Selasa, 30 November 2021
Meskipun Berbeda Kita Tetap Satu
Senin, 29 November 2021
Jembatan Literasi
Hari silih berganti, semua mimpi juga
ikut sirna dan tenggelam dalam kesibukan. Memang saat ini kesibukan hari-hariku
sangat padat. Di sekolah saya harus berprofesi sebagai guru profesional, apapun
masalah yang ku hadapi tidak boleh mempengaruhi pekerjaanku. Sementara di
rumah, saya harus sibuk dengan segala pekerjaan rumah tangga dan anak-anak.
Meskipun ada yang menjaga dan merawat mereka, aku tidak sepenuhnya bebas.
Ketika berada di rumah, anak-anak akan mengelilingiku. Mereka tidak mengerti
jikalau ibu mereka sangat capek dan lelah. Mereka hanya butuh perhatian dan
kasih sayang karena sering ditinggalkan. Kadang-kadang emosi sangat labil
sehingga merekalah sasarannya. Padahal itu sebenarnya tidak boleh terjadi tapi
sebagai manusia saya bukanlah manusia
yang sempurna.
Kesibukan lainnya yang menyita waktu
dan perhatian adalah kondisi suami yang sakit. Sakit suami bukan sakit biasa; demam,
batuk, flu, atau sakit biasa lainnya. Sakit suami membutuhkan penanganan yang
benar terutama dalam menjaga nutrisi dan makanan beliau. Penyakit suami adalah
penyakit yang suatu waktu bisa merenggut nyawa nya. Untuk pengobatan suami,
kami harus ke luar kota dan meninggalkan anak-anak. Saya tidak mengeluh dengan
kondisi ini. Saya terkadang hanya kelelahan sehingga emosi sangat labil. Semoga
saja ada harapan dan hari cerah sehingga suami bisa sembuh dan diangkat
penyakitnya. Semoga saja yang pernah membaca tulisan ini ikut mendoakan supaya
suami saya diangkat penyakit nya oleh Allah SWT dan kembali normal.
Menulis menjadi salah satu obat untuk
menghilangkan kesedihanku. Ketika menulis semua rasa yang tersimpan seakan
keluar sehingga aku larut dalam tiap tulisan yang ku tulis. Dengan menulis, aku
mengurangi waktu untuk menangis dan meratap. Dengan menulis aku bisa
mengungkapkan semua isi hati. This is my way to solve my sadness. Satu hari
sebelum hari seleksi guru Motivator Literasi tersebut, tiba- tiba salah satu
guru sekaligus teman sekantor kembali mengirim ulang flyer Sosialisasi dan
Seleksi Program Nasional 1000 Guru Literasi Motivator 2021. Niat ikut serta
yang sudah padam karena mengalami kegagalan dalam melakukan pendaftaran di awal
pengumuman kembali terlahir dan makin
panas. Hati serasa terbakar dan meronta ingin ikut kembali. Dengan niat
yang tulus dan menggebu-gebu, saya kembali mencoba mendaftar. Pikiran saya saat
itu, "Jikalau pendaftaran kali ini tidak berhasil maka, program tersebut
benar-benar bukan jodohku.” Malam
sebelum sosialisasi dimulai, saya membuka google dan mengetik alamat link
pendaftaran yang tertera di flyer tersebut. Saya sempat mengira jikalau usaha
saya tidak akan berhasil dan akan sia-sia. Ternyata link yang saya buka merespon.
Entah berapa kali saya mengucap hamdalah dan rasa syukur kepada Allah SWT atas
izin-Nya link pendaftaran terbuka.
Di saat yang sama, suami meminta saya
untuk mematikan lampu karena mata beliau terasa silau dan sakit sehingga beliau
lebih menginginkan suasana gelap. Saya paham akan maksud beliau. Dengan izin
beliau, saya meminta waktu sebentar untuk menyelesaikan pendaftaran
tersebut. Saya pun membaca dengan
seksama tiap perintah yang diberikan dan mengisi formulirnya dengan teliti dan hati-hati untuk menghindari
kesalahan. Setelah memeriksa dan memastikan
semua jawaban akhirnya saya mengirimkan formulir pendaftaran tersebut.
Kali ini saya tidak boleh gegabah karena
Ini adalah pendaftaran dan kesempatan
terakhir karena acara Sosialisasi dan Seleksi Program Nasional 1000 guru motivator Literasi 2021
diadakan besok pagi. Setelah pengiriman berhasil, saya tak henti-henti
nya tersenyum dan kembali bersyukur kepada
Tuhan Sang Kuasa karena jikalau tanpa izin-Nya, aku tidak bisa bergabung
dan ikut dalam program tersebut.
Malam itu memiliki makna yang berbeda,
karena malam itu akan menjadi sejarah baru bagi saya terlibat langsung dalam
persaingan dan kompetisi tingkat nasional. Meskipun saya baru di dunia
kepenulisan, tidak membuat keberanian mencoba tantangan baru sirna. Memang
benar akhir Maret 2021 merupakan awal perjuangan diriku mulai belajar menulis, meskipun
masih baru dan belum memiliki apa-apa tidak membuat aku rendah diri dalam
bersaing. Aku harus mencoba tantangan yang lebih berat untuk menguji
keseriusanku dalam dunia menulis. Meskipun aku bukan pujangga, bukan juga
penyair, apalagi penulis ternama, tidak membuat aku gentar untuk melangkah. Aku
akan mencoba dan memberikan yang terbaik semampu yang ku bisa. Malam itu
menjadi bukti kesungguhanku dalam
menulis dan malam itu juga mental seorang penulis hinggap di dasar
sanubari terdalam.
Bagi saya pribadi mengikuti ajang ini
adalah sebuah mimpi, mana mungkin saya terpilih jikalau saya adalah baru
belajar menulis dan belum memiliki pengalaman yang berarti dalam bidang
menulis. Tapi dengan tekad dan semangat saya memberanikan diri ikut dalam ajang
tersebut. Jikalau berhasil maka ini akan menjadi langkah yang harus saya emban
ke depan nya, bagaimana saya mengajak, merayu dan menarik siswa, teman-teman
bahkan semua warga sekolah untuk mulai menulis dan membudayakan Literasi di
sekolah. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita punya niat dan tekat untuk
melakukan nya. Semangat itulah yang
membuat saya berani ikut Sosialisasi dan Seleksi guru motivator Literasi
tersebut.
Jikalau saya tidak terpilih, juga
tidak masalah bagi saya, yang penting saya telah mencoba dan memberikan yang
terbaik. Satu hal yang harus saya ingat adalah berani mencoba meskipun gagal.
Saya tidak ingin menyesali sesuatu yang ingin saya lakukan tapi tidak
berpartisipasi di dalam nya sehingga akhirnya penyesalan yang ada. Menang atau
kalah dalam permainan adalah hal yang wajar, yang terpenting kita harus bisa
dan mampu menyikapi kemenangan dan kekalahan itu sendiri. Hal yang paling penting
yang ingin saya peroleh adalah pengalaman, pengetahuan, dan ilmu baru yang
melibatkan dunia kepenulisan.
Saya sadar kalimat yang saya ciptakan
tidak romantis dan tidak seindah penulis hebat dan terkenal tapi saya percaya
dengan kemampuan dan penalaran saya, meskipun tulisan yang saya hasilkan biasa
saja bagi orang lain tapi sangat istimewa bagi diriku. Aku bukan penulis tapi
aku berani menuliskan kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, dan
akhirnya paragraf menjadi sebuah cerita. Kemajuan inilah yang patut aku
syukuri. Aku yang awalnya ragu dan canggung menulis akhirnya berani menulis.
Bagiku pribadi ini adalah awal dan langkah besar dalam berkarya. Pramoedya ananta Toer berkata, “Orang boleh
pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari
masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” Kata bijak tersebut mampu menggerakkan hati
untuk terus menulis. Membagi waktu memang sulit, apalagi kita perempuan, karena
semua bermula dari niat maka ada saja jalan dan waktu untuk terus menulis.
Sabtu 15 Agustus 2021 jam 07.30, saya sudah stand by dan bergabung dengan ribuan pendaftar lainnya untuk mengikuti acara sosialisasi dan seleksi Program Nasional 1000 Guru Motivator Literasi. Acara dipandu oleh kak Ria Irawan yang sekaligus bertugas sebagai MC. Meskipun dilaksanakan secara daring, acara tersebut serasa hidup. Apalagi ketika Fakhrul Ar-Razi founder Forum Menulis Indonesia, penulis 17 buku best seller dan sekaligus sebagai Motivator Literasi Indonesia versi perpustakaan Nasional RI menyampaikan visi GML menuju Indonesia sebagai kiblatnya Literasi dunia. Cara nya tidak lain adalah dengan menghidupkan budaya literasi di sekolah menuju Sekolah Literasi Nasional. Bagaimana cara nya mengajak dan menghimbau semua warga sekolah untuk produktif menulis dan menghasilkan karya. Cara nya adalah dengan bergabung bersama Guru Motivator Literasi.
Apa itu Guru Motivator Literasi? Farkhrul
Ar-Razi mengatakan bahwa Guru Motivator Literasi adalah program pengembangan
literasi dengan berfokus pada produktivitas karya yang bertujuan menjadikan
guru sebagai penulis yang memiliki tugas untuk mensosialisasikan dan
menggerakkan budaya literasi sehingga
semua warga sekolah menulis. Dengan produktif menulis akan membawa sekolah
menuju Sekolah Literasi Nasional.
Acara yang saya ikuti benar-benar
serius. Jadwal yang telah disusun dengan seksama berjalan dengan lancar.
Meskipun Secara virtual, antusias peserta di luar perkiraan. Pendaftar yang
ikut juga membludak, target awal 1000 peserta ternyata yang mendaftar 6000an
peserta. Saya tidak menyesal bisa bergabung di ajang ini. Apakah saya
sepenuhnya fokus pada acara sosialisasi ini? Jawaban nya tidak. Saya mengikuti
sosialisasi ini sambil menemani dan merawat suami yang sakit. Karena menggunakan
HP dan headphone, saya juga bisa merawat suami sekaligus. Saya sudah
mempertimbangkan dengan matang resiko dan efek yang akan saya temui nantinya.
Suami tidak keberatan dengan keaktifan saya, yang terpenting saya bisa menjaga
kesehatan sehingga terhindar dari down. Maklum, kesibukan saya belakangan ini
luar biasa sekali sehingga saya benar-benar harus Fit. Saya akan selalu
mengingat pesan suami. Jika saya merasa sanggup maka saya akan berpartisipasi
jikalau saya tidak sanggup maka saya akan mundur. Banyak alasan membuat saya
ingin melibatkan diri dalam ajang pengembangan potensi diri.
Ternyata untuk lolos seleksi tidak
main-main. Semua peserta diwajibkan
membuat sebuah tulisan berupa artikel dalam jangka waktu 7 hari yang dimulai dari tanggal 16 Agustus
sampai tanggal 22 Agustus. Saya sempat pesimis awalnya, apakah saya sanggup
membuat karya tulis dalam waktu yang singkat. Meskipun tantangan ini berat,
tidak membuat diriku mundur atau berhenti melangkah. Saya bisa dan harus bisa
karena saya percaya saya bisa. Kata-kata
itulah yang terus menyemangati diriku. Tugas saya selanjutnya adalah memikirkan
judul dan tulisan yang akan saya angkat. Masa pandemi ini membuat pergerakan guru
dan siswa terbatas. Tulisan yang akan saya tulis nantinya harus benar-benar mempunyai rasa dan roh
sehingga menarik untuk dibaca. Saya harus memiliki strategi dan karya yang
benar-benar bisa menyentuh hati pembaca.
Acara belum berakhir, satu PR sudah
menunggu. Saya benar-benar harus berkomitmen untuk mengikuti ajang ini sampai
selesai. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi tapi kita harus siap dengan
segala kemungkinan. Setelah memberikan secara rinci apa yang harus kami lakukan
nantinya, kak Fakhrul pun menutup sesinya. Masih banyak yang harus disiapkan
agar bisa lolos di ajang ini.
Sesi berikut nya kami berjumpa dengan
Coach Aswan. Beliau juga seorang penulis, mentor, dan manajer Program Guru
Motivasi Literasi. Saya sangat suka dengan motto beliau, “Tumbuh berkembang
dengan karya. Bermanfaat untuk dunia” Wow! Memukau sekali kalimatnya. Sesi
inilah tugas Guru Motivator Literasi makin jelas.
Jika kami lulus seleksi program
nasional guru motivator literasi ini, kami harus mengemban tugas untuk
menjalankan amanat yang tertera di dalam guru motivator literasi yaitu
melakukan sosialisasi kepada semua warga sekolah untuk memulai menulis. Program
tersebut adalah melakukan wisata literasi siswa, wisata literasi guru dan
wisata literasi kepala sekolah. Itulah tugas pokok guru motivator literasi
mewujudkan sekolah literasi nasional.
Mendengar tugas pokok tersebut
membuat saya bertanya dalam hati, “Apakah mungkin siswa, guru, dan kepala
sekolah mau menulis?” Pertanyaan ini tidak perlu saya jawab karena langkah ini
adalah langkah ke depan jikalau saya dinyatakan lolos seleksi.
Senin, Selasa, Rabu terlewati begitu
saja. Saya belum mempunyai tema artikel yang akan saya pertaruhkan untuk lolos
atau tidak nantinya. Saya belum mau ambil pusing, karena saya masih sibuk
dengan pekerjaan lainnya. Kamis malam,
tiba-tiba saya mendapat gambaran apa yang akan saya tuliskan tapi saya
belum menemukan judulnya. Saya mulai menulis dan terus menulis. Saya berusaha
mengaitkan antara ide pokok dengan kalimat pendukung. Saya juga berusaha
mengaitkan antara satu paragraf dengan pragraf lainnya sehingga menjadi tulisan
yang menarik. Ketika otak buntu, saya berhenti menulis. Kemudian saya kembali
ke kalimat yang sudah tercipta. Di situlah saya mulai mengedit, menambahkan dan
mengurangi kalimat, kata ataupun prasa yang tidak cocok pada masing-masing
kalimat.
Saya membaca berulang-ulang tiap
paragraf hingga muncul ide-ide baru yang terlewatkan. Yang saya tulis adalah
pengalaman yang pernah saya alami sebagai guru mata pelajaran sekaligus sebagai
wali kelas. Sehingga jadilah artikel saya yang berjudul, “Pendekatan Wali Kelas
Terhadap Siswa-Siswi Yang Memiliki Hasrat dan Motivasi Rendah dalam Belajar” Tulisan ini bisa selesai hanya dalam
dua hari. Pencapaian yang luar biasa buat saya. Saya mampu menyelesaikan sebuah
artikel dalam waktu yang singkat. Ini menjadi bukti nyata bagi saya, jika
memang ada niat, segala sesuatu yang dilakukan akan terasa mudah. Harapan saya
adalah semoga artikel yang saya tulis mampu menarik hati para juri sehingga
terpilih dan lolos seleksi. Tugas berikutnya adalah saya membaca dan memeriksa
terakhir kalinya, siapa tahu masih ada tanda baca yang kurang, kata yang tidak
baku, ataupun tata bahasanya tidak tepat. Setelah merasa yakin semua dan sudah
sesuai prosedur, saya pun mengirimkan naskah/artikel saya melalui Link yang
disediakan.
Alhamdulillah, satu langkah
terselesaikan dengan baik. Tinggal menunggu hasilnya. Saya terus berharap
jikalau tulisan saya lolos seleksi. Hari yang ditunggu pun akhir nya datang.
Tanggal 26 Agustus 2021 keluarlah pengumuman guru motivator literasi yang
dianggap lolos dan maju untuk tahap berikutnya. Alhamdulillah, nama saya dengan
asal sekolah yang sama dinyatakan salah satu peserta yang lolos seleksi.
Ternyata yang lolos lebih dari 1000. Alhamdulillah saya tergabung dalam Guru
Motivator Literasi Grup C. Saya tiada berhenti menyebutkan Asma Allah SWT.
Berkat rahmat, angerah, dan izin-Nya lah akhirnya perjuangan saya membuahkan
hasil.
Tantangan saya ke depan nya adalah
mengikuti training of coach selama dua hari, dari pukul 8 pagi sampai pukul 5
sore. Jika semua orang, hari Sabtu dan Minggu menghabiskan waktu dengan
keluarga, berbeda dengan saya. Saya harus menyelesaikan apa yang sudah saya
mulai sehingga benar-benar mendapatkan hasil yang terbaik. Baik untuk diri saya
secara pribadi, maupun untuk semua warga sekolah. Target akhir saya adalah
berhasil mengajak siswa, guru, dan kepala sekolah menulis. Meskipun sulit, saya
harus patahkan tantangan itu.
Semoga tulisan saya yang sangat
sederhana ini, mampu menginspirasi dan memberi motivasi untuk kita semua agar
mulai menghidupkan budaya literasi di sekolah. Saya sendiri menamakannya
Jembatan Literasi karena diberi kesempatan untuk mulai berkarya lewat tulisan.
Pilihlah jalan terbaik sehingga menulis menjadi habit. Jika bukan kita yang
memulai, siapa lagi yang bisa kita harapkan. Tiada kata susah jikalau kita mau
memulai karena kendala utama menulis adalah mulai menulis itu sendiri. Sebaik
apapun ide, pemikiran, dan temuan serta inovasi jikalau tidak dituliskan tidak
bermakna. Mari jadikan pemikiran-pemikiran baru dalam bentuk tulisan sehingga
kita akan dikenang sepanjang masa. Mari kita mulai berkarya dalam betuk tulisan
sehingga kita akan dicatat sejarah dan karya kita akan abadi selama nya.
Kamis, 25 November 2021
Perayaan HUT PGRI Dan Guru ke 76 di SMKN 3 Pangkalpinang
Guru...
Jiwamu suci bagai cahaya mentari yang selalu menyinari dunia
Kehangatanmu sangat berarti bagi jiwa-jiwa yang haus kasih sayang
Engkaulah pelita sepanjang masa
Yang akan selalu bersinar meskipun dalam kegelapan
Selamat hari ulang tahun PGRI dan guru ke 76, semoga kebaikan mu membawa mu ke surgaNya suatu masa nanti.
Sebelum upacara hari guru |
Perayaan Hari Ulang Tahun PGRI dan Guru di SMKN 3 Pangkalpinang hari Kamis 25 November 2021 sangat meriah. Kemeriahan ini di luar predeksi.
Acara pertama adalah pelaksanaan upacara bendera dimana guru bertindak sebagai petugas. Upacara berlangsung sangat khidmat, sehingga suasana sangat haru terlebih ketika pembina memberikan amanat yang sangat menyentuh hati dan jiwa kami. Beliau menceritakan bagaimana sejarah terbentuknya PGRI 76 tahun yang silam. Amanat beliau diakhiri dengan istilah "Jasmerah" Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Keharuan yang tidak disangka adalah ketika pembacaan doa. Air mata berlinang meratapi dosa ketika doa untuk orang tua didengungkan. Semoga mereka di Surga.
Acara kedua adalah persembahan siswa yang mengadakan aneka ragam lomba. Sebelum perlombaan dimulai, kegiatan diawali dengan pelepasan balon ke udara yang dilanjutkan dengan persembahan spesial siswa-siswi. Ternyata di tengah-tengah persembahan tersebut, terjadilah perkelahian antara siswa, ketika semua guru melerai peristiwa tersebut, belum sempat saya melangkah, saya melihat kesibukan dan mendengar ucapan mereka "Cepat" ternyata mereka berhasil melakukan frank. Saya hanya bisa mengabadikan Frank tersebut lewat foto, mestinya saya membuat video. Mungkin salah satu efek dari kepanikan tadi.
Ketika perhatian guru teralihkan, mereka berkarya. |
Acara berikutnya adalah lomba dimana guru dan siswa dilibatkan. Lomba pertama adalah balap kelereng yang dibagi menjadi 3 kloter. Saya sangat merasakan keseruan acara hari ini. Melihat rekan-rekan guru berlomba menjadi pemandangan yang tidak biasa. Perut seakan kram karena kelucuan tingkah mereka. Pipi seakan kaku, dan suara menjadi serak. Yang sangat mengherankan saya adalah meskipun terik matahari sangat panas, tidak menghilangkan semangat guru-guru. Peristiwa yang takkan terlupakan sampai kapanpun.
Keseruan yang paling kocak abis adalah ketika lomba joget balon berpasangan. Siapa yang menyangka ternyata kekompakan dan kegesitan guru melebihi jiwa-jiwa muda. Semua tenaga dan energi dikerahkan sepenuhnya untuk memenangkan lomba. Keseruan terakhir adalah lomba makan kerupuk. Setelah rentetan acara dilalui dengan meriah, penuh canda dan tawa, tibalah di acara penghujung yaitu pemotongan tumpeng. Alhamdulillah, acara hari ini berjalan dengan sangat luar biasa. Semoga acara seperi ini terus diadakan di tahun-tahun mendatang sehingga terciptanya keakraban dan mempererat tali silaturahmi.
Terima kasih anak-anak tercinta yang telah meninggalkan kenangan termanis dan terindah bagi guru-guru. Ambillah hikmah positif dari peristiwa hari ini sehingga kalian semakin baik ke depan nya. Terima kasih telah menghiasi sejuta tawa hari ini. Semoga mimpi kalian akan terwujud nanti. Aamiin.
Rabu, 24 November 2021
Gubernur Hadir Edotel Siap Beroperasi
Setelah sampai di SMK Negeri 3, Bapak Gubernur langsung melangkahkan kakinya dengan menyapa dan berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa yang kebetulan menjadi pagar betis di sepanjang jalan menuju Edotel. Karena keramahan dan keakraban beliau, siswa dengan santai dan sedikit malu mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.
Setelah berinteraksi dengan beberapa siswa, sampailah beliau di area kantor ticketing dan display room of fashion, di sanalah interaksi dan komunikasi bapak Gubernur dengan kepala program dan guru terjadi. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan terkait pengetahuan yang didapatkan oleh siswa. Alhamdulillah, Kepala Program perhotelan bisa menjelaskan secara detail. Setelah berinteraksi dengan guru, Bapak Gubernur langsung melanjutkan perjalanan menuju ruang kepala sekolah.
Di ruang tersebut, Kepala Sekolah mempresentasikan sebuah alat komunikasi baru yang bisa memantau semua aktivitas yang terjadi di dalam kelas baik selama proses pembelajaran berlangsung maupun tidak. Kepala sekolah bukan hanya sekedar memantau tapi juga langsung mengambil alih ruang kelas ketika guru berhalangan datang, tujuannya bukan untuk mengganti atau menghukum guru yang bersangkutan tapi untuk mendisiplinkan dan menenangkan siswa agar tetap fokus mengerjakan tugas yang diberikan. Alat tersebut dinamakan switch board PABX yaitu Private Automatic Branch Exchange.
Selanjutnya, Bapak Gubernur diarahkan menuju ruang praktek boga, kebetulan hampir tiap hari ada kelas yang belajar praktek memasak. Tentu saja kehadiran beliau menjadi momentum yang tak terlupakan oleh warga SMKN 3 terutama siswa-siswi yang berkesempatan berkomunikasi secara langsung.
Tidak berhenti sampai di sana, perjalanan dilanjutkan menuju Edotel yang menjadi salah satu tujuan utama kedatangan beliau. Setelah meninjau dan mengobservasi edotel, Bapak Gubernur langsung diarahkan menuju service room. Di sini Bapak Gubernur diservice oleh beberapa siswa, salah satu nya Muslimah yang ikut LKS tingkat Nasional tahun 2021. Sambil menikmati secangkir kopi dan makanan ringan, Bapak Gubernur kembali berinteraksi dengan siswa sekaligus guru pembina yang bertanggung jawab terhadap ruangan ini.
Moment hari ini tidak akan mudah dilupakan oleh warga SMKN 3 Pangkalpinang karena sejarah seperti ini tidak akan terulang dan sangat langka terjadi. Hal yang akan selalu diingat adalah sikap ramah dan kebapakan beliau ketika berinteraksi dengan siswa ataupun guru yang ditemui.
Beliau tidak segan-segan mengingatkan kami para guru untuk mengajar dengan hati nurani. Beliau sempat berkata, "Siswa bukan anak kita, tapi perlakukan mereka seperti anak sendiri" Kalimat tersebut sangat berarti buat kami para guru karena kalimat tersebut sangat sesuai dengan slogan dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional ke 76 tanggal 25 November 2021 yaitu "Bergerak Dengan Hati Pulihkan Pendidikan"
"Pendidikan bukan semata mengajarkan pengetahuan tapi bagaimana membentuk karakter siswa," lanjut beliau. Saya sangat sependapat dengan beliau karena belajar bisa dimana saja, tapi yang paling sulit dilakukan adalah bagaimana membentuk karakter siswa sehingga mereka bisa menjadi siswa yang berkarakter pancasila. Sulit? Sangat sulit. Selagi ada usaha dan niat serta pendekatan terhadap siswa, semoga saja mereka bisa menyadari nya secara perlahan karena segala sesuatu butuh proses.
Semoga kedatangan Bapak Gubernur bukan hari ini saja, tapi berkesinambungan sampai Edotel beroperasi kembali sampai menemui dan mengulangi masa keemasan kembali seperti yang terjadi beberapa tahun yang lalu.
Kami seluruh warga SMKN 3 Pangkalpinang, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur yang telah meluangkan waktu untuk berkunjung, berinteraksi dengan siswa-siswi dan guru, serta berkenan memberikan perhatian, nasehat, dan saran yang bersifat positif untuk kemajuan SMK Negeri 3 Pangkalpinang ke depannya. Semoga Sumber daya manusia baik guru maupun siswa meningkat terus menerus baik softskill maupun hardskill sehingga terwujudnya siswa yang kompeten di bidang masing-masing serta guru yang professional.
Bawa selasih dan buah anggur
Mangga dipetik dengan bergaya
Terima kasih bapak Gubernur
Semoga SMKN 3 makin jaya
Pangkalpinang, 24 November 2021
Okmi Astuti
Selasa, 23 November 2021
Terima Kasih Guruku
Guruku yang hebat
Terbuat dari apa hati mu?
Kau begitu tulus mendidik dan menasehati kami
Tak kau hiraukan wajah mu yang pucat
Keringat dinginmu menetes
Dan tubuh lemah mu semakin tak bertenaga
Di hati mu cuma ada
Anak didik menunggu mu di kelas
Guruku yang luar biasa
Terima kasih untuk semua sentuhanmu
Engkau marah tapi mendidik
Engkau cerewet tapi mampu membentuk kepribadian kami
Tak sekalipun Engkau berniat menyakiti apalagi melukai kami
Guruku yang bijaksana
Ungkapan seperti apa yang pantas kami sematkan untukmu
Naluri kepemimpinanmu mampu meluluhkan hati keras kami
Kelembutanmu mampu menyadarkan kesalahan kami
Jiwa dan hatimu seakan tercipta untuk anak didikmu
Guru Terbaikku
Terima kasih untuk segala perjuangan mu
Terima kasih untuk semua didikan dan kasih sayangmu
Hingga kami mampu meraih mimpi dan cita
Terima kasih guruku
Kan kami kenang segala budi baikmu
Semoga Tuhan selalu menjagamu
Hingga Engkau dikenang sepanjang masa
Pangkalpinang, 23 November 2021
Minggu, 14 November 2021
Manusia berencana Tuhan memiliki ketetapan-Nya
Tak seorangpun mampu melawan kehendak dan takdir-Nya. Sejauh mana pun bersembunyi apa yang telah diterapkan pasti terjadi. Melihat di sekeliling tempat berteduh saat ini, membuat kami tetap bersyukur, ternyata masih ada orang lain yang ujiannya lebih dasyat dari kami.
Kita diberikan kesempatan untuk bernafas, kesehatan, serta nikmat agar bisa bertahan hidup. Kadang kita suka lupa bahwa hidup ini hanya sebentar. Kita juga sering lupa jikalau kita sedang menumpang sehingga sewaktu-waktu kitapun akan dijemput Nya kembali.
Tiada guna meratapi hidup yang singkat ini, berjuang, Berperang, dan berusaha untuk menjadi lebih baik adalah cara yang baik agar tetap bersyukur.
Melangkah menuju kebaikan sangat sulit dilakukan, tapi usaha harus tetap dilakukan agar biasa bermanfaat buat sesama.
Sebagai seorang ibu dan istri, saya benar-benar harus siap siaga. Sewaktu-waktu bom akan segera meledak sehingga saya harus mampu mengatasi semuanya.
Jika saya terlihat kuat, itu hanyalah sebuah topeng agar saya bisa melalui hari demi hari tanpa ingin meratapi ataupun menangisi keadaan saat ini. Belum selesai ujian pertama, Tuhan menguji dengan ujian yang lain, belum selesai kedua ujian tersebut, saya diuji dengan ujian berat lainnya.
Apa yang akan terjadi jikalau saya hanya menangis, bersedih, dan bahkan tidak kuat? Semua yang dibangun selama ini akan hancur dan tidak bersisa. Kekuatan dan kesabaran yang kumiliki datang Nya juga dari Allah SWT. Jikalau tanpa izin-Nya, Aku juga tidak berdaya.
Saya hanya bisa menjalani skenario yang telah ditetapkan-Nya untukku, moga saja apa yang dititipkan saat ini memberi hikmah yang sangat luar biasa untuk Kami sekeluarga ke depannya. Takkan lari gunung dikejar, takkan hilang rezeki yang di titipkan untuk kami.
Kami hanya disentil sedikit saja untuk menguji sejauh mana kami berterima kasih dan bersyukur atas segala nikmat yang telah dititipkan kepada kami selama ini.
Semoga kami sekeluarga terutama saya, selalu sehat dan kuat dalam menjalani semua tahapan ujian yang telah ditetapkan-Nya. Semoga kami menjadi orang-orang yang selalu bersyukur akan segala nikmat-Nya. Aamiin.
Kamis, 11 November 2021
Serah Terima Jabatan Kepengurusan MGMP Bahasa Inggris 2021
Kamis, 11 November 2021 menjadi pertemuan perdana tatap muka MGMP bahasa inggris kota Pangkalpinang setelah sempat vacuum karena kesibukan dan mewabahnya virus corona. Pertemuan kali ini membahas tentang berakhirnya masa kepemimpinan pengurus lama dan pemilihan pengurus baru.
Sangat disayangkan, saya nggak bisa bergabung karena ada hal penting yang tidak bisa saya tinggalkan. Saya hanya bisa memantau nya lewat WhatsApp grup, meskipun tidak sepenuhnya.
Setelah bersilaturahmi dan berdiskusi ringan, akhirnya waktu pemilihan pengurus baru pun dilakukan melalui Google form. Saya melewatkan pemilihan tersebut karena tidak mengetahui bahwa pemilihan dilakukan secara daring, setelan mengetahui nya pun sudah terlambat sehingga saya hanya bisa membaca hasil pemilihan tersebut.
Saya hanya bisa mengucapkan selamat kepada pengurus baru, semoga MGMP ke depan nya lebih aktif apalagi dengan adanya wajah baru pastilah program baru juga akan mengikuti. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pengurus lama yang telah bekerja keras dan semangat tinggi dalam menjalankan tugas. Saya sangat apresiasi sekali atas segala usaha yang dilakukan untuk kepentingan MGMP ataupun anggota nya.
Pemilihan pengurus baru |
Semoga MGMP Bahasa Inggris ke depannya bisa menghadirkan hal-hal baru yang bermanfaat bagi anggota dan organisasi, sehingga terwujudnya semua program yang sudah direncanakan. Jika ada niat dan usaha, hal yang tidak mungkin terjadi bisa berubah menjadi mungkin. Mari kita hidupkan MGMP denga tampilan dan wujud baru sehingga bisa memotivasi anggota dan organisasi lainnya untuk selalu berkarya terutama dalam berliterasi.
Mari satukan kata, tekad dan tujuan menuju puncak tertinggi bersama-sama. Ilmu akan hilang jika tidak diulang, ilmu akan abadi jika dituliskan menjadi buku. Berkarya tidak harus menunggu terkenal dulu tapi berkaryalah dulu baru terkenal. Lihatlah bagaimana mereka merangkak, tertatih mengejar impiannya, jangan sampai kita tertinggal karena bermalasan dan sikap acuh, keluarlah dari zona nyaman yang dipegang teguh selama ini, dengan begitu hidup akan lebih bermakna dan berwarna.
Selamat bekerja pengurus baru, kami mendukungmu hingga pencapaian terbaik. Selamat bertugas dan selamat berkarya demi MGMP Bahasa Inggris Kota Pangkalpinang.
Rabu, 03 November 2021
Tugas GML Awal Selesai
Akhirnya, selesai juga tugas awal guru motivator literasi. Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada rekan-rekan guru yang telah ikut serta dalam menulis artikel tentang pengalaman mereka dalam menerapkan metode pembelajaran semasa pandemi. Ucapan terima kasih juga saya anugerahkan kepada bapak Agus Sugihartono sebagai kepala sekolah yang telah mendukung terlaksana nya acara implementasi serta tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada siswa-siswi yang terlibat dalam penulisan pantun dan puisi. Ucapan terima kasih juga saya samping kepada Pembina OSIS beserta segenap anggota OSIS yang telah meluangkan waktu nya dalam berpartisipasi menghidupkan budaya literasi Sekolah.
Perjalanan guru motivator literasi belum usai, tapi baru dimulai. Harapan terbesar saya sebagai guru motivator literasi adalah bagaimana mempertahankan budaya literasi yang baru dimulai dan memperluas pergerakan agar semua warga sekolah mau berliterasi.
Pekerjaan yang sulit jika dikerjakan dengan keiklasan akan menjadi mudah, tapi permasalahan yang muncul adalah keinginan memulai yang belum terniat.
Banyak sekali rencana dan angan-angan yang tercipta di kepala ini, tapi belum sempat terealisasi karena kondisi fisik saya sendiri juga belum stabil. Ingin saya mengajak anak-anak berpetualangan dengan dunia blog dimana mereka bisa berpetualangan dengan segala ide dan pengalaman yang dimiliki. Ini bukan sekedar angan-angan tapi ini adalah mimpi yang harus diwujudkan untuk menumbuhkan budaya literasi baca tulis.
Moga saja apa yang telah saya mulai tidak berhenti sampai di sini sehingga tidak sia-sia ilmu yang didapat.
Curhat seorang ibu
Gadis pemalu dan sederhana kelahiran 41 tahun yang silam telah memilih tambatan hatinya "guru" sebagai profesi utama dalam nengaru...
-
"Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran,...
-
Perjalanan hidup antara satu orang dengan orang lain tidak sama, begitu pula keberuntungan dan keberhasilan yang diraih. Dengan usaha, doa, ...
-
Bersyukurlah dengan apa yang didapat dan dimiliki, dengan bersyukur hidup akan tentram Tidak ada manusia yang sempurna. Kesempurnaan hanya...