Kamis Menulis Part 2 |
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
S'bagai prasasti t'rima kasihku 'tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendekia
Hymne guru merupakan sebuah lagu yang di ciptakan untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru-guru yang telah mengabdikan diri nya untuk mendidik anak bangsa. Lagu ini merupakan hasil ciptaan dari seorang guru seni yang bernama Sartono.
Tiap lirik lagu mengandung magnet yang dasyat yang mampu menarik dan menenggelamkan jiwa dan rasa tiap orang. Makna lagu yang begitu dalam mampu membuat suasana sangat hening sehingga menciptakan suasana yang haru.
Guru adalah sosok sederhana yang mempunyai tugas mengisi hari-hari siswa dengan beragam ilmu, pengetahuan, pengalaman, nilai, agama, dan attitude. Guru dikenal cerewet karena mereka mau anak didik nya menjadi manusia yang menjunjung nilai-nilai pancasila, UUD 1945, dan mau berjuang demi keutuhan bangsa ini.
Belajar bukan hanya sekedar duduk manis di kelas sambil mendengarkan penjelasan guru tapi belajar adalah mengalami, mencari tahu, berpikir kritis dan mampu menjadi siswa yang mampu berinovasi dengan hal-hal baru. Tugas gurulah mengarahkan mereka hingga mereka mengerti apa makna dan tujuan belajar.
Guru adalah sosok yang ramah, yang peduli dengan semua anak didik. Guru harus adil. Guru mestinya menyadari bahwa hak dan kewajiban siswa sama. Jangan sekali-kali membedakan siswa karena kecantikan, kekayaan, kedekatan, prestasi, bahkan karena hubungan keluarga. Perlakukan mereka semua sama, meskipun kemampuan mereka berbeda.
Siswa itu unik. Siswa itu sebenarnya pintar, hanya saja kita membutuhkan banyak waktu untuk memolesnya hingga menjadi sosok yang berarti dan bermakna bagi diri nya dan orang lain.
Melalui lagu Hymne guru tersebut, semoga guru benar-benar mampu menjadi penerang dalam kegelapan, penyejuk dalam kehausan dan penyemangat dalam membangun rasa malas.
Semoga guru benar-benar mampu menggugah rasa siswa untuk bangun dari duduknya karena tenggelam dalam dunia digital. Dua tahun belajar dalam kemandirian membuat mereka semakin tidak mandiri dan bertanggung jawab padahal waktu untuk belajar lebih banyak. Mereka bebas memilih lokasi dan suasana belajar tapi tetap saja kebebasan itu disalahartikan.
Tugas berat inilah yang harus kita lakukan agar kemandirian dan kedisiplinan yang sempat terabaikan kembali hadir dalam jiwa mereka sehingga mereka mampu mengenal jati diri mereka serta mengetahui potensi terbaik yang dimiliki. Semoga tatap muka terbatas ini segera berakhir dan berganti menjadi tatap muka dan interaksi seperti sediakala.
Semoga guru mampu menjadi sosok seperti yang digambarkan dalam bait dan lirik lagu Hymne Guru yang selalu dinyayikan dengan syahdu sehingga sosok guru takkan pernah hilang dari kenangan anak-anak didik dan juga sejarah.
Teruslah berkarya guru, karena engkau adalah cahaya yang menerangi jiwa-jiwa yang haus kasih sayang dan cinta kasih. Engkaulah tempat mereka datang dan mengadu dan Engkaulah yang mampu membimbingnya hingga dia sadar akan jalan terbaik untuk dilewati.
guru, jasamu tiada tara...
BalasHapusTerima kasih guru.
HapusTerima kasih sudah mampir bu Nunung
Lagu favorit saya selama jadi tim aubade di sekolah 😁
BalasHapusdan lagu favorit guru.
HapusTerima kasih sudah mampir
Terpujilah wahai engkau Ibu Bapak Guru...
BalasHapusNamamu, bukan nama Pak Indra ya, jangan dimasukkan di hati Pak ya. Namamu akan selalu hidup dalam sanubari ku...
HapusAlhamdulillah, kita ditakdirkan menjadi guru.
BalasHapusHidup Guru, jadilah guru bermartabat, dengan cuan cukup untuk beli mobil empat
BalasHapusLagu yang selalu membuat air mata berurai sampai tidak bisa menyelesaikannya.
BalasHapus