Maksud hati selesai berkutik dengan dapur dan menyiapkan sarapan suami, saya segera bersiap pergi ke tempat kerja, tiba-tiba suara tangis dan teriakan terdengar, ternyata si sulung sedang merintih menahan sakit. Saya pun berlari ke kamar dan memastikan apa yang terjadi dengan perutnya. Ternyata perut nya benar-benar nyeri. Saya pun meminta nya mengusapkan minyak sinergi, mana tahu bisa mengurangi rasa sakit.
Saya benar-benar bingung. Akhirnya saya menemui suami dan memberitahukan apa yang terjadi. Sebenarnya saya tidak ingin menambah beban pikiran suami, hanya saja saya takut Salah melangkah, maka nya saya menceritakan kepada suami. Alhamdulillah, suami merespon dengan cepat, agar membawa si sulung ke dokter.
Ya Allah Tuhan Penguasa Alam, kuatkan aku, beri aku kesabaran. Jangan sampai diri ini down, masih banyak yang harus saya urus. Besok pagi adalah jadwal cek darah suami, sementara anak juga ikut sakit.
Sekitar jam 8 lewat, kami berobat ke faskes pertama, setelah diperiksa dokter menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit karena ada kekhawatiran usus buntu. Aku mulai blank dan tambah stress. Ya Allah, kuatkan diri ini dengan segala ujian yang. engkau berikan. Aku takut tak sanggup maka nya.
Setelah rujukan selesai kami pun segera ke rumah sakit yang dimaksud. Saya benar-benar galau. Jika daun bisa bicara ingin ku ajak mereka berteriak dan menceritakan semua rasa di dada ini.
Berkali-kali ku menguatkan hati agar tegar, berkali-kali pula aku jatuh. Semakin aku merasa kuat maka semakin lemah pikiran ini. Tak kuasa lagi menahan air mata. Aku benar-benar linglung. Tenaga dan emosi Ku tidak stabil.
Ya Allah, bimbing aku agar tidak salah dalam melangkah. Beri aku kekuatan hingga aku mampu menghadapi badai ini. Kemana lagi tempat yang tepat untuk mengadu. Kemana lagi aku bisa membagi rasa yang yang menyayat hati ini. Semoga aku mampu bertahan ya Allah.
Pangkalpinang, 04 November 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar