Rabu, 09 Juni 2021

Benarkah Menulis Itu Mudah?


 Jangan Sekali-kali Bergantung Pada Orang Lain 
Percayalah Kita Pasti Bisa

Tidak ada yang tidak bisa dikerjakan selagi ada niat melakukannya. Jadilah diri sendiri dalam mengerjakan apapun. Apapun hasilnya akan memberikan kepuasan pada diri sendiri. Belajar dan terus belajar. Dengan belajar maka kemampuan akan terus terasah. Semakin terasahnya kemampuan akan membuat kita makin baik dari sebelumnya. 

Begitupun dalam menulis. Saya berusaha meningkatkan kemapuan menulis saya. Sehingga skill menulis saya makin meningkat dari waktu ke waktu. Saya tidak pernah menyangka bisa menulis di blog apalagi sampai dibaca oleh banyak orang. Dengan adanya pelatihan ini, saya memberanikan menulis. Saya tidak hanya menulis di blog pribadi tapi saya juga berusaha menulis di YPTD dan Kompasiana.  Meskipun data belum tervalidasi, saya tetap mencoba untuk menulis.

Sebagai penulis amatir, mungkin tulisan saya tidak berarti apa-apa. Karena banyaknya sang inspirator di grup ini, saya pun memberanikan menulis di dua tempat tersebut. Tulisan saya singkat dan sederhana. Tapi saya senang, ada beberapa yang sudah melihat dan moga saja bukan hanya dilihat tapi sekaligus dibaca. Memang tulisan saya sengaja tidak saya share di grup karena masih belum percaya diri.

Pertemuan ke 24 malam ini adalah pertemuan bersejarah bagi kami sekelas. bagaimana tidak, salah satu peserta gelombang 18 yaitu ibu Maesaroh menjadi moderator. Tentu saja kami senang. Ibu may adalah salah satu peserta yang sudah membukukan resumenya. Sebagai ketua kelas, beliau sekalu menjadi number satu. Luar biasa bu May. Semoga mengikuti jejak Om Jay, Bunda Kanjeng, Cak Inim, Pak Brian, Bu Aam, dan masih banyak penulis hebat lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. 

Saya kaget ketika Omjay menyapa dan mengunci grup. Saya lalu melihat jam. Wajarlah. Ternyata sudah jam 19.00. Hari ini banyak sekali kejutan. Peserta ditawari membantu share materi ke grup lainnya. Sebenarnya saya ingin membantu, tapi saya takut saya tidak amanah. Saya takut lupa, saya juga takut tidak sempat mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir karena banyak bocah mengelilingi saya di rumah. Dan alasan lain saya tidak bisa membantu adalah karena saya masih menemani suami di rumah sakit, sehingga saya tidak bisa fokus sepenuhnya. Tapi Alhamdulillah, saya senang sekali ada beberapa teman yang bisa membantu. 

Perkulian malam ini akan disampaikan oleh bapak Dr. Ngainun Naim. Nama belakang beliau mengingatkan saya pada abak (bapak) yang sendirian berada di Kerinci tanah kelahairan saya. Semoga dalam waktu dekat beliau bisa menetap bersama kami, sehingga kami bisa melepas rindu. Setlah membaca CV bapak Ngainum, saya sangat surprise sekali, betapa banyaknya buku yang telah beliau terbitkan. Ternyata, kami benar-benar beruntung bisa mendapatkan ilmu dari penulis-penulis hebat seperti mereka. Malam ini bapak Ngainun akan memberikan materi tentang Menulis Itu Mudah. Benarkah menulis itu mudah? Mari kita simak penjelasan bapak Ngainun berikut ini.

Kenapa bapak Ngainun memilih tema tersebut? Alasan nya adalah supaya kami peserta pelatihan mau dan mampu menulis. Kunci nya cukup dua, mau dan mampu. Jika ingin menjadi penulis? Maka kita harus menulis dan terus menulis. Apapun kendalanya semangat menulis tidak kendor. Sehingga menjadi penulis bukan hanya  di angan-angan tapi harus dibuktikan dengan adanya tulisan. Bila perlu tiap hari. Banyak orang mampu menulis tapi karena kesibukkan akhirnya tidak menulis. Jadi alangkah bagusnya apabila mau dan mampu diseimbangkan sehingga bisa menghasilkan tulisan-tulisan. 

Tema yang beliau sampaikan malam ini adalah tema buku beliau yang diterbitkan tahun 2021. Judul buku beliau adalah Menulis Itu Mudah: 40 Jurus Jitu Mewujudkan Karya. Jurus yang dimaksud adalah  1) Membaca. Dengan banyak membaca, seseorang akan dengan mudah menulis atau sebaliknya orang yang jarang membaca akan mengalami kendala dalam menulis. mari kita jadikan membaca sebagai kebiasaan ( Reading is habit) bila perlu paksakan diri untuk membaca. Sehingga membaca menjadi bagian dari diri kita.

Kebiasaan memang harus dibangun. Terutama dalam membiasakan membaca. Jadikan membaca sebagai kebutuhan sehingga tiada hari tanpa membaca. Sebenarnya saya juga menyadari, bahwa saya termasuk orang yang kurang membaca. Membaca sih membaca, kadang-kadang tidak mendapatkan poin terhadap yang dibaca. Tapi akan berbeda sekali dengan membaca novel, apalagi genrenya romantis. Bisa-bisa saya menghabiskan waktu membaca sampai novel tersebut tamat. 

Sebenarnya membaca juga asik, apalagi membaca buku  terbaru Omjay Berguru Di Negeri Panda. Saya membacanya baru hari keenam. itupun sekali baca. Tulisan beliau memang bagus. Ada seriusnya dan ada juga lelucon nya. Yang paling berkesan itu ketika muncul istilah pendekar dan menderita HIV. Pokok nya seru. Pengalaman-pengalaman selama berada di sana membuat kita serasa ikut bersama beliau. 

Menurut Pak Ngainun, membacalah dan menulislah setiap hari. Dengan membaca menulis menjadi mudah, dengan seringnya membaca dan menulis maka membaca dan menulis menjadi kebiasaan. Bila sudah terbentuk kebisaan seperti itu, maka akan sulit ditinggalkan. Bila sulit ditinggalkan maka membaca dan menulis sudah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari. Keseimbangan antara menulis dan membaca adalah membaca membantu memunculkan ide-ide baru dalam setiap tulisan yang ditulis. Dengan demikian, menulis menjadi mudah.

2) Menulis lima paragraf sehari adalah langkah yang diterapkan oleh Pak Naim dalam menjaga konsistensi beliau dalam menulis, dengan begitu beliau selalu menghasilkan tulisan tiap hari. Banyak hal yangbisa ditulis beliau. Meskipun tulisan beliau tidak diposting di blog tiap hari. Kesibukkan beliau akhir-akhir ini adalah menulis artikel. Jadi menulis akan mudah kalau rajin membaca dan menulis akan mudah kalau punya target, misalnya lima paragraf sehari.

3) Menulis mudah bila kita menguasai apa yang ditulis. Menulis akan menjadi sulit billa kita tidak menguasai apa yang kita tulis. Beliau berpesan tulislah hal-hal sederhana yaitu hal-hal yang kita lakukan atau yang kita ketahui atau tulislah pengalaman-pengalaman yang pernah dialami sehingga menulis menjadi mudah seperti mengalirnya air. 

4) Membangun kebiasaan produktif. Kalau sudah berniat untuk menjadi penulis maka biasakan membuka pikiran, hati dengan mendengar, mencatat dan mengolah sehingga menjadi sebuah tulisan. Artinya adalah kita harus merekam apa yang kita temukan, apa yang kita dengar, apa yang kita lihat, apa yang kita alami, kemudian kita kumpulkan dan diolah menjadi tulisan. Secara tak langsung kita telah melakukan penelitian sederhana  yang diawali dengan melakukan observasi, mengumpulkan data, mengolahnya, menganalisa, dan menyatukan mereka menjadi tulisan.

5. Memiliki media untuk  mengekspresikan tulisan. Banyak cara untuk mengekspresikan tulisan kita. Salah satunya melalui WA. Manfaatkan WA sebagai sarana belajar melatih menulis. Story WA misalnya bisa diisi dengan kalimat-demi kalimat ayng nantinya dapat dikembangkan menjadi artikel utuh.  Begitupula dengan facebook. Buatlah status facebook yang bermanfaat yang dapat menginspirasi orang lain dalam menulis. Semakin panjang status yang kita buat maka akan semakin bagus.

Buku menulis itu mudah merupakan buku yang ditulis dari kumpulan resume-resume yang kemudian diolah dan dikembangkan sehingga bisa dibukukan. Jadi, isilah blog secara rutin. Dari kumpulan tulisan yang ada di blog bisa dikumpulkan menjadi buku. 

6. Menulis secara ngemil. Maksudnya adalah menulis sedikit demi sedikit sehingga menjadi kumpulan tulisan singkat. Selanjutnya baru di olah sehingga menjadi tulisan yang bagus. 

7. Menulis tanpa beban. Tulislah apa yang ada dipikiran. menulislah sebebasnya. Menulislah sesuka hati sehingga tidak ada tekanan ataupun beban. Dengan demikian tulisan akan berkembang dengan baik.

8. Menulis adalah menulis dan menulis tidak mengedit. Maksudnya adalah menulislah sepanjang mungkin tanpa mengedit kesalahan-kesalahan yang muncul. Dengan terus menulis, ide-ide akan bermunculan untuk dituliskan sehingga tulisan bisa dikembangkan dengan baik. Apabila menulis sambil mengedit, maka kita akan kehilangan ide dan menulis akan tersebdat-sendat. 

9. Luangkan waktu, jangan menunggu waktu luang. Sempatkanlah waktu dalam satu hari sekitar 20 atau 30 menit. Dengan meluangkan waktu, kita akan bisa mampu menulis tanpa diganggu kesibukkan lainnya. Menurut saya sendiri, komitmen menulis ini memang penting sehingga tidak ada alasan untuk tidak menulis. 

Menurut pak Ngainun, menulis itu melibatkan tiga unsur yaitu;
  1. Pre-writing
  2. Menulis
  3. Editing
Ketiga unsur tersebut dilakukan secara terpisah. Dengan demikian tidak terjadinya pencampuran atau kekacauan ketika dalam tahap menulis. Ketika menulis, menulislah sesuka hati dengan demikian tulisan akan berkembang dengan baik. Proses editing akan dilakukan ketika tulisan telah jadi. Tinggal baca berulang-ulang, sampai benar-benar merasakan sudah pas atau belum. 

Materi yang sangat menarik sekali. Hal-hal yang disampaikan oleh nara sumber seringkali diabaikan dalam menulis. Setelah mengetahui trik jitu bahwa menulis mudah, moga menulis benar-benar menjadi kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa ditinggalkan sehingga menulis is habit dan menulis sepanjang hayat. 

Seperti biasa sebelum kelas ditutup, dalam closing statementnya sang nara sumber berpesan, "Saya mengajak kita semua untuk terus menulis. Pokoknya menulis. Jangan pedulikan mutu dulu. Bangun tradisi menulis dulu baru mutu akan mengikuti. Bisa menulis itu anugerah. Ada sangat banyak manfaat yang bisa kita rasakan. Yakinlah. Insyaallah berkah untuk kita semua. Amin."

Closing statement yang sangat luar biasa sekali. Semoga apa yang disampaikan malam ini, bisa menjadi angin segar bagi kami terutama saya pribadi. Semoga bisa segera diaplikasikan semua ilmu yang telah didapatkan selama pelatihan ini. Dan semoga akan segera terbit buku-buku kami.

Tanggal Pertemuan: 09/07/2021
Resume ke: 24
Tema: Menulis Itu Mudah
Nara Sumber: Dr. Ngainun Naim
Gelombang: 18

Pangkalpinang Okmi032021




7 komentar:

  1. opening statement ny bu okmi.selalu memotivasi...keren bu . semangat terus bu....dan untuk.kita semua.😊🤗💪

    BalasHapus
  2. Luarbiasa tulisannya bu Okmi, saya sangat suka openingnya. Sukses buat bunda Okmi,dan semoga suaminya lekas sembuh Aamiin

    BalasHapus
  3. Mantul bu, semangat terus menulis 💪👍

    BalasHapus
  4. Resumenya luar biasa...isinya bermutu dan enak dibaca👍🏻

    BalasHapus
  5. Kereen
    ibu....resumenya asyik, enak dibaca. Tetap semangat ibu, semoga ibu diberikan kekuatan, semoga suami lekas sembuh. Amin

    BalasHapus
  6. aku suka berwarna warni, menarik sekali

    BalasHapus

Gadis pemalu dan sederhana kelahiran 41 tahun yang silam telah memilih tambatan hatinya "guru" sebagai profesi utama dalam nengaru...