dari 3 gb. Apakah artinya media saya sudah penuh dan tidak bisa menampung lagi? Apakah harus beralih ke yang berbayar supaya tetap bisa mengirim media/ foto?

Cuwekin aja info 99 % itu.  Posting aja terus.  Kalo mau ambil yg berbayar silahkan. Kalo benar-benar  penuh. Bikin aja blog baru dengan angka 2 di belakang nama blog anda. Lanjut posting deh. Saya belajar dari DR. Budi Rahardjo blogger yg dosen ITB. Beliau bilang, "Jika ada yg gratis kenapa harus bayar?" Blog beliau keren banget https://rahard.wordpress.com/

Pertanyaan Keempat; 

Saya barusan melihat lihat blog yang dibagikan disini. Wah banyak selali aktifitasnya dan tiap blog memiliki fungsi berbeda beda. Pertanyaan saya, how do you manage your huge blogs with different types? Lalu bagaimana om Dedy menyatukan jiwa om dengan tulisan pada setiap blog? 

Awalnya di 2005 saya punya satu blog isinya macam-macam. Kayaknya berantakan gitu bu, lalu saya buat blog pendidik khusus ocehan saya tentangg pendidikan https://dedidwitagama.wordpress.com/. Dokumentasi ngamen saya, saya kumpulkan di https://trainerkita.wordpress.com/. Hasil hunting foto sy sebagai fotografer saya tayangan di https://fotodedi.wordpress.com/. Saat pengen uji nyali saya posting di https://fotodedi.wordpress.com/. Saya gemar kerupuk dan mendokumentasikannya di https://mykerupuk.wordpress.com/. Dan masih banyak lagi sih yg lain.

Pertanyaan Kelima;

Terus terang saja saya mengenal  Ngeblog saat ikut pelatihan Omjay yang judulnya ngeblog itu mudah , dan memang benar awalnya membuat blog kemudian menulis materi pembelajaran di blog sampai menampilkan media pembelajaran diblog . Masalahnya anak anak belum terbiasa dengan blog dan banyak yang belum punya akun di blog, sehingga pembelajaran jadi tidak menarik dan hanya sedikit anak yang menanggapi. Bagaimanakah caranya mengajak anak anak bisa ngblog dan aktif pembelajaran melalui blog , terus terang saya juga belum paham betul pengelolaan dan pengaturan  diblog terimakasih  pencerahannya , barokalloh sehat selalu pak Dedi

How do I manage? prinsipnya saya ingin hidup saya bermanfaat buat sesama dan bisa memanfaatkan waktu saya untuk hal-hal yang baik, jadi saat menjemput anak, istri, di tempat parkir saya menulis dg HP sambil dengar musik di mobil, atau di ruang tunggu bandara saya posting sebanyak mungkin artikel dengan saya jadwalkan sesuai komitmen saya, ternyata efeknya LUWAR BIASA.  Saya keliling Indo kecuali Manado dan beberapa negara di dunia, berawal Jepang, ASEAN hingga Korea

Jika ibu mengajar di SMP atau SLTA gampang, gunakan blog untuk berkomunikasi dengan murid, pasang embed youtube materi pelajaran, kasih link nya di blog ibu untuk masuk ke soal dengan google form, kasih juga link daftar hadir di blog, maka semua murid ibu akan terpaksa masuk ke blog ibu dan mengerjakan tugas yg ibu berikan, mereka cukup diberi link posting yg ibu siapkan.

Pertanyaan Keenam;

Melihat segudang bahkan mungkin melangit pengalaman dan prestasi dari narasumber malam ini yg bikin WOW banget. Pertanyaannya:

1. Bagaimana cara  membagi waktu antara dunia pekerjaan, hobi, dan blog? Jangan mikirin mutu tulisan, tulis aja apa yg mau anda tulis. Saya menulis tak terjadwal, kapan aja ada ide, tulis pake HP, kadang saat pup / BAB saya menulis, saat menunggu itu menyenangkan skali buat nulis, saat mengajar ya saya ngajar aja ... 15 menit sbelum absen pulang sy nulis satu posting, sy hobby mancing tapi ga maniak, kalo pas lagi mancing ya ga posting, cuma foto-foto aja, dan saat sempat fotonya diposting di blog dengan keterangan satu alinea, saya hobby nyanyi, saat karaoke or mines one, saya videokan terus uploload di yutubedan pasang embednya di blog, saat jadi nara sumber saya bawa fotografer, pilih foto yang bagus upload ke blog

2. Bagaimana tips agar tulisan kita di blog memikat orang untuk membaca? Tak perlu di edit, langsung aja posting. Kalo ada perbaikan baru edit. Balas komentar yg bagus, komentar yg jelek bisa diedit atau buang aja. Tulis aja apa yg anda mau tulis, nanti statistik akan kasih tahu mana tulisan yg digemari pembaca yg pas.

Pertanyaan Ketujuh;

Bagaimana kiat pak Dedi bisa bertahan dan komitmen menulis di blog puluhan tahun? Tulis aja apa yg mau anda tulis, sesekal tengok statistik, nanti anda akan tahu tulisan anda yang mana yg paling digemari pembaca. Maaaaaaf, seperti pipis dan pup. Kerjakan, nikmati dan lupakan Kalau kemudian diundang jadi pembicara itu bonus. kerjakan dengan baik, dokumentasikan dan lupakan, kerjakan yg lain untuk memberi manfaat pada semesta, happy deh.

Pertanyaan Kedelapan;

Saya senang menulis. Dan baru saja belajar menulis di blog. Senang sekali melihat ada materi malam ini. Pertanyaan saya, bagaimana kiat untuk menulis yang bagus. Dan bagaimana membagi waktu menulis di tengah tugas kerja yang padat. Terima kasih.

Menulis bagus itu karena jam terbang, mulailah menulis, lakukan berulang-ulang, maka tulisan anda pasti akan lebih baik, cara membagi waktu: selesaikan tugas yang datang lebih dulu, setelah selesai menulislah, tak perlu diedit ... langsung ditayangkan, saat suami dan anak" su tidur ibu bisa manuis satu dua paragraf, beri foto, dan judul, langsung tayangkan ... atau saat selesai mengajar or ketika menunggu rapat dimulai, menulis lebih baik dripd baca WA group yg isinya banyak hoax, smg bermanfaat

Pertanyaan Kesembilan;

1. Apa Tipsnya supaya konsisten menulis di blog dan Bagaimana cara menulis niche yg tepat utk blog baru? Tulis apa yg menjadi passion anda, maka itu akan jadi nice yg bagus, lakukan sepenuh hati berulang-ulang maka anda akan jadi ahli. 

2. Bagaimana cara desain blog agar tampil menarik? Desain blog menarik sangat relatif sesuai selera; lihat blog" orang yg bangus, kalo anda suka buat blog anda spt blog yg menurut anda bagus, lakukan ATM, Amati, Tiru dan Modifikasi ... kalo sudah bosan, ganti ssuai selera .... blogwalking bisa bikin anda jadi tahu blog yg bagus, silaturahmi kalo kata org muslim ... smg jelas

Waktu berjalan tiada terasa, bunda Kanjeng akhirnya berceletuk, "Malam ini blogger pemula  blogger  tuwir, blogger yang blognya mati suri dan para  pemimpi jadi blogger hebat terusik hatinya. Virus ngeblog Om Dedi mulai merasuk. Dan saya yakin akan bermunculan blogger keren di gel 18 ini." Celetukkan bunda kemudian disambut oleh pak Dedi; Aamiin bunda, blog bisa jadi warisan yg mengaplikasikan pribahasa HARIMAU MATI MENINGGALKAN BELANG, GAJAH MATI MENINGGALKAN GADING ... guru meninggal meninggalkan blog yang terus dibaca orang dan pahalany terus mengalir mengantar pemiliknya ke surga. Setelah didunia mengantar pemiliknya keliling Indo dan dunia. Alhamdulillah. Begitulah interaksi orang-orang hebat. Luar biasa sekali.

Pertanyaan Kesepuluh;

Saya punya 4 blog dan 1 lagi ysng wordpress..Sayang saya tidak bisa fokus ke semuanya. Terkesan pilih kasih. Gmn caranys supaya semuanya sehat dan terawat? Sebaiknya fokuskan setiap blog pada anglenya masin-masing, misal nya: satu berisi cerpen, kedua bahan ajar, ketiga resep, keempat busana, dsb. Usahakan isi terus sesuai fokus, tapi saat ada yg di luar fokus ibu bisa posting dimana saja. Usahakan sebulan sekali muncul posting baru. Umumnya, jika sebulan terakhir masih aaa posting, umunya blog seseorang dianggap aktif. Seperti punya rumah, satu buat sehari-hari, satu lagi di puncak sebagai villa untuk istirahat refreshing, rumah ke tiga di kampung untuk bercengkrama saat mudik lebaran, boleh satu di bali khusus ketik mau berjemur di pantai. Kalo tak diisi kan sayang, agar tak mubazir kita harus sempatkan menikati rumah-rumah  itu, happy deh.

Pertanyaan Kesebelas;

Saya suka dan sangat suka untuk terus menulis, namun ada kendala penglihatan saya yang berkurang ketika berhadapan dengan HP atau Laptop yang berakibat, kepala menjadi sakit. Saya nggak tahu apa bapak juga mengalami hal yang sama, jika sama, Bagaimana cara mensiasatinya? Gampang bae kalo kaya kuwe pak ... aja pakek HP, bapak ngeblognya pake note book atau Personal komputer, kalo masih pusing juga ... coba minta tolong istri, anak, sodara, tetangga, murid atau siapa saja yg penting kesukaan bapak menulis ada buktinya dan bisa dibaca orang lain ... kalo wsi akeh dibikin buku deh, piye pak?

Mungkin bapakke ada masalah di mata ke dokter mata atau optik pak, tuku kaca mata sing pas supaya ora pusing maniiing, kalo masih pusing juga, kiye pak, bapakke nulis pake pulpen, terus difoto, fotonya ditayangkan di blog, siapa tahu ada penerbit yg tertarik, belum ada tuh blog yg isinya lembaran tulisan tangan, bapakke bisa jadi sing pertama pak. Ngetop deh.

Waduh, ketika membaca pertanyaan ke-11, saya jadi bingung sendiri, kok pakai bahasa jawa?. Saya orang sumatera asli jadi nggak bisa mengerti bahasa jawa. Tapi jawaban pak Dedi, tetap saya coba terjemahkan, ngertilah dikit, karena bahasan mata, pasti larinya ke kaca mata, bila perlu ke dokter mata sekalian. Kir-kira begitulah. Ditambah dengan saran-saran yang lain. Saran yang paling berkesan adalah gunakan aplikasi kita cukup bicara dan teks nya akan menulis sendiri. Ternyata benar, setiap orang memiliki strategi yang dapat menguat dan membantu dia dalam bekerja. 

Super sekali materi malam ini. Padat, bermutu dan luar biasa. Apapun komitmen yang telah diucapkan oleh seseorang pasti ingin diwujudkan. Semoga saja kendala-kendala yang sering menghadang akan segera hilang dengan sendirinya, sehingga komitment yang ada makin kuat dan kebiasaan menulis makin menjadi santapan hari-hari.

Perfect! Kata itulah yang bisa terucap setelah mengikuti perkuliahan malam ini. Saya selalu berkomitmen untuk terus dan terus menulis sehingga menulis is habit dan menulis sepanjang hayat. Dengan demikian ada yang bisa dikenang oleh generasi-generasi penerus nantinya bahwa nenek moyangnya seorang penulis. 

Sebelum mengakhiri pertemuan malam ini, seperti biasa narasumber meninggalkan jejak, motivasi dan inspirasi dalam closing statement. Closing statement malam ini adalah sebaik-baiknya manusia adalah yg bermanfaat buat sesama, blog bisa jadi media seseorang bermanfaat dan meninggalkan jejak kebaikan selama di bumi, selamat buat yg sudah punya blog, selamat memulai buat yg baru mau. Silahkan japri saya kalo ada pertanyaan, DM di instagram juga akan saya balas. Terima kasih banyak pak. Semoga amal bapak dibalas oleh yang Kuasa. Aamiin. Semoga bisa bertemu dengan bapak di lain kesempatan. 

Tanggal pertemuan: 31/05/2021

Resume ke: 20

Tema: Komitmen Menulis Di Blog

Narasumber:  Dedi Dwitagama

Gelombang: 18

Pangkalpinang Okmi032021


Jumat, 28 Mei 2021

Buku Apa Saja Yang Bisa Dinilai Untuk Kenaikan Pangkat PNS?


 Jangan sekali-kali meremehkan dan merendahkan orang lain karena di mata Tuhan manusia pada dasarnya sama.

Manusia adalah makluk yang paling istimewa diciptakan Tuhan dibandingkan makluk lainnya. Dalam kehidupannya, manusia diciptakan dalam kondisi yang berbeda. Ada yang terlahir kaya, miskin, biasa saja, cacat, sempurna dan lain sebagainya. Kita patut bersyukur karena kita telah diberi banyak nikmat dan umur yang panjang sampai hari ini. Begitu pula ketika kita diberi kedudukan dan pangkat yang tinggi, janganlah semena-mena dan memandang hina orang lain. Kehidupan ibarat roda, berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. Itulah hidup. penuh warna.

Tiada terasa sudah memasuki perkuliahan ke-19 malam ini. Artinya resume yang sudah kami buat selama ini hampir siap dibukukan. Apakah langsung dibukukan? Tentu jawabannya tidak. Masih ada tahapan-tahapan yang mesti dilakukan dan direvisi sehingga siap untuk dibukukan. 

Materi malam ini akan disampaikan oleh bapak Dr. H. Imron Rosidi, M.Pd. Beliau akan menyampaikan materi tentang Poin Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS. Setelah membaca flyernya saya merasa tertantang untuk mengikuti perkuliahan sampai selesai karena beberapa hari yang lalu saya sempat bertanya tentang masalah yang akan dibahas dan belum mendapatkan jawaban yang memuaskan. Malam ini kami didampingi oleh pak Sucipto yang baik hatinya dan tentu sja ramah orangnya sebagai moderator. 

Sebelum memulai kelas, kami diminta untuk membaca profil sang narasumber. Setelah membaca profil beliau, saya dapat menyimpulkan bahwa pak Imron adalah seorang guru senior yang mengampu pelajaran bahasa indonesia. Beliau adalah seorang yang cerdas dan hebat yang memiliki banyak prestasi. Beliau juga seorang yang aktif di berbagai organisasi dan tentu saja beliau juga pegiat literasi. Banyak buku yang telah dihasilkan oleh beliau begitu juga prestasi yang diraih.

Prestasi yang pernah beliau raih adalah;

1)      Juara II dan III Lomba Penulisan Buku tingkat nasional

2)      Juara II tingkat Nasional Lomba Keberhasilan Guru (LKG)

3)      Terpilih sebagai peserta pertukaran tokoh masyarakat Indonesia-Amerika

4)      Penulis artikel terbaik versi majalah Media Jatim selama 2 tahun berturut-turut

5)      Juara I Guru Prestasi Tingkat nasional

6)      Juara I Guru Prestasi tingkat Jatim

7)      Terpilih menjadi peserta kunjungan ke Australia

8)      Juara Lomba Best Practice Tingkat Nasional

9)      Juara III Lomba Karya Ilmiah tingkat Jawa Timur

10)  Juara 1 Menulis Legenda Pasuruan 2016

11)  Instruktur Nasional Kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah

12)  Narasumber untuk Instruktur Nasional Kurikulum 2013 untuk guru

13)  Penulis buku pelajaran, buku pendidikan dan buku umum dari penerbit UM Press, Kanisius Jogja, YA3 Malang, dll.

14)  Penulis artikel populer dalam majalah Media Jatim dan Radar Bromo serta artikel ilmiah pada beberapa Jurnal.

15)  Beberapa kali menjadi finalis lomba karya tulis tingkat nasional

Ada dua  jenis buku untuk kenaikan pangkat bagi guru;
1. Publikasi Ilmiah yang terdiri dari; 
  1. Buku hasil penelitian; Mengubah laporan penelitian menjadi buku.
  2. Buku pelajaran; ber ISBN lengkap
  3. Buku pengayaan; 1) Modul/diktat. Modul dan diktat hampir sama. Yang membedakan mereka adalah tujuannya. Jika  modul bertujuan agar siswa bisa belajar mandiri maka diktat bertujuan mempermudah atau memperkaya materi mata pelajaran/bidang studiyang diharapkan oleh guru. Diktat atau modul harus dibuat per semester. Jika dipakai untuk tingkat provinsi maka AK 1,5. Jika dipakai di tingkat kabupaten/Kota maka AK 1 dan jika dipakai di tingkat sekolah AK 0,5. 2) Buku bidang pendidikan. Jika berISBN AK 3 dan tidak berISBN AK 1,5. 3) Buku Terjemahan seperti terjemahan dari bahasa asing, terjemahan ke bahasa indonesia, atau terjemahan ke bahasa daerah, begitupun sebaliknya yang menunjang proses pembelajaran dengan AK 1.
  4. Buku pedoman guru yang berisi tentang kerja tahunan guru yang disajikan dalam bentuk makaslah dan diketik dengan AK 1,5.
2. Buku Karya Inovatif 
  1. Satu buah buku novel, naskah drama/film, atau buku cerita bergambar (Komik) yang diterbitkan dan ber-ISBN.
  2. Buku kumpulan cerpen minimal 5 cerpen atau buku kumpulan puisi diterbitkan dan ber-ISBN.
  3. Satuan kliping minimal 5 cerpen atau kliping minimal 20 puisi yang dimuat di media masa yang ber-ISBN.
Itulah jenis-jenis buku yang memiliki Angka Kredit untuk kenaikan pangkat guru. Untuk naik pangkat dari satu jenjang ke jenjang yang lebih tinggi telah diatur dalam buku pedoman kenaikan pangkat yang lengkap dengan syarat-syarat yang harus dicapai oleh guru, baik dari pengembangan keprofesional berkelanjutan maupun dari karya ilmiah. 

Materi yang disampaikan oleh pak Imron malam ini sangat penting diketahui oleh semua guru apakah guru PNS maupun guru non PNS. Mengapa guru non PNS harus tahu? Tentu saja informasi tersebut sebagai gambaran bagi mereka baik untuk kepentingan individu maupun kepentingan orang lain. Tuhan yang mempunyai kehendak, jika si A ditetapkan sebagai PNS, paling tidak dia sudah tahu apa yang harus disiapkan.

Penjelasan yang disampaikan sangat memuaskan sekali sehingga guru bisa menyiapkan dan mengembangkan karya-karyanya baik yang bersifat penelitian maupun yang berbentuk buku. Dengan memahami materi tadi ada jenis-jenis buku tertentu ternyata tidak bisa dihitung angka kreditnya karena belum memenuhi syarat yang dimaksud, seperti buku antologi puisi. dimana masing-masing penulis harus menyiapkan 20 puisi. Sementara buku puisi ber-ISBN yang telah terbit menunjukkan 5 puisi perorang. 

Setelah mengetahui keadaan tersebut, apakah saya harus berhenti menulis? Tentu tidak. Menulis mempunyai magic tersendiri yang bisa membuat penulis terlena dalam menulis. Meskipun di awal menulis serasa berat tetapi ketika telah menghasilkan kalimat maka ide muncul dengan sendirinya. Setelah mendapatkan penjelasan dari pak Imron, saya makin tertantang untuk menghasilkan karya-karya baik yang bersifat ilmiah maupun berbentuk buku. 

Ibarat sekali mendayung dua tiga pulau terlampau. Apa salahnya menulis dan terus menulis dan menghasilkan buku. Untung-untung buku yang dihasilkan bisa digunakan untuk kenaikan pangkat, bisa menambah pundi-pundi keuangan, dan bahkan bisa melatih mencurahkan ide-ide baru yang dapat berguna bagi orang lain. Itulah hebatnya keuntungan dari menulis. Mari jadikan menulis is habit dan menulis sepanjang hayat. 

Saat sesi tanya jawab berlangsung, saya sangat antusias sekali bertanya. Saya ingin tahu tentang pertanyaan yang sempat saya tanyakan beberapa hari yang lalu, dan jawaban yang diberikan sangat memuaskan. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul membuka mata saya untuk selalu berinovasi dalam tulisan. Meskipun dua buku antologi yang terbit tidak bisa digunakan untuk kenaikan pangkat, yang terpenting saya sudah mempunyai pengalaman menulis buku. Ada kepuasan tersendiri yang dirasakan ketika melihat nama kita berada di sebuah sampul buku. 

Saya akan selalu memacu dan memotivasi diri saya untuk selalu menulis. Meskipun menulis masih belum menjadi kebiasaan tapi menulis serasa menjadi lebih mudah dari sebelumnya. Memang ada saat-saat tertentu, kehilangan ide dan bahan tulisan. Dengan terpaksa menulis distop sementara waktu sambil merefresh otak dan pikiran. Beberapa saat kemudian tulisan bisa dilanjutkan sehingga menghasilkan tulisan yang bagus dan menarik. 

Terima kasih kepada Om Jay yang telah memprakarsai grup belajar menulis ini. Terima kasih kepada penulis-penulis hebat dan juga narasumber yang mau meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu. Semoga kebaikan bapak ibu dibalas oleh yang Kuasa. Aamiin. Terima kasih juga kepada teman-teman belajar menulis gelombang 18 yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca resume. Semoga kita semua bisa lulus dan memberikan yang terbaik. Terima kasih juga untuk pak Imron atas ilmunya malam ini.  Salam Literasi untuk semua. 

Tanggal pertemuan: 28/05/2021

Resume ke: 19

Tema: Poin Buku Pada Kenaikan angkat PNS

Narasumber:  Dr. H. Imron Rosidi, M.Pd. 

Gelombang: 18

Pangkalpinang Okmi032021


 


Rabu, 26 Mei 2021

Langkah-Langkah Yang Harus Diperhatikan Dalam Menyusun Buku

Keingintahuan akan menciptakan penasaran pada seseorang untuk menggali dan mencari informasi sehingga memberikan kepuasan tersendiri ketika yang dicari didapatkan.  Keingintahuan akan informasi tidak akan padam sampaikapanpun karena belajar akan berlangsung sepanjang hayat

Senin, 24 Mei 2021 tepatnya malam Selasa atau Senin malam bertepatan dengan perkuliahan ke-17 dan pertemuan kedua setelah perayaan hari besar umat Islam Idil Fitri 1442. Malam ini saya tidak bisa mengikuti perkuliahan sampai selesai dikarenakan dua balita kami tiba-tiba rewel. Saya berusaha mencuri waktu untuk membaca materi yang disampaikan bu Rita. Karena kondisi tidak memungkinkan akhirnya saya hanya fokus menenangkan mereka. Saya berjanji dalam hati untuk menyelesaikannya dini hari, tapi saya juga dikejutkan oleh putri kedua yang tidurnya juga tidak lelap. Akhirnya saya meninggalkan aktivitas menulis saya. 

Perkuliahan malam ini mempertemukan kami kembali dengan  bunda Kanjeng. Kebetulan sekali beliau berkesempatan membuka kelas dan menyampaikan kalimat pembuka perkuliahan malam ini. Selanjutnya beliau mempersilahkan moderator bu Rita membuka kelas. Tapi sebelum kelas dimulai kelas dikunci terlebih dahulu agar semua peserta fokus ke materi yang disampaikan oleh nara sumber. 

Yang akan menyampaikan materi malam ini adalah Yulius Roma Patandean, S.Pd. Lahir di Salubarani Gandangbatu Sillanan, Kabupaten Tanah Toraja tahun 1984. Beliau adalah seorang guru bahasa inggris di salah sat SMA di Toraja. Selain sebagai guru  beliau juga berprofesi sebagai pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja dan juga menjadi tutor Universitas Terbuka serta beliau juga seorang Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia. Beliau memiliki banyak pengalaman di bidang pendidikan tentunya.

Beliau juga suka berliterasi. Hasil karya beliau dalam berliterasi dapat dilihat dalam karya buku yang dihasilkan berikut ini; Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit Eduvation, 2020); Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia Menghadapi Transformasi Dunia (Penerbit ANDI, 2020); Antologi Puisi Rona Korona Dalam Duka dan Ria (Penerbit Oase Pustaka, 2020); Antologi Menciptakan Pola Pembelajaran Efektif dari Rumah (Penerbit Tata Akbar, 2020); Antologi Kisah Inspiratif Sang Guru (Penerbit Pustaka Ilalang, 2020); Tetesan Di Ujung Pena (Penerbit Eduvation, 2021); dan Merajut Asa Di Badai Korona (Penerbit Gemala, 2021), Flipped Classroom: Membuat Peserta Didik Berpikir Kritis, Kreatif, Mandiri, dan Mampu Berkolaborasi dalam Pembelajaran yang Responsif (Penerbit ANDI, 2021)Metode Belajar Online: Kiat Sukses dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) (YPTD 2021).Hal di atas membuktikan bahwa kalau niat kita sungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu maka akan mendapatkan hasil yang diinginkan. 

Adapun tema perkuliahan malam ini adalah " Menyusun Buku." Berhubung pak Yulius dalam perjalanan pulang kampung, maka materi pelatihan ditipkan kepada ibu Rita. Ibu rita langsung menyampaikan materi kepada kami sesuai dengan pesan pak Yulius. 

Pemaparan pertama yang disajikan adalah menghadirkan kalimat yang memotivasi kami yaitu kami peserta pelatihan belajar menulis gelombang 18 sudah memiliki kumpulan naskah yang siap dibukukan. Kami diberi kebebasan menentukan tema bukunya. Buatlah tema buku yang menarik sehingga pembaca tertarik dengan buku kita. 

Untuk mencapai apa yang dicita-citakan dari awal yaitu memiliki buku solo berISBN tentu harus mengikuti proses, tahapan dan juga langkah-langkah tertentu. Langkah-langkah yang dimaksud adalah

1. Tulislah naskah buku dengan santai dan tanpa beban sehingga mempunyai kenikmatan tersendiri ketika menulis. Ketika tulisan selesai, rapikan tulisan tadi, lakukan editing dan penyuntingan sendiri. Kita akan memiliki kepuasan tersendiri terhadap karya yang dihasilkan. Buang jauh-jauh kata kegagalan dalam pikiran kita. Berpositif thinkinglah  bahwa apa yang kita tulis itulah yang terbaik. Tanamkan dalam hati bahwa naskah yang dihasilkan adalah naskah dari pikiran sendiri sehingga bersifat uniq. Dengan berpikir seperti itu, secara tak langsung kita memotivasi diri sendiri untuk terus maju dalam menulis dan menerbitkan buku. 

2. Cek dan ricek naskah yang telah ditulis. Buatlah table of contentnya (TOC). Setelah memiliki TOC, baca berkali-kali urutan judul dan sub judulnya untuk memastikan bahwa tidak ada pengulangan isi paragraf di bab lainnya. 

3. Gunakan kertas A5 untuk menulis naskah buku yang memiliki jumlah halaman khusus dan pastikan isi buku minimal 75 halaman.

4. Terbitkanlah buku solo dan usahakan kata pengantarnya dari orang lain terutama yang sudah terkenal di bidang literasi. 

5. Cantumkan sumber terhadap gambar atau tabel yang digunakan dalam tulisan untuk menghindari plagiat.

6. Tambahkan prakata selaku penulis

7. Lakukan editing dan Finalising terhadap naskah buku.

Berikut adalah cara membuat judul, bab dan sub judul pada buku secara otomatis 
1. Buka page layout pilih A5 khusus untuk naskah buku, jangan lupa cek marginnya. Buatlah margin          sesuai kebutuhan.
2. Buat Judul dan Nama penulis. 
3. Tulis kata pengantar; Sebaiknya kata pengantar dituliskan oleh orang yang telah membaca buku kita.
    Agar kata pengantar tersetting otomatis maka kita harus; Memblok kata pengantar kemudian klik            home dan lanjut klik heading 1. Untuk judul biasanya menggunakan font 14 hitam dan tebalkan.            Kemudian rapikan.
4. Judul berikutnya adalah prakata yaitu kata pengantar yang ditulis oleh penulis, biasanya berisi                tentang isi buku, sistematika, dan siapa saja yang akan membaca buku kita. Lakukan seperti cara            pertama agar otomatis.
5. Daftar isi. Pada daftar isi tidak perlu ditulis dengan apapun, biarkan polos karena dia akan mendata         semua judul yang dibuat. Agar otomatis, lakukan seperti cara pertama dan kedua.
6. Selanjutnya kita mulai dengan Bab 1.
    Untuk Bab 1 judul dilakukan cara seperti cara 1,2,3. Kemudian untuk Sub Bab langkahnya juga             sama  hanya yang membedakan adalah posisi headingnya yaitu heading 2. Jika dalam naskah kita ada     dua macam sub heading maka sub bab berikutnya letakkan di heading 3. Untuk posisinya silahkan        diatur. Apakah mau dipinngir atau agak menjorok ke dalam. 
7. Lanjutkan ke bab 2. Caranya juga sama seperti langkah no 6. 
8. Lakukan hal yang sama untuk bab berikutnya. 
9. Kadangkala semua bab bisa langsung diblok dan dibuat di heading 1. Kemudian baru dipisahkan ke        halaman masing-masing. 
10. Kemudian dimasukkan ke daftar isi otomatis. Caranya adalah; Letakkan kursor di bawah daftar isi.      lalu klik referensis, kemudian buka table of content, lalu klik table of content heading 1, tara...                langsung jadi. Kemudian edit sesuai keinginan. 

Cara seperti yang dijelaskan di atas, sangat memudahkan kita dalam mengedit naskah buku kita. Bukan hanya buku tapi bisa juga skripsi atau tesis. 

Untuk membuat indeks  pada tulisan berbentuk buku bisa menonton  di link youtube berikut ini. https://youtu.be/mS8bfNZT-rA.  Kemudian untuk membuat penomoran halaman berbeda pada tulisan. bisa menggunakan link ini https://youtu.be/OSjo5i9TgQE. Terakhir cara membuat daftar isi, kutipan, indeks, dan daftar pustaka otomatis bisa membuka link https://youtu.be/eePQwyHAcjw. Ternyata di era digital ini, semua sudah tersedia hanya keinginan dan niat melakukannya yang mesti diperkuat. 

8. Langkah berikutnya adalah membaca  naskah berulang-ulang   untuk memastikan urutan Bab, judul      dan sub judulnya sudah sesuai.

Setelah penyampaian materi selesai, akhirnya pak Yulius bergabung dengan kami dan memberikan kata penguat untuk kami, "Sering-sering menyiangi naskah tulisan yang telah dibuat. Kadang-kadang ada bab yang masih minim materinya sehingga perlu menambahkan dan melengkapi materi. Jikalau menemukan  kesulitan dalam menambahkan kalimat, disarankan untuk menambahkan contoh-contoh pengalaman nyata yang pernah dialami  terkait dengan topik buku yang ditulis.

Berikutnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dimana semua peserta diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan. Berikut adalah salah satu pertanyaan yang muncul selama sesi tanya jawab. "1. Seringkali sub bab satu dengan sub lain yang berbeda bab, terjadi persamaan pembahasan, bagaimana pemecahanya, apakah dihilangkan salah satu, atau tetep ditulis dengan bahasa yang berbeda. 2. Bagaimana cara menggabungkan antar bab dalam werd yang berbeda file secara otomatis."

Berikut jawaban yang diberikan oleh pak Yulius;
(1) Keasikan menulis pasti akan berujung pada adanya naskah yang mirip. Adanya naskah yang mirip ini tak perlu dihilangkan, namun salah satu bagiannya bisa dijadikan sebagai bagian pembahasan konsepnya, sementara bagian lainnya menjadi tempat pemaparan contoh-contoh konkritnya. Sehingga antara kedua bagian yang sama tadi menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Misalnya: Bab 1 membahas jambu air..lalu Bab 2 juga membahas jambu air...maka penekanannya Bab 1 diperkuat dengan jambu air dan karakteristiknya serta daerah-daerah penghasilnya, sementara Bab II yang juga membahas jambu air diperkuat dengan jenis-jenis jambu air, mengapa jambu air ada yang kecut, ada yang tawar dan ada yang manis.
(2) Dua file yang berbeda akan digabungkan, saya belum mendapat triknya, sejauh ini saya biasanya copy paste naskah dari file lain ke file utama untuk selanjutnya saya rapikan. 

Dalam hal menulis, ternyata strategi penulis dalam mensiasati tulisan beragam. Karena belum menjadi kebiasaan maka sering mengalami kendala dan berhenti di tengah jalan. Apabila sudah seperti ini, maka kita perlu berhenti untuk sesaat. Setelah di rasa cukup maka mulailah melanjutkan tulisan sehingga akan muncul ide-ide baru yang akan mendukung tulisan kita.

Mengikuti pelatihan ini seperti menemukan jati diri kembali karena ada hal-hal tertentu tersembunyi dalam diri yang tidak dikembangkan. Sebernarya semua orang memiliki kemampuan untuk membuat tulisan. Mungkin waktu, peluang dan kesempatanlah yang dapat menghidupkan dan membangkitkan bakat terpendam tersebut.

Sebagai penulis pemula dalam menulis, saya  sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari grup menulis ini. Banyak ilmu, informasi, dan pengalaman  baru yang didapat. Yang terpenting dari semua ini adalah saya mulai membiasakan menulis menjadi kebutuhan. Meskipun belum setiap hari, tapi niat menuju ke sana sudah tertanam di dalam jiwa. Saya akan menjadikan menulis is habit dan menulis sepanjang hayat. Akan saya wujudkan motto menulis saya tersebut dengan menerbitkan naskah buku. Meskipun untuk mewujudkannya butuh proses dan waktu. Tapi semangat untuk menulis akan selalhu hidup dalam sanubari. 

Tanggal pertemuan: 24/05/2021

Resume ke: 17

Tema: Langkah Menyusun Buku

Narasumber:  Yulius Roma Patandean, S.Pd.

Gelombang: 18

Pangkalpinang Okmi032021


 

Seperti Apa Teknik dalam Mempromosikan Buku?



Tanamkan Kepercayaan Kepada Diri Sendiri Meskipun Yang Dihasilkan Belum Sesuai  Dengan                                                                 Yang Direncanakan

Malam yang cerah bertepatan dengan gerhana bulan, perkuliahan belajar menulis pertemuan ke-18 kembali dimulai. Seperti biasa, malam perkulian kami ditemani penulis-penulis hebat seperti Om Jay, Bunda Kanjeng, bu Aam, dan masih banyak penulis lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. 

Sebelum kelas dimulai, grup dikunci terlebih dahulu oleh moderator yang bertujuan agar peserta fokus terhadap materi yang disampaikan. Tiap pertemuan, moderator bertugas mendampingi narasumber selama perkuliahan berlangsung. Tentu saja tugas pertama moderator adalah menyampaikan tata tertib dan aturan selama kelas berlangsung dan dilanjutkan dengan mempersilahkan narasumber memasuki kelas untuk menyampaikan materi. Moderator juga bertugas memimpin tanya jawab dan menutup kelas diakhir acara. Kebetulan sekali moderator malam ini adalah bu Aam. Wanita yang masih muda dan hebat. 

Narasumber perkuliahan malam ini adalah Akbar Zainudin. Nama Zainudin langsung mengingatkan saya pada sebuah novel terkenal zaman dulu yaitu tenggelamnya kapal Vanderweich. Kalau nggak salah sih. Sempat juga melamun dalam belajar. Pak Zainudian adalah seorang penulis best seller. Amazing dan sekaligus beruntung sekali bisa belajar langsung dengan beliau. Beliau akan menyampaikan materi tentang Teknik Promosi Buku. Tentu saja pertemuan ini pertemuan sangat penting karena tujuan akhir pelatihan ini adalah menerbitkan buku dan seterusnya mau diapakan buku yang telah terbit. Syukur-syukur ada yang tertarik untuk membelinya. Bagaimana cara mempromosikan buku tersebut? Itulah yang akan kami pelajari. Berikut adalah biodata lengkap bapak Akbar Zainudin.

Ibarat dalam mimpi bisa ketemu orang-orang hebat selama pelatihan ini. Setelah membaca biodata beliau, seolah-olah baru selesai menonton seorang aktor ternama. Fantastik! Kata itulah yang keluar dari bibir saya. Beliau adalah penulis ternama yang sukses dengan buku Man Jadda Wajada, kembali menerbitkan buku lanjutan Man Jadda Wajada sebagai penyempurnaan. Berikut saya akan tampilkan dua buku beliau yang harus kita miliki. 


Kehadiran beliau seperti mendapat durian runtuh. Rezeki yang tidak terbayangkan. Beliau akan menjelaskan Strategi Pemasaran Bukuyang dijelaskan dalam buku UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari hasil karya sendiri. Bagaimanakah strategi pemasaran buku yang dimaksud? Sebelum menjelaskan strategi tersebut, beliau kembali mengingatkan kami untuk menentukan dan mengetahui untuk siapa  buku tersebut ditulis? Karena strategi pemasaran untuk tiap umur sangat berbeda. Berikut ini akan dijelaskan tentang cara memasarkan buku menurut bapak Akbar Zauinudin.

STRATEGI PEMASARAN BUKU

Strategi pemasaran terdiri dari 4 P. Apa itu 4 P? DI bawah ini adalah penjelasannya.

1. Product (Strategi Produk).

2. Price (Strategi Harga).

3. Place of Distribution (Distribusi).

4. Promotion (Promosi). 

 STRATEGI PRODUK.

Strategi produk merupakan tanggung jawab penerbit. Penulis hanya sekedar memberikan  masukan kepada penerbit siapa target pembaca dan apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Sehingga konsep buku akan menyesuaikan target audiens.

STRATEGI HARGA. 

Penentuan harga buku juga dilimpahkan kepada penerbit. Ada dua strategi penentuan harga buku yaitu harga buku secara umum dan harga buku yang dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa). Harga buku  lebih mahal karena mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku yang lain. Nilai tambah yang dimaksud seperti;  hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)

STRATEGI DISTRIBUSI

Ada dua cara mendistribusikan buku yaitu; 1) Distribusi tradisional yaitu mendistribusikan buku di  toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. 2) Distribusi non tradisional seperti  MLM (Multilevel Marketing), Penjualan Langsung, dan Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

STRATEGI PROMOSI

Promosi bisa dilakukan oleh kedua belah pihak baik penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan adalah;

1. Launching buku yaitu program meluncurkan  meluncurkan buku baru. Launching ini bisa dilakukan di berbagai tempat seperti di  aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, dan sebagainya. Siapa yang menanggung biaya launching? Bisa penerbit, bisa penulis. Yang harus dilakukan penulis adalah  meyakinkan penerbit kalau buku yang telah diterbitkan  akan laku di pasaran. Itulah alasan kenapa perlu launching buku. Sebagai contoh Gramedia memiliki tempat untuk launching buku, sebaiknya gunakan tempat tersebut untuk mempromosikan buku kita.

2. Bedah Buku. Apa yang dimaksud dengan bedah buku? Bedah buku adalah semacam acara diskusi untuk membedah semua isi buku. Bedah buku bisa dilakukan secara online maupun offline (denga melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga seperti lembaga pendidikan, perpustakaan, majelis taklim, masjid, dan sebagainya. Bedah buku bisa dilakukan dimana saja tidak perlu cemas berapa orang yang datang. Kondisi seperti sekarang langkah yang paling mudh melakukan bedah buku adalah  secara online. Undang orang sebanyak mungkin bisa via FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

3. Melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku yang ditulis. Sebagai contoh Pak Zainudin memiliki buku motivasi dan menulis. Maka beliau  menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis secara berkala. Tujuannya supaya buku beliau diketahui dan menyebar dikhalayak ramai. Sehingga orang-orang berbondonv membelinya. 

4. Membangun komunitas. Tuuan membangun komunitas adalah agar penulis lebih dekat dengan pembaca sehingga mudah menawarkan mereka untuk membeli buku. Apa yang dimaksud dengan komunitas menulis? Komunitas menulis  yaitu   komunitas yang berhubungan dengan buku yang telah diterbitkan. Kalau temanya  motivasi, maka tuliskan buku-buku tentang motivasi. Jika buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, maka bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, maka bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, maka bangun komunitas bahasa, dan sebagainya.

5. Membangun jaringan reseller. Apa itu reseller? Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual seperti dengan memberikan 20-30% komisi dari buku yang terjual. 

5. Menjual buku di marketplace  seperti  (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Dengan membuka toko di marketplace akan memperluas promosi dan distribusi buku.

6. Memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk mempromosikan buku. Berikan  followers dan subscriber  informasi tentang buku kita setiap hari sehingga orang semakin paham dengan buku yang ditulis. 

Pelatihan malam ini benar-benar menguras energi dan pikiran. Apa yang disampaikan menarik sekali sehingga sangat sulit membuat resumenya. Saya berlari kencang dan terus berlari seperti dikejar seekor srigala. Saking cemasnya tidak tau mau menulis apa. 

Beliau juga menyarankan kami untuk memiliki keterampilan dalam proses promosi buku. Keterampilan yang dimaksud adalah ; 1) Keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Sehingga saat acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca. 2) Kemampuan copywriting yaitu membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan. 3) PKeterampilan dalam pemanfaatan teknologi informasi seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. 

Ketika sesi tanya jawab, saya terkesan dengan beberapa pertanyaan. Pertanyaan yang dimaksud adalah; 1. Ijinkan saya bertanya adakah tips dari pak Akbar Zainudin terkait dengan produk buku yg dipasarkan agar laris manis di pasaran, sedangkan buku yg kita miliki dari penulis pemula yg blm dikenal namanya? Bagaimana menyikapi orang lain yg tidak mau membeli buku kita, tetapi justru minta gratis? 

Berikut jawaban yang diberikan oleh pak Zainudin,"Waalaikum salam, matur suwun ibu Soleh. Kulo saking Ranjingan niki. Sami-sami, nggih. Hehehee, ada orang satu kampong ternyata. Terkadang, saya juga ngga tahu kenapa buku saya laku, hahaha. Tetapi saya memang selalu berusaha agar buku yang saya tulis itu sesuai dengan kebutuhan audiens. Jadi secara produk, buku kita memang dibutuhkan. Sebelum menulis, coba ditanya kepada diri sendiri, apakah mereka butuh buku saya? Kalau ngga butuh, berarti apa yang mesti saya tambahkan agar mereka butuh. Kalau kita tahu kebutuhan pembaca, akan lebih mudah untuk memasarkannya. Kalau ada orang yang minta gratis, kecuali guru saya biasanya saya tidak kasih, hehehe. Saya bilang begini, kalau mau mencari dan mendapatkan ilmu, jangan pernah memelihara mental gratisan. Ilmunya ngga akan masuk-masuk. Buku saya harus dibeli, nanti saya kasih tanda tangan dan nama Anda di buku saya, disertai doa-doa semoga sukses. Kalau mengeluarkan uang, orang akan serius membaca. Dengan demikian, ilmunya akan gampang masuk. Begitu biasanya saya menyikapi orang yang meminta buku secara gratis. Mudah-mudahan menjawab pertanyaan Ibu."

2. Assalamualaikum. Moto Man Jadda Wajada, sepertinya memang jargonnya Gontor njih. Saat menulis terkait moto itu, jadi familiar dan menarik sekaligus penasaran. Mohon maaf jika saya amati..waaah luar biasa sekali pak Akbar. Sangat luas , kompleks dan maaf rumit. Kayaknya butuh tim besar. Pertanyaan saya adalah langkah yg paling efisien dan efektif untuk pemula gimana bapak? Pemula yg notabene belum punya nama dan belum di kenal. 

Seperti inilah jawabannya. Waalaikum salam. Terima kasih Ibu Diyah. Masukan yang luar biasa, dan hebatnya dari hanya membaca wajah. Keren sekali. Bisa jadi buku khusus itu, Ibu. Dan saya kira sudah membuat saya, khususnya penasaran. Kalau Ibu menulis buku tentang ini, sudah pasti saya mempertimbangkan untuk beli. Hehehe… Begitulah kalau kita menulis. Ada beberapa tipe manusia, manusia yang memutuskan sesuatu dengan logika, dan manusia yang memutuskan sesuatu dengan perasaan. Ada juga kombinasi di antara keduanya.  Nah, ini bukan hanya untuk penulis pemula, buku kita ini ingin menyentuh perasaan orang atau logika para pembaca. Kalau buku saya (Man Jadda Wajada dan The Power of Man Jadda Wajada), saya kombinasikan antara menyentuh perasaan bersalah bahwa mereka selama ini belum mengeluarkan semua potensi mereka. Rasa bersalah ini saya sentuh. Lalu saya kombinasikan dengan logika bagaimana mereka berubah. Misalnya dalam buku saya yang terbaru, The Power of Man Jadda Wajada, ada satu tulisan favorit saya, 8 Cara untuk Berubah.

Jadi, dari sisi produk. Tulisan kita memang sudah mesti menyasar apa kebutuhan pembaca. Kalau pembaca tidak butuh, mana mungkin mereka mau membeli buku kita. Selanjutnya, berhenti selalu menyalahkan diri sebagai penulis pemula. Apalagi kita sudah punya banyak tulisan sebenarnya. Kita ini bukan lagi pemula. Sudah menulis skripsi, RPP, Laporan, Artikel, Buku Antologi, apalagi kalau sudah menulis buku. Yang mesti selalu dipikirkan adalah: “Program apalagi yang bisa saya kerjakan agar membantu penjualan buku saya”. Kita ingin bukunya laku, ya mesti ada program dan upayanya. Tidak bisa kita diamkan. Nah, Tuhan membekali kita dengan akal pikiran yang sempurna. Tinggal menggunakan itu dengan sebaik-baiknya. Hari ini, kita pikirkan, apa yang bisa kita kerjakan untuk mendongkrak penjualan buku. Terus, siapkan, dan lakukan. Setelah itu, evaluasi. Dan rencanakan program apalagi yang bisa dilakukan. Jangan hanya direncanakan, dikerjakan. Rencanakan, kerjakan, evaluasi. Rencanakan, kerjakan, evaluasi. Terus menerus begitu. Akan banyak teorinya, tetapi yang paling penting adalah apa yang akan kita lakukan besok, lusa, dan besoknya lagi untuk mendongkrak penjualan buku saya. Bergerak dan terus bergerak, InsyaAllah akan ada jalan. 

Alangkah luar biasa sekali seorang bapak Zainudin. Saya terpancing untuk bergerak dan terus bergerak. Tapi keadaan menuntut saya untuk tidak bergerak sehingga tidak menghasilkan apapun. Biarlah keadaan ini berlaku seperti ini saat ini. Yang penting saya selalu menanmkan niat di hati untuk selalu menulis dan terus menulis sehingga menulis is habit dan menulis sepanjang hayat. 

Sebagai closing statementnya beliau mengajak kami untuk menunjukkan kemampuan dalam menulis, tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan kalau punya niat. Beliau mengatakan berani saja mulai menulis. Keberanian memang tidak menjamin kesuksesan, tetapi percayalah hanya orang-orang berani yang akan sukses. Menulis itu tentang keterampilan. Semakin rajin dilatih, semakin hebat tulisan kita. Berhenti ikut banyak seminar dan pelatihan kalau tidak pernah latihan. Buat apa? Buat target, bikin rencana, jalankan, dan evaluasi. Buat rencana baru lagi, targetkan, evaluasi lagi. Begitu seterusnya. Gagal? Coba lagi. Gagal lagi? Coba lagi, lagi dan lagi. Sampai kapan? Sampai berhasil.

Closing statement yang sangat luar biasa hebatnya. Memotivasi dan menginspirasi kami untuk senantiasa menulis. Sebenarnya memang tidak ada alasan yang bisa diterima ketika sesuatu yang selalu dilakukan terpaksa dihentikan. Tapi saya merasakan sendiri alasan tersebut. Biarlah alasan ini menjadi kenangan terindah bagi saya, sehingga bisa saya tuliskan alasan tersebut suatu hari hari nanti. Sehingga bisa dibaca oleh penerus-penerus saya nanti. Semoga semangat untuk menulis tidak akan pernah mati sampai ajal menjemput. Semoga gerakan berliterasi ini terus hidup dan menggema sepanjang masa. Salam literasi. 

Tanggal pertemuan: 26/05/2021

Resume ke: 18

Tema: Teknik Promosi  Buku

Narasumber:  Akbar Zainuddin

Gelombang: 18

Pangkalpinang Okmi032021
























Jumat, 21 Mei 2021

Bagaimanakah Konsep Buku Nonfiksi?



“Never run from the enemy, tackle them”
Victoria Addino

Lari dari masalah tidak akan pernah menyelesaikan masalah akan tetapi akan memunculkan masalah-masalah baru. Sama halnya dengan ketika masalah muncul, kita hanya menyikapinya dengan kesedihan dan tangisan. Apakah  masalah yang dihadapi  hilang dengan sendirinya? Jawabannya tentu tidak. Hadapilah masalah-masalah yang muncul dengan kepala dingin, tenang, dan sabar. Lambat laun pasti ada solusinya. 

Perkuliahan belajar menulis, akhirnya dimulai kembali pasca lebaran. Hampir dua minggu mengabaikan menulis, membuat menulis agak canggung kembali. Tepatnya hari Jumat, tanggal 21 Mei 2021 perkuliahan dimulai kembali dan kembali ke jadwal awal yaitu pukul 19.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB. Pertemuan malam ini adalah pertemuan ke-16, yang mempertemukan kami kembali dengan bunda Kanjeng dan bu Aam. Malam ini perkuliahan akan disampaikan oleh seorang wanita hebat yang telah berhasil memenangkan tantangannya menulis buku dalam waktu satu minggu bersama Prof. Ekoji. Beliau adalah bu Musiin, M.Pd. Sebelum memulai kelas, tidak lupa kami semua mendoakan OM Jay, pak Brian, dan Bu May segera sembuh dari penyakit mereka, sehingga bisa bergabung di kelas menulis gelombang 18 ini.

Melihat keberhasilan dan kesuksesan beliau dalam menulis buku membuat saya kembali instropeksi diri. Saya bertanya-tanya dalam hati, betapa hebatnya mereka yang telah memenangkan tantangan menulis tersebut. Saya harus belajar banyak hal dari mereka, sehingga saya bisa seperti mereka. 

Kali ini saya gagal dalam tantangan tersebut, saya berjanji akan menggantinya di kesempatan lain. Kegagalan ini tidak membuat saya down ataupun kecewa karena saya harus melihat kondisi real di sekitar saya. Jangan sampai saya mengabaikan kewajiban utama saya demi mengejar keinginan dan mimpi saya. Saya harus benar-benar dalam membagi waktu sehingga saya tidak menyesal di kemudian hari. 

Setelah membaca biodata beliau, saya sangat yakin sekali beliau adalah seorang wanita yang yang super hebat. Selain sebagai guru, beliau juga aktif dalam berwirausaha dan bahkan mampu mendirikan usaha sendiri untuk membangun ekonomi masyarakat. 


Dari segi kecintaannya dalam berliterasi, beliau telah menjadi penulis sukses dan  telah mendapatkan sertifikasi penulis. Banyak  karya buku yang telah dihasilkan:

1.    Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z

2.   Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya   bersama Prof Eko)

3.    Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)

4.    Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)

5.    Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji

6.    Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.

7.    Menulis Artikel populer di majalah online

Betapa hebatnya bu Iin, memulai kelas dengan menghadirkan sosok yang sangat terkenal, beliau adalah Prof. Eko. Kalimat bu Iin secara tak langsung memotivasi kami untuk terus menulis dalam kondisi apapun. Agar sukses menulis, kita harus memperbanyak membaca, menyaksikan tayangan-tayangan video yang berisikan informasi dan mencari tahu bagaimana mengasah dan mengembangkan kemampuan menulis. Salah satu channel yang bisa dinikmati untuk mensupport tulisan kita adalah Ekoji Channel. Cari ide yang sesuai dengan minat dan hobi kita sehingga menulis menjadi mudah. 

Berikutnya, narasumber juga menghadirkan sosok Dan Poynter yang telah sukses menerbitkan buku populer yang berjudul, "Is There A Book Inside You?" Bukunya banyak dijadikan sebagai rujukan bagi penulis pemula. Sukses tidaknya seseorang dalam menulis buku, dikembalikan kepada individu masing-masing, apakah dia siap menuliskan  pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki atau tidak. 

Sebelum menulis buku, sebaiknya kita harus mengetahui apa sebenarnya alasan ingin jadi penulis. Dengan adanya alasan tersebut, kita bisa berkomitmen untuk selalu menulis, apapun kondisinya. Meskipun saya sudah memiliki alasan kenapa saya ingin jadi penulis, di waktu-waktu tertentu saya bisa meninggalkan kebiasaan tersebut, saya tidak bermaksud untuk melanggar komitmen yag sudah saya buat. Saya hanya melakukannya karenan alasan tertentu. 

Apa alasan bu Musiin ingin jadi penulis? Alasan beliau  ingin menjadi penulis adalah; 1) Untuk mewariskan ilmu lewat buku. 2) Beliau ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline. 3) Ingin mengembangkan profesi sebagai seorang guru. Luar biasa sekali alasan yang diutarakan oleh bu Iin. Semoga alasan ini bisa memacu kami untuk terus berkarya dalam tulisan. 

Banyak materi baru akan ditampilkan malam ini. Ada tiga pola yang dapat digunakan dalam  penulisan buku nonfiksi yaitu: 1) Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit). Contohnya: Buku Pelajaran.2) Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contohnya: Buku Panduan. 3) Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara).

Berikutnya, kami juga dijelaskan tentang langkah-langkah menulis.  Menurut bu Iin langkah langkah menulis adalah; 1) Pratulis terdiri dari; a) Menentukan tema. b) Menemukan ide. c) Merencanakan jenis tulisan. e) Mengumpulkan bahan tulisan. f) Bertukar pikiran. g) Menyusun daftar. h) Meriset. i) Membuat Mind Mapping. j) Menyusun kerangka

Dalam menulis, tema bisa diambil cukup satu saja dari sebuah buku.Contoh tema buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Agar tema  menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkannya dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa, status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan, dan dengan membaca buku.

Sebagai contoh, bu Iin mengambil tema pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020.  Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

Apa itu referensi? Referensi terdiri dari:

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka. Berikut adalah contoh kerangka yang telah disetujui oleh Prof. Eko;

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

  1. Pembagian Generasi Pengguna Internet
  2. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

  1. Media Sosial
  2. UU ITE
  3. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

  1. Pengertian
  2. Elemen
  3. Pengembangan
  4. Kerangka Literasi Digital
  5. Level Kompetensi Literasi Digital
  6. Manfaat
  7. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
  8. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

  1. Keluarga
  2. Sekolah
  3. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62Perkembangan Gerakan 

  1. Literasi Digital Di Indonesia
  2. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
  3. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Setelah adanya kerangka, ketika menulis bukunya, beliau juga mengikuti  nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be) Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.

 Selanjutnya adalah bagaimana membuat anatomi buku. Anotomi Buku yang dimaksud terdiri dari; 

  1. Halaman Judul
  2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
  3. Halaman Daftar Isi
  4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh
  5. Halaman Prakata
  6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
  7. Bagian /Bab
  8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
  9. Halaman Glosarium
  10. Halaman Daftar Pustaka
  11. Halaman Indeks
  12. Halaman Tentang Penulis

2) Menulis Draf 

  1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas. 
  2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

 3) Merevisi Draf

  1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
  2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

4). Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

  1.  Ejaan
  2. Tata bahasa
  3. Diksi
  4. Data dan fakta
  5. Legalitas dan norma

Apakah menulis semudah membalikkan telapak tangan? Tentu saja tidak semudah itu. Banyak hambatan yang dijumpai ketika menulis.  Hambatan-hambatan dalam menulis adalah;

  1. Hambatan waktu
  2. Hambatan kreativitas
  3. Hambatan teknis
  4. Hambatan tujuan
  5. Hambatan psikologis

Adakah cara untuk mengatasi hambatan tersebut? Cara mengatasi hambatan dalam menulis adalah; 1.    

  1. Banyak membaca
  2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
  3. Disiplin menulis setiap hari.
  4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan saya hobi memasak)

Materi yang sangat padat sekali. Membuat saya berkejaran dengan waktu. Tiada terasa satu jam berlalu. Berikutnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul malam ini, sangat menarik. Narasumber mampu menjawab semua pertanyaan dengan sangat memuaskan.

Sebagai closing statementnya, bu Iin menyampaikan bahwa musuh besar  perubahan adalah diri sendiri. Apakah hal-hal hebat yang ada di diri bapak ibu akan berlalu begitu saja, tanpa bisa diambil oleh anak cucu kita. Keluarkan potensi bapak ibu menjadi sebuah buku. 

Closing statement yang sangat memotivasi kami untuk terus berjuang dan berusaha menaklukkan rasa takut dalam menulis dan mengeluarkan ide-ide untuk menulis. Semoga kami tertular oleh virus menulis sehingga menulis is habit dan menulis sepanjang hayat. 

Tanggal pertemuan: 21/05/2021

Resume ke: 16

Tema: Konsep Buku Nonfiksi

Narasumber:  Musiin, M.Pd.

Gelombang: 18

Pangkalpinang Okmi032021



Gadis pemalu dan sederhana kelahiran 41 tahun yang silam telah memilih tambatan hatinya "guru" sebagai profesi utama dalam nengaru...