Senin, 21 Juni 2021
Menulis Semudah Ceplok Telur? Benarkah?
Jumat, 18 Juni 2021
Menulis Di Kala Sakit, Siapa Takut?
Saya bertanya dalam hati, benarkah kita mampu menulis di kala sakit? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saya mengikuti dan membaca seputar pengalaman dan apa yang beliau alami selama sakit. Mendengar cerita beliau serasa baru selesai menonton film. Yang pasti saya sangat terharu. Ujian yang luar biasa berat dari Yang Maha Kuasa mampu dilalui oleh Cing Ato. Benar-benar sebuah mukjizat. Semoga Cing Ato segera sembuh dan diangkat semua penyakitnya.
Apakah Cing Ato memang suka menulis dari awal karir menulisnya? Mari disimak bagaimana pengalaman beliau awal Menulis. Sudah lama saya ingin menulis. Saya sudah berusaha membeli buku tentang tulis-menulis. Saya juga pernah ikut acara jurnalis. Tapi tetap saja tidak bisa menulis. Pernah saya di undang untuk menulis, tapi katanya hasilnya masih kaku, karena sifatnya hanya memindahkan dari buku cetak. Terus terang saya tidak bisa merangkai kata menjadi sebuah kalimat, apalagi kalimat yang indah dan mempunyai ruh atau inspiratif.
Tapi saya tidak putus asa, ketika lagi bumingnya literasi di sekolah-sekolah, saya memcoba masuk kedalamnya. Saya perhatikan peserta didik hanya dipinta membaca buku pada hari tertentu oleh pembina literasi. Saya pun ikut membaca buku, kebetulan saya suka membawa buku selain buku pelajaran. Dari sinilah saya tertarik untuk menulis, walaupun pernah menulis, tapi tidak pernah jadi. Saya mencoba mencari wadah pelatihan menulis. Saya buka Facebook, saya dapati ada pelatihan menulis di wisma UNJ. Di sinilah saya kenal dengan pak Namin, Om Jay, Om Dedi, dan lainnya hingga saya sering ikut kegiatan beliau.
Dari pelatihan tersebut saya sedikit banyak mengetahui cara menulis, terutama apa yang disampaikan oleh Om Jay." Tulis apa yang ada disekitar kita, tulis yang sederhana dahulu, tulis yang kamu bisa dan kuasai, serta mulailah menulis apa yang kamu alami dan rasakan" itulah sepenggal kalimat yang saya pahami sampai sekarang. Tapi kalimat inspiratif yang menjadi kartu nama beliau"Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" kemudian saya buat turunannya"Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi".
Saya pun berguru lagi dengan media guru, dari sana saya menerbitkan buku perdana solo"Mengejar Azan" buku cerita tentang perjalanan menuntut ilmu. Dasarnya dari Om Jay lalu dipoles oleh media guru. Kebahagiaan tak terkira pada saat itu, mempunyai kebanggaan tersendiri hingga teman-teman ingin memiliki buku saya.Namun, untung tak dapat diraih dan malang tak dapat dihindari. Tetiba badai tornado menghantam tubuh yang ganteng ini. Lumpuh total tidak ada bisa bergerak bahkan napaspun tak bisa. Hanya tersisa mata, telinga, dan memori. Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un.
Berapa lama beliau dirawat? Kita lanjutkan cerita Cing Ato? 1,5 bulan di ruang ICU, 3 bulan di ruang HCU, 2 Minggu di ruang inap biasa. Pulang dalam kondisi lumpuh. Satu tahun badan tak bergerak, setelah satu tahun mulai ada gerakan tangan, butuh enam bulan tangan kiri bisa memegang wajah, lalu disusul tangan kanan. Jari tangan masih kaku dan tidak bisa menggenggam, untuk menekan remot saja tidak mampu. Suntuk itu pasti 1.5 tahun hanya berbaring. Tidak tahu perkembangan dunia luar seperti apa. Oh my God.
Di sini lah cerita semakin menantang. Menulis Dikala Sakit. Suatu hari handphone istri tertinggal dan berdering. Saya coba minta asisten rumah tangga untuk mengambilnya dan meletakkan di atas dada saya. Saya coba untuk menyentuh, Alhamdulillah, bisa terbuka. Dalam hati kecil berkata ke mana ya, handphone milik saya, sudah 1,5 tahun lepas dari saya.
Ketika istri pulang dari sekolah, saya pinta HP saya dan sekaligus minta dibelikan kartu baru. Karena yang lama mati. Tak pikir panjang istri mencari HP dan membelikan kartu baru. Terasa hidup kembali.Saya berusaha menggunakan HP walau tidak bisa menggenggam, cukup beli alat HP lalu disangkutkan pada jari jempol tangan kiri dan menulis menggunakan jari tengah. Bagus jari manis dan kelingking tertekuk hingga tidak menghalanginya untuk menulis. Karena jari tengah yang terpanjang, maka saya gunakan untuk mengetik. Ternyata semua yang terjadi ada hikmahnya. maka itu syukuri saja dan jangan mengeluh pasti Tuhan punya maksud tertentu.
Mulailah melacak Facebook saya, cukup makan waktu 3 hari baru bisa terlacak. Alhamdulillah, sejak itu saya memposting kondisi saya, hingga banyak simpati dan empati berdatangan.
Dalam hati kenapa saya tidak menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak. Akhirnya saya menulis apa yang pernah saya baca, lihat, dan saya dengar. Karena saya senang dengan motivasi, maka saya hampir setiap hari menulis artikel sederhana tentang motivasi hidup. Di samping juga menulis tentang apa yang sedang terjadi pada diri saya.
Banyak respon positif berdatangan, hingga banyak yang membaca bahkan selalu menunggu tulisan berikutnya. Saya pun tambah semangat. Sehingga tidak tidur sebelum ketemu bahan untuk ditulis besok. Setiap habis salat subuh hingga jam 7 saya menulis. Menulis sambil rebahan di atas kasur. Setelah saya bisa duduk baru saya menulis di atas roda. Saya menulis di mana saja. Terkadang di atas kasur, di luar rumah ketika menjemur badan, di mobil sambil menikmati macatnya arus lalulintas, di rumah sakit sambil nunggu panggilan dokter. Ya, pokoknya di mana saja ada di situlah saya menulis. Bahkan ketika sedang terapi pun saya suka menulis.
Di tengah perjalanan ada sahabat (Om Jay) yang saya kenal menghubungi saya. Lewat WhatsApp dan vicol. Dia akhirnya mengajak saya untuk ikut pelatihan menulis. Walau dalam serba keterbatasan dan leher masih memakai alat trakeastomi dan hidung masih memakai NGT untuk selang makan. Saya menyatakan ikut. Kalau lelah dan pusing saya tidak ikut, tapi materinya saya simpan diaplikasi catatan. Aplikasi catatan yang ada di HP itu tempat saya menulis setelah itu baru saya share ke blog dan Facebook.
Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi. Turunan kalimat dari Om Jay ini mujarab. Kalimat ini sebagai penyemangat saya, sekaligus saya pun ingin membangkitkan dan mengajak teman keluar dari zona nyaman. Walau terkadang dinyinyir saya tetap maju pantang surut ke belakang. Karena saya ingat pesan Om Dedi"Ingat apa yang menurut kita bagus belum tentu orang lain menerima" artinya terus berjuang. Apa yang terjadi bapak dan ibu guru yang super. Akhirnya teman saya satu persatu mengikuti saya dan mereka sudah mempunyai karya bahkan murid saya pun mengikuti dan sudah menghasilkan karya. Begitu juga teman-teman di medsos dia menulis karena terinspirasi dari saya. Eh, jadi haru
Dari sinilah lahir buku demi buku secara estapet. Sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya. Kemustahilan versus realita berwujud keniscayaan. Kalau kita ingin belajar, belajar, dan belajar pasti kita bisa. Lelah pasti ada apalagi dalam kondisi serba keterbatasan, memegang buku saja saya susah, begitu juga membuka buku. Dengan bantuan istri, anak, dan asisten rumah tangga, saya bisa membaca buku untuk memperkaya tulisan saya. Ya, menulis itu identik dengan membaca. Jangan berpikir menjadi penulis kalau malas baca.
Kemudian saya memcoba untuk membuka laptop walau berat jari ini untuk menekan hurup dan angka, tapi saya paksakan hingga tanpa sadar sebagai media terapi saya jari akhirnya kuat menekan hurup-hurup. Saya pindahkan tulisan yang ada di blog dan Facebook ke laptop. Saya kelompokkan sesuai tema yang saya inginkan. Lalu saya edit hingga menjadi sebuah buku. Untuk mempertajam tulisan saya berguru dengan pak Akbar zaenudin penulis buku best seller Man Jadda wa Wajada. Jadilah sebuah buku motivasi.
Ternyata menulis dikala sakit, banyak yang merespon positif dan inspiratif. Banyak teman guru baik di dunia nyata maupun Maya. Melontarkan kalimat-kalimat sanjungan." Bapak merupakan motivtor saya" " bapak guru inspiratif" " saya malu pada diri saya bapak yang sakit saja bisa berkarya, sementara saya tidak". Itulah di antara kalimat yang terlontar dari para sahabat.
Kedatangan youtuber.
Bukan saja mendapat sanjungan dari para sahabat medsos. Ternyata para youtuber pun sampai datang berkunjung ke rumah dan berjumpa dengan saya. Mereka melabelkan saya sebagai guru motivator yang inspiratif.
Menjadi Narasumber
Saya tidak menyangka ada orang ngelirik saya untuk diminta menjadi narasumber. Walau dahulu terbersit dalam hati, suatu saat saya akan menjadi narasumber. Pertama datang dari sahabat saya, dia meminta untuk mengesi pada acara motivasi di grup guru ,tapi saya tolak karena saya masih terbatas bicara. Selanjutnya beliau belum mengabarkan lagi. Walau belum terlaksana, setidaknya memberi motivasi kepada saya. Ternyata ada juga melirik.
Kedua, datang dari Om Jay. Saya liat nama saya ada urutan daftar narasumber, tapi terutulis Cang Ato bukan Suharto. Akhirnya saya cuekin saja. Eh, sudah mendekati waktunya baru saya dihubungi oleh bunda Aam Nurhasanah. Tanpa pikir panjang saya sanggupin saja. Jadilah saya mengisi pada pelatihan menulis gelombang 17. Eh, ternyata dipanggil lagi pada gelombang 18 ini. Ya, sudah kepercayaan seseorang jangan diabaikan. Kesempatan tidak datang dua kali.
Luar biasa sekali seorang Bapak Suharto, dalam keadaan sakit beliau mampu berkarya. Saya sebagai peserta pelatihan sangat ingin tahu bagaimana pean istri beliau ketika sakit, akhirnya saya mengajukan pertanyaan melalui sesi tanya jawab. Izin bertanya. Maaf sebelumnya jika pertanyaan saya agak ngelantur. Bagaimanakah seorang istri menyikapi kondisi bapak di awal bapak mulai menulis ketika sakit dan bagaimana keterlibatan beliau dalam masa penyembuhan?
Pertama,
Peran istri. Ketika saya sakit yang tersanjung adalah istri saya. Wanita super bukan raganya yang beliau berikan bahkan seluruh warisannya habis untuk biaya saya..
Untuk melihat seorang istri yang hebat, lihat ketika suaminya terkena musibah bertahun-tahun.
Istri saya luar biasa. Untuk melihat bagaimana peranannya silahkan baca buku saya.
Saya belum puas dengan jawaban beliau, karena beliau menggantung jawabannya. Saya merasa tertantang untuk memiliki buku yang dimaksud beliau.
Berikut adalah karya hebat Cing Ato;
Sebelum sakit
1. Mengejar Azan (2018)
Untuk buku pertama Mengejar Azan. Sebelumnya judul agak seram dan terjadi pro dan kotra. Apa itu? Terpaksa Tuhan Kutantang. Ini adalah sebenarnya rengekan seorang hamba yg hampir putus asa. Karena setiap tes PNS tidak pernah lulus. Pada akhirnya dia berkata kepada Tuhan" Tuhan jika tahun ini Kau tidak luluskan saya jadi PNS, maka saya akan berhenti jadi guru." Apa yang terjadi ternyata rengekannya di dengar. Pas tahun itu dia lulus bersaing dengan 16.000 peserta. Allahuakbar
Setelah sakit
2. GBS Menyerangku (2020)
3. Menuju Pribadi Unggul (2020)
4. Belajar Tak Bertepi (2021)
5. Kisah inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)
Masih draft
6. Lentera Romadan
7. Menulis itu gampang
8. Aisyeh Menunggu Cinte ( novel)
Insyallah semester genap ini harus terbit.Dan masih banyak yang masih berserakan di blog dan Facebook yang belum dihimpun.
Perkuliahan malam ini, saya tidak banyak menghasilkan tulisan, yang dihasilkan adalah bagaimana menggabungkan cerita dan pengalaman beliau ketika sakit. Saya berkhayal seandainya cerita beliau difilmkan, akan ada berjuta air mata yang luruh.
Istri beliau pasti orang hebat, sabar, penyayang dan pastinya pintar. Melalui tangan beliau Cing Ato bisa sehat dan berkarya dalam keadaa sakit. Surga hanya miliknya. Mampu kah dan kuatkah saya jika suami saya dalam keadaan seperti itu? Pertanyaan yang berputar di kepala saya.
Benar-benar cerita yang sangat memotivasi. Belajar, membaca, dan terus menulis menjadi kunci sukses seseorang dalam menulis. Kalimat yang sama yang selalu diulang-ulang oleh nara sumber. Moga saja kami merupakan bagian dari orang yang suka membaca dan belajar seumur hidup. Dengan begitu kemampuan menulis makin baik dan terus diasah hingga menulis is habit dan menulis sepanjang hayat.
Tanggal Pertemuan: 18/06/2021
Senin, 14 Juni 2021
Bagaimana Cara Menulis Buku Autobiografi?
Perjalanan hidup antara satu orang dengan orang lain tidak sama, begitu pula keberuntungan dan keberhasilan yang diraih. Dengan usaha, doa, dan harapan maka yang dicita-citakan akan terwujud
Perkuliahan pertemuan ke-26 malam ini mempertemukan kami dengan bapak Suparno, S.Pd., M.Pd. Beliau adalah seorang motivator yang tulisannya selalu memotivasi. Saya sangat terkesan dan tertarik dengan tulisan beliau ketika berkunjung ke blog beliau. Tulisan yang sangat menginspiratif sekali, "Haus Membaca Lapar Menulis." Tulisan yang sangat luar biasa sekali. Di dalam tulisan tersebut ditemui adanya keterkaitan antara menulis dan membaca seperti yang disampaikan oleh nara sumber lainnya. Menulis akan mudah bila banyak membaca.
Malam ini kami juga ditemani oleh Bu may sebagai moderator dan juga ada Om Jay dan Bunda Kanjeng, Bu Aam dan juga ada peserta pelatihan belajar menulis gelombang 18. Tema yang diusung malam ini adalah Menulis Buku Autobiografi. Apa itu autobiografi? Menurut kamus besar bahasa indonesia autobiografi adalah riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri.
Hidup adalah kesempatan dan hadian terindah yang diberikan tuhan kepada kita. Kita patut bersyukur karena masih diberi waktu untuk bernafas sampai hari ini. Apa yang mesti kita lakukan agar anak cucu kita bisa mengenang kita? Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah mencatatnya. Apakah hanya sekedar mencatat? Tentu tidak. Jika hanya mencatat, catatan itu makin lama makin pudar, dan mungkin saja bisa usang dimakan usia sehingga bentuknya tidak menarik dan mungkin tidak terbaca lagi.
Apa yang harus dilakukan agar catatan itu menarik dan tertampang sepanjang zaman. Jawabannya hanya satu yaitu catatan yang ditulis mesti dibukukan dan diterbitkan. Tulislah autobiografi perjalanan hidup kita, kemudian bukukan dan terbitkan. Dengan begitu generasi yang akan datang bisa mengenang masa lalu kita. Mereka akan memahami dan mempelajari bagaimana tantangan-tantangan yang dijumpai dalam hidup. Mereka akan mengetahui betapa kerasnya kehidupan sehingga yang tidak berusaha dan belajar akan hilang ditelan zaman.
Apa yang tertulis di dalam buku autobiografi akan dijadikan perbandingan bagi mereka nantinya. Bagaimana tetua mereka menghiasi hidup dari hari ke hari. Bagaimana mereka bersyukur, berbahagia, bersedih, bergembira dan bagaimana mereka menyelesaikan masalah-masalah yang rumit. Kedewasaan dan pemikiran yang matang akan mempengaruhi mereka dalam menerjang segala badai kehidupan. Apakah cucu kita mampu bersikap dewasa seperti mereka? Mereka akan menjawabnya sendiri ketika mereka menemukan buku autobiografi yang dituliskan.
Dalam tulisannya, bapak Suparno biasanya menuliskan hal-hal yang bersifat motivasi. Seperti apakah tulisan motivasi yang dimaksud? Berikut adalah tulisan motivasi beliau, yaitu;
- Motivasi beribadah yang bertujuan agar menjadi orang kaya di surga
- Motivasi Bekerja yang bertujuan membuat kaya dari segi ekonomi
- Motivasi Belajar yang bertujuan agar kaya dengan pengetahuan
Apa saja langkah-langkah dalam menulis buku autobigrafi? Menurut pak Suparno, langkah-langkah menulis autobiografi adalah sebagai berikut:
1. Membuat Outline atau kerangka tulisan
- Fase Kelahiran
- Fase Balita
- Fase TK
- Fase SD
- Fase SMP
- Fase SMA
- Fase Kuliah
- Fase Bekerja
- Fase Menikah dsb.
2. Membuat jadwal menulis.
Dalam tahap ini sangat dibutuhkan komitmen dalam menulis. Jangan sampai jadwal yang sudah ada diabaikan atau dibiarkan terbengkalai dengan beragam alasan. Bagi saya pribadi? Saya masih kewalahan dalam menetapkan jadwal menulis. Meskipun saya tetap berusaha menghasilkan tulisan dalam waktu-waktu tertentu, apalagi ketika saya bekerja. Saya berusaha membagi waktu untuk bekerja dan menulis. Karena ketika sampai di rumah, waktu banyak dihabiskan dengan anak-anak. Ketika malam pun sama. Kadang-kadang mencuri waktu untuk ikut belajar. Tapi semangat untuk menulis tetap menggelora.
3. Melengkapi data pendukung
Agar tulisan baik, sebaiknya dilengkapi dengan data pendukung. Data pendukung yang dimaksud bisa berupa gambar, video, buku diary, foto, dan sebagainya.
4. Mengembangkan outline menjadi tulisan
Di tahap ini, kita mulai menulis outline yang telah dibuat. Tulislah ide-ide yang muncul dalam pikiran kita. Biarkan pikiran menyatu dengan tulisan. Tuliskan semua ide yang muncul. Jangan sekali-kali berusaha mengedit tulisan saat menulis, karena mengedit akan memperhambat jalannya inspirasi atau pengembangan tulisan kita.
Menulislah seperti air yang mengalir yaitu menulis bebas tanpa ada yang membatasi. Kembangkan tulisan sesuai dengan outline yang telah dibuat, sehingga tulisan menjadi lengkap. Setelah menulis semua sejarah perjalanan hidup, baca kembali tulisan yang dibuat. Jika ada yang kurang, lengkapi dan kembangkan menjadi tulisan yang menarik.
5. Mengedit
Baca berulang kali tulisan yang telah ditulis, kemudian edit bagian-bagian yang kurang atau lebih.
6. Memilih editor
Setelah selesai pengeditan personal, minta bantuan teman atau seseorang yang ahli dalam mengedit atau editor langsung untuk mengedit tata bahasa, ejaan, dan sebagainya.
7. Membuat cover buku
Buatlah cover buku yang bisa menarik minat pembaca untuk melirik buku kita, yang sesuai dengan isi buku yang ditulis. Sebaiknya seimbangkan antara isi buku dengan covernya, sehingga pembaca benar-benar puas terhadap keduanya.
8. Usahakan kata pengantar ditulis oleh orang-orang hebat atau terkenal sehingga buku yang diterbitkan bisa membawa keberkahan baik secara pribadi maupun bagi orang lain.
Alhamdulillah, masih bisa bergabung dalam perkuliahan malam ini. Materi yang luar biasa menarik. Materi seperti ini sering dijumpai dalam pembelajaran bahasa, baik dalam bahasa indonesia maupun bahasa inggris. Semoga dengan adanya materi malam ini, memberi kemudahan dalam menulis buku autobiografi.
Bapak Suparno benar-benar seseorang yang patut dijadikan teladan, terutama dalam menepati janji. Dalam keadaan apapun beliau bisa memenuhi janji beliau. Padahal istri sedang sakit dan dalam perjalanan, beliau masih bisa menyelesaikan tugas beliau sebagai nara sumber. Luar biasa sekali!. Semoga istri bapak cepat diberikan kesembuhan dan semoga keluarga bapak selalu diberikan nikmat dan rahmat yang tiada putus. Aamiin.
Sangat menginspirasi sekali apa yang dilakukan oleh bapak Suparno. Semoga saya bisa mencontoh bapak Suparno, dalam kondisi apapun masih mau berbagi dan belajar. Semoga saya selalu bisa menulis dalam kondisi apapun, meskipun tulisan yang dihasilkan sederhana paling tidak saya selalu membiasakan diri saya untuk terus menulis sehingga menulis is habit. Ketika menulis menjadi kebiasaan saya, maka menulis akan berlangsung sepanjang hayat.
Saya sangat suka kesimpulan yang disampaikan oleh bu May,"sukses itu bukan milik orang kaya, jika ingin menulis autoboigrapi menulislah sebagai bentuk hadiah untuk diri sendiri. Tulislah perjalanan hidup kita yang amat penting. Agar kita menjadi inspirasi untuk orang lain. Seperti kisahnya Chairul Tanjung." Wow, Inspiatif sekali! terima kasih atas semua ilmu dan waktunya dalam berbagi bersama kami bapak. Semoga tuhan membalas segala kebaikan bapak.
Tanggal Pertemuan: 14/06/2021
Rabu, 09 Juni 2021
Benarkah Menulis Itu Mudah?
- Pre-writing
- Menulis
- Editing
Senin, 07 Juni 2021
Bagaimana Membuat Desain Cover Buku Menarik Untuk Dilihat?
My Beloved Father
Dua minggu belakangan ini, petuah-petuah yang pernah diucapkan oleh orang tua seakan muncul kembali. Ketika kami bergurau dan tertawa bersama kakak adek, beliau selalu mengingatkan jangan sampai berlebihan karena sesuatu yang berlebihan akan merugikan diri sendiri. Belajarlah untuk selalu sederhana dan biasa saja dalam kondisi apapun. Bersyukurlah dengan apa yang dimiliki dengan demikian hidup akan tercukupi.
Alhamdulillah, malam ini saya masih diberi kesempatan untuk mengikuti perkuliahan pertemuan ke-23. Meskipun sudah boleh mulai merancang membukukan resume, tapi saya merasa harus menyelesaikan semua pertemuan baru berahli ke pembuatan dan penerbitan naskah buku.
Seperti biasa sebelum penyampaian materi, kami didampingi oleh Omjay dan bunda Kanjeng. Sang moderator segera mengambil alih tugasnya dan mengunci grup agar pembelajaran berjalan dengan kondusif. Yang menjadi moderator malam ini adalah bu Aam, sang inspirator. Kelas dimulai pukul 19.00 Wib. Materi malam ini akan disampaikan oleh bapak Achmad Najiullah Thaib, yang dikenal dengan bapak Ajinata. Pria kelahiran Jambi, 28 Oktober 1959. Berbicara tentang Jambi, tentu saya senang sekali karena serasa pulang kampung. Beliau akan menyampaikan tentang Membuat Desain Cover Buku. Tentu saja materinya sangat menarik karena kami akan diberi kesempatan untuk berimajinasi dengan cover buku yang akan diterbitkan nantinya.
Sebelum menyampaikan materi, kami disajikan sebuah buku bu Maeisaroh dimana covernya didesain oleh pak Ajinata. Menurut saya pribadi, desain cover bukunya keren dan hidup.
W O W, sangat terkesan sekali setelah membaca CV pak Ajinata. Saya sangat terkesan dengan pengalaman-pengalaman yang pernah dilakoni oleh beliau. Incredible. Ungkapan yang pas buat beliau. Terima kasih Om Jay dan rekan-rekan, telah mempertemukan kami kembali dengan salah satu anak bangsa yang luar biasa hebat prestasinya. Ternyata buku antologi yang kami tunggu-tunggu juga didesain oleh beliau. Wah, bahagianya, bisa memiliki buku hasil desain beliau.
Sebagai warming up, bu Aam mengajukan pertanyaan yang menarik sekali, "Sejak kapan bapak mengenal dunia desain cover buku? Awal karir beliau sekitar tahun 1987, beliau adalah seorang Desainer Grafis. Tahun 87? Saya baru berumur 7 tahun. Masih bocah ingusan dan belum mengerti dengan dunia luar. Tapi beliau mulai melangkah ke alam mimpi dan cita-cita beliau. Kemudian tahun 1990, beliau mendirikan perusahaan advertising yang sekaligus merangkap menjadi Desainer Grafis.
Pada tahun 1992, beliau terjun ke dunia perfilman sebagai art director. Langkah beliau di perfilman berlanjut sampai tahun 2018, tiga tahun yang lalu. Lihatlah pengalaman beliau yang banyak belajar secara mandiri dan otodidak seperti mendesain materi kebutuhan artistik, aplikasi desain, aplikasi Canva utk mendesain cover tapi sangat disayangkan karena beliau tidak membuat tutorialnya, dan sebagainya. Looks how he learnt by himself (Learning by doing).
Ternyata orang-orang hebat memang suka berbagi dengan sesama. Karena sering mewakafkan ilmu desain di YPTD, ilmu dan keahlian beliau juga terus berkembang dan meningkat. Kebaikan beliau menuaikan berkah dan hikmah yang luar biasa dalam karir beliau.
Berikut adalah contoh cover buku menggunakan Aplikasi Canva. Menurut pak Ajinata aplikasi canva sebenarnya sangat praktis tapi kita harus memiliki basic komputer grafis ketika mengoperasikannya.
Berikut adalah cara membuat desain cover buku menggunakan aplikasi canva
1. membuka Aplikasi canva. Tampilan awalnya seperti gambar berikut.
2. Memilih background cover3. Menempel background dlm format A5
4. Memilih illustrasi utk cover
5. Memasang illustrasi pada cover6. Memilih elemen estetis pada cover
7. Pewarnaan
8. Proses komposisi ruang dan warna9. Pemilihan warna cover belakang yg komposisi warnanya harus matching dengan cover depan
10. Cover depan dan belakang
11. Ini fasilitas untuk memilih typhography dan warna yang pas dalam aplikasi namanya Style
12. Begitu kita pilih salah satunya maka warnanya akan berubah secara otomatis
Meskipun sudah dijelaskan langkah-langkah dalam mendesain cover, tapi tetap saja masih ada yang kurang karena tutorial yang seperti itu mestinya dalam bentuk video. Tapi untuk malam ini, saya merasa mendapat ilmu baru dan harus mempunyai waktu khusus untuk mempraktek dan mempelajarinya.
Apapun bentuk desain cover buku tetap dikembalikan kepada masing-masing desainer karena masing-masing desainer memiliki gaya, selera dan taste yang berbeda. Melihat dan mengamati penjelasan dan hasil karya pak Ajinata, selera dan kreativitas seni beliau sangatlah luar biasa sekali. Ratusan cover telah dihasilkan. Super sekali, Pak.
Sebelum mengakhiri perkuliahan malam ini, melalui closing statement nya beliau menyampaikan bahwa siapa saja bisa menjadi desainer cover, asal memiliki citra rasa seni dan kreativitas,dan mau mengolah rasa dan intuisi untuk memperindah karya desainnya. IT itu bisa dipelajari, tidak ada ilmu yg tidak bisa dipelajari, asal ada kemauan dan tidak mudah menyerah. Temukan keasyikan dalam mengerjakan sesuatu, dengan demikian kreativitas akan mengikutinya.
Rasa syukur tiada berhenti terucapkan melalui bibir ini, sudah berapa banyak ilmu yang diperoleh melalui pelatihan menulis gelombang 18 ini. Semoga ilmu-ilmu yang bermanfaat ini, mampu saya aplikasikan baik untuk diri saya sendiri maupun untuk orang lain sehingga ilmu yang didapat tidak hilang ditelan waktu.
Semoga dalam waktu dekat, saya mampu membukukan resume sebagai wujud akhir dari pelatihan ini dan sebagai bukti kepada diri sendiri bahwa menulis benar-benar butuh konsentrasi dan waktu. Semoga buku yang akan saya hasilkan nanti juga didesain oleh pak Ajinata sehingga covernya sangat indah dipandang mata. Bila indah dipandang maka semua mata akan tertuju ke sana. Aamiin.
Tentu saja harapan terbesar yang sudah terpatri dalam hati setelah pelatihan ini, menulis akan menjadi habit saya dan menulis sepanjang hayat. Dengan demikian apapun karya yang dihasilkan nantinya semoga bisa diterbitkan dan bermanfaat bagi orang banyak.
Tanggal pertemuan: 07/06/2021
Resume ke: 23
Tema: Membuat Desain Cover Buku
Narasumber: Achmad Najiullah Thaib
Gelombang: 18
Pangkalpinang Okmi032021
Jumat, 04 Juni 2021
Di Balik Personal Branding Blog
Sewaktu umur belasan tahun, seorang bapak berpesan kepada anak perempuannya, "Sekolahlah setinggi mungkin karena ijazah bermanfaat sepanjang masa." Pesan beliau terbukti benar adanya. Saya telah merasakan manfaat dari ijazah tersebut. Untuk memotivasi siswa, kadang-kadang saya menggunakan kata ijazah untuk menyadarkan mereka yang malas dan tidak punya niat belajar. Janganlah bermalas-malasan belajar karena keasyikan bermain game online karena itu adalah kebahagiaan semu dan sesaat. Namanya juga anak-anak, masuk telingan kiri keluar telinga kanan.
Malam ini adalah malam perkuliahan ke-22. Yang mempertemukan kami dengan sang motivator, trainer, guru, dan masih banyak kesibukan beliau lainnya. Beliau adalah seorang yang hebat dan sukses dalam memotivasi. Beliau adalah Bapak Namin AB Ibnu Solihin. Sebelum kelas dimulai, seperti biasa Om Jay membuka kelas dan mempersilahkan bunda Kanjeng memimpin kelas.
Kata pertama yang muncul setelah membaca tentang profil Nara sumber adalah kata founder. Apa itu founder? Founder adalah seseorang yang telah berhasil mendirikan atau menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. Contohnya adalah Pak Namin dikenal sebagai founder motivatorpendidikan.com. Artinya adalah beliau adalah pencetus lahirnya situs motivatorpendidikan.com. Dimana situs tersebut berisikan hal-hal yang bersifat memotivasi orang lain baik yang berupa pelatihan, workshop, dan sebagainya.
Banyak sekali brand atau hal-hal positif yang telah beliau lahirkan sehingga memberi manfaat bagi orang lain. Beliau juga dikenal dengan ayah empat @anaktanpagadget, Pembicara Seminar Parenting, Konsultan Branding Sekolah dan Blogger Pendidikan. Mampukah kami melahirkan brand-brand yang menarik sehingga banyak orang tertarik dan mengunjungi blog kami?
Setiap bertemu dan berguru dengan orang-orang hebat, hal yang saya selalu temukan adalah kemurahan hati mereka dan kebaikan mereka juga menyebar kemana-mana. Kemurahan hati beliau tercermin dari menyebarnya materi-materi training secara gratis di slideshare.net. Dimana setiap tahunnya situs tersebut dilihat oleh lebih dari setengah juta kali dan di download sekitar 7 Ribu kali. Untuk link lengkapnya https://www.slideshare.net/mobile/naminsekolahakhlak atau pada link berikut ini https://www.slideshare.net/MotivatorPendidikanC/presentations.
Saking baiknya, peserta pelatihan diajak untuk follow Instagram beliau @motivatorpendidikancom dan @anaktanpagadget. Kemudian beliau juga memperkenalkan Channel YouTube Motivator Pendidikan Com. beliau yang berisikan tentang segala kegiatan dan aktivitas beliau di motivator pendidikan. Saya sangat senang sekali. Lagi-lagi mendapat ilmu baru dan inspirasi baru untuk meraih kesuksesan yang tidak pernah diimpikan sebelumnya.
Kesuksesan yang telah beliau raih membawa beliau menggapai kebahagiaan tertinggi tentunya. Ilmu beliau terus bertambah dan berkembang begitupun pundi-pundi keuangan beliau. Bagaimana beliau menularkan kesuksesannya kepada kami? Sesuai dengan tema perkuliahan malam ini, Personal Branding Blog", beliau akan berbagi ilmu tentang cara beliau membangun Branding melalui Blog dan Media Sosial. Awalnya saya bingung dan ragu, apakah saya mampu menciptakan brand seperti yang beliau maksud?
Pengalaman Ngeblog beliau dimulai pada tahun 2007 melalui blogspot.com. Tujuan awal beliau adalah untuk mengisi waktu luang saat istirahat mengajar. Tulisan yang beliau hasilkan di Blog juga masih sangat beragam, bahkan lebih banyak isinya tentang curahatan hati. Jadi saat awal-awal beliau ngeblog beliau belum memiliki impian dan tidak mempunyai tujuan apa-apa. Yang beliau rasakan hanyalah keasyikan menulis yang memberikan manfaat tersendiri bagi beliau.
Antara 2007 sampai 2012, beliau memiliki lebih dari 10 blog melalui blogspot.com. Saking banyaknya blog yang beliau punya, beliau sempat menghapus sebagian blognya. Bahkan ada juga yang tidak dihapus karena beliau lupa username dan paswordnya. Hingga akhirnya sekitar tahun 2013 beliau mengenal guraru.org. Guraru.com adalah sebuah blog yang diisi oleh guru-guru kreatif dengan konten edukasi yang sangat menarik. Guraru.org setiap tahunnya juga memberikan penghargaan bagi para guru bloger yang berprestasi. Kesuksesan di guraru.com pernh diraih oleh beberapa Nara sumber hebat seperti Pak Agus Sampurno dengan Brandnya Guru Kreatif, Om Jay Wijaya Kusuma dengan Brandnya Guru Blogger dan Bang Dedi Dwitagama. Blog guraru.org kini masih ada tapi kegiatan forum menulisnya tidak ramai lagi. Tentu saja, saya akan berkunjung ke guraru.com karena blok ini sangat menarik untuk dibaca.
Awal mula ngeblog asal-asalan berakhir dengan tulisan-tulisan diblog keroyokan dan blog pribadi. Pengalaman menulis beliau dari waktu ke waktu menjadi makin baik dan bagus sehingga beliau mempunyai ide untuk mengikuti program Teacher Writing Camp angkatan ke-3, yang digagas oleh Om Jay dan teman-teman. Karena niat dan motivasi beliau mendapatkan ilmu dan pengalaman baru dalam mengembangkan kemampuan beliau. Cerita yang benar-benar menginspirasi.
Tahun 2014 beliau bersama Om Jay dan teman-teman kembali menggagas berdirinya Komunitas Sejuta Guru Ngeblog. Kemudian setahun kemudian Komunitas Sejuta Guru Ngeblog memberikan Pelatihan Guru Ngeblog Gratis bagi guru di Jabodetabek. Program ini digagas dalam menggerakkan agar guru-guru mau menulis dan menggunakan internet dan teknologi sebagai pembelajaran. Selain itu mereka juga memiliki impian agar para guru bisa aktif berkontribusi menjadi produsen digital dengan cara menulis konten edukasi setiap harinya.
Kegiatan yang telah diprakarsai oleh Om Jay dan teman-teman harus ditiru oleh generasi-generasi muda terutama dalam membiasakan berliterasi. Dengan begitu, anak-anak, remaja, dan pemuda-pemuda terhindar dari berbagai macam konten yang tidak bermutu di sosmed baik yang berupa kejahatan maupun yang bersifat games. Disinilah peran kita sebagi guru, berkontribusi menyelamatkan generasi bangsa dengan membuat konten edukasi yang kreatif.
Karena pembiasaan dalam berliterasi, akhirnya tahun 2014 beliau mulai membangun Branding lewat blog. Dalam blognya, beliau lebih banyak mencurahkan gagasan tentang pendidikan melaui https://motivatorkreatif.wordpress.com dan tahun 2015 beliau berhasil melaunching www.motivatorpendidikan.com. yang berisikan berbagai jenis program training yang beliau isi.
Beliau juga menyampaikan bahwa bangunlah Branding yang sesuai dengan kompetensi atau keahlian yang kita miliki sehingga apa yang kita bangun benar-benar kita kuasai dan bisa bermanfaat bagi orang lain . Yang perlu diingat adalah membangun branding blog juga harus selaras dengan kepribadian kita di Blog, Medsos dan segala aktivitas yang kita lakukan.
Menulis konten kreatif di Blog dengan konsisten pada Branding yang kita miliki adalah kewajiban yang harus ditaati dan dilaksanakan. Tuliskan hal-hal yang berhubungan dengan branding yang telah ditetapkan dan konsistenlah menulis hal-hal yang berkaitan dengan branding tadi. Hingga akhirnya ketika orang mencari tentang branding kita, orang akan ingat siapa kita. Untuk mengeceknya kita bisa melakukannya dengan searching di Google tentang sebuah branding dan liahtlan nama siapa yang muncul.
Dengan Menulis dan membangun Branding, telah mengantarkan beliau bertamasya dan berkunjung keliling Indonesia. Kesuksesan beliau menjadi trainer telah mengantarkan beliau ke lebih dari 300 lembagayang berbeda. Beliau juga meninggalkan jejak kaki untuk kami tentang materi lengkap yang berhubungan dengan membangun Branding Melalui Blog dan Media Sosial baik dalam bentuk slide maupun video workshop di https://www.instagram.com/motivatorpendidikancom/?hl=id, https://www.instagram.com/anaktanpagadget/?hl=id, https://www.youtube.com/channel/UCDOPzq1XzFeT4796mhczHiw
Agar tidak bingung dengan istilah brand dan branding, kami juga dijelaskan tentang kedua makan kata tersebut. Menurut beliau,"Brand adalah merek yang dihasilkan melalui branding, sedangkan branding adalah proses atau strategi yang dilakukan untuk membangun hubungan dengan para pembaca blog atau media sosial yang kita miliki.
Berikutnya, kami diminta untuk membuat personal branding. Karena saya masih ragu dan belum paham,saya memunculkan sebuah pertanyaan melalui ibu moderator. Berikut pertanyaan yang saya ajukan,"Yang harus kami isi, benar-benar sudah ada atau hanya sekedar rencana untuk ke depan? Atau boleh menggunakan blok. instagram, FB yang sudah ada?". Mari simak jawaban yang beliau berikan,"Isian tersebut hanya untuk latihan saja." Setelah mendengarkan jawaban beliau, saya langsung mengirimkan hasil latihan membuat branding saya melalui ibu Kanjeng sang moderator.
Nama Blog : Let's write
Nama Instagram :@menulisishabit
Alamat Email : marimenulis@gmail.com
Warna Khas : hijau dan biru
Slogan/Tagline/Akronim : Menulis? Siapa takut?
1. Mengajak teman-teman terdekat menulis
2. Mengajak rekan kerja menulis
3. Mengadakan seminar, pelatihan atau workshop
4. Menulis di sosmed
Juru bicara : Foundermenulisishabit
Setelah membaca hasil latihan saya, beliau menyarankan beberapa hal berikut ini;
Ini sudah keren
Walaupun Nama Blog dan Medsos agak berbeda.
Lebih keren lagi jika seperti ini :
Marimenulis.com
Jadi alamat Blog, Medsos dan email, semuanya marimenulis.com
Contoh alamat email :
Marimenulis@gmail.com
- https://www.slideshare.net/naminsekolahakhlak/membangun-branding-melalui-blog-dan-medsos
- https://youtu.be/ht_u8DNBaBQ
- https://youtu.be/Z_JFvu0LCeg
Sebagai closing statementnya, beliau menyampaikan pesan teruslah bersemangat untuk menulis melalui Blog dan Media Sosial. Luruskan niat untuk berbagai kebaikan. Tidak ada hasil yang instan, semua butuh proses perjuangan. Apa yang kita tulis hari ini, kelak kita akan menuai hasilnya. Teruslah menjadi pribadi yang menginspirasi, menggerakkan dan meneladani.
Closing statement yang sangat menyentuh sekali. Dengan adanya pelatihan ini dan ilmu-ilmu yang telah diberikan oleh Nara sumber selama hampir tiga bulan ini, akan saya terapkan secara bertahap. Saya harus berperang melawan diri sendiri dan juga aktivitas lainnya yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Adakalanya tangan ingin menulis tapi badan dan pikiran terlalu lelah sehingga menulis menjadi tertunda. Adakalanya juga ketika sedang asyik menulis tiba-tiba ada panggilan-panggilan yang tidak bisa dilewatkan, akhirnya menulis juga terhenti.
Akan saya jadikan menulis is habit dan menulis sepanjang hayat. Dengan demikian jiwa akan terasa muda sepanjang masa. Saya akan berjuang untuk menjaga konsisten saya dalam menulis karena bagi saya sendiri setelah mengikuti pelatihan ini, menulis menjadi lebih mengasyikkan karena sekali tangan mulai mengukir, maka bermunculan ide yang minta ditulis. Semoga tulisan saya suatu saat nanti bisa dibaca banyak orang. Aamiin.
Resume ke: 22
Tema: Personal Branding Blog
Narasumber: Namin AB Ibnu Solihin
Gelombang: 18
Pangkalpinang Okmi032021
Gadis pemalu dan sederhana kelahiran 41 tahun yang silam telah memilih tambatan hatinya "guru" sebagai profesi utama dalam nengaru...
-
"Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran,...
-
Perjalanan hidup antara satu orang dengan orang lain tidak sama, begitu pula keberuntungan dan keberhasilan yang diraih. Dengan usaha, doa, ...
-
Bersyukurlah dengan apa yang didapat dan dimiliki, dengan bersyukur hidup akan tentram Tidak ada manusia yang sempurna. Kesempurnaan hanya...